BPBD KAB MAGETAN

KEBAKARAN GUNUNG BUNGKUK PARANG KABUPATEN MAGETAN

Informasi masuk kepada BPBD Kabupaten Magetan pada Senin (04/09) pukul 18.45 WIB telah terjadi kebakaran Lahan Jati di Gunung Bungkuk masuk wilayah Ds Nglopang – Ds Mategal, Kec Parang, Kab Magetan dengan luas lahan terbakar -/+2 hektar. Titik api mulai terlihat pukul 13.30 WIB di bagian puncak gunung bungkuk dan merembet turun hingga -/+1km kepemukiman warga. Perangkat desa dan warga bersama-sama melakukan pemadaman titik api tersebut hingga padam. Lalu pukul 17.30 WIB terdapat titik api kembali mengarah ke pemukiman -+50m dan 2 titik api di puncak gunung bungkuk.

Senin (04/09) Pukul 19.23 WIB TRC-PB dan Pusdalops-PB BPBD Kabupaten Magetan menuju ke lokasi kejadian. Pusdalops-PB melakukan koordinasi dengan instansi terkait untuk pemadaman api dan pendataan. TRC-PB BPBD, TNI/POLRI, Perangkat Desa Nglopang dan Mategal dan Masyarakat setempat melakukan pemadaman secara manual menggunakan gepyok dan melakukan ilaran agar api tidak merembet. Pukul 20.00 WIB titik api yang mendekati pemukiman dapat dipadamkan, namun 2 titik apik yang berada di puncak gunung masih menyala. TRC-PB dan Pusdalops-PB, TNI/Polri, Perangkat Desa dan Masyarakat standby dan pemantauan karena terkendala medan yang curam.

BPBD Kabupaten Magetan menghimbau kepada masyarakat agar selalu waspada dan berhati-hati apabila membakar sampah kering, membuat perapian di lahan ataupun hutan.

Apel Gelar Pasukan dan Peralatan sebagai Antisipasi Hadapi Bencana Alam Tahun 2021 Kabupaten Magetan

Magetan – Apel Gelar Pasukan dan Peralatan sebagai Antisipasi Hadapi Bencana Alam Tahun 2021 Kabupaten Magetan, Senin (25/10/2021) di Alun-alun Kabupaten Magetan.

Apel Gelar Pasukan dan Peralatan di Pimpin oleh Bupati Kab. Magetan, Bapak Suprawoto, SH, M.Si dan dihadiri oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magetan, TNI, Polri,Dinas Kesehatan, KPH Lawu, Satpol PP, Dinas Perhubungan, Dinas Pekerja Umum, Dinas Sosial, Dinas Perumahan dan Pemukiman, TAGANA, dan Potensi Relawan Kab. Magetan.

Dalam amanatnya, Bupati Magetan membacakan sambutan Gubernur Jawa Timur. Adapun hal-hal yang perlu menjadi penekanan yakni :

  1. Meningkatkan sinergitas antar stakeholder dalam upaya pencegahan, mitigasi, dan meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana alam.
  2. Kepala daerah segera menyusun rencana kontinjensi termasuk penyediaan sarana dan prasarana.
  3. Melaksanakan pendekatan kepada masyarakat berkaitan dengan peran serta dalam menghadapi bencana.
  4. Masing-masing satuan menyiapkan mental dan fisik yang prima serta dilandasi komitmen moral dan disiplin moral yang tinggi serta menghindari ego sektoral dalam penanganan bencana.
  5. Masing-masing daerah menyiapkan lokasi pengungsian dan jalur evakuasi sesuai dengan protokol kesehatan.
  6. Melaksanakan pelatihan secara intens dan terpadu.
  7. Melakukan pengecekan secara intens dan berkala terhadap seluruh peralatan.
  8. Menjaga kesehatan dan tetap berpedoman pada protokol kesehatan.

Pada kesempatannya Bupati Magetan juga menyampaikan bahwa prediksi badai La Nina akan menimbulkan intensitas hujan meningkat sampai dengan 70%. Oleh sebab itu diadakannya Apel Gelar Pasukan dan Peralatan ini sebagai persiapan antisipasi terjadinya banjir dimusim penghujan yang akan datang, selain itu Pemerintah Kab. Magetan juga telah berupaya membuat sudetan saluran air untuk dialirkan ke embung Ringinagung. Selain banjir, potensi tanah longsor di Poncol, Plaosan dan Panekan juga perlu diwaspadai.

Usai sambutan, kegiatan dilanjutkan dengan pengecekan peralatan kebencanaan Badan Penanggulagan Bencana Daerah (BPBD) dan OPD terkait Kabupaten Magetan.

EVAKUASI KORBAN LAKA AIR DI BOGEM KAWEDANAN

Minggu, 8 Agustus 2021 – Pusdalops PB BPBD Kabupaten Magetan mendapat informasi melalui panggilan telepon whatsapp dari Kades Desa Bogem, Kecamatan Kawedanan bahwa terdapat mayat yang mengapung di DAM Beringin Desa Bogem, Kecamatan Kawedanan, Kabupaten Magetan. Saksi G (50Th/L) Alamat Saksi : Ds. Sampung RT 04 RW 02, Kec. Kawedanan, Magetan melihat korban IF (19Th/L) Alamat Korban : Ds. Karangrejo RT 05 RW 02, Kec. Kawedanan, Magetan telah mengapung disungai yang Diduga, korban tenggelam pada saat mandi karena korban keterbelakangan mental dan tidak bisa berenang, akhirnya tenggelam.

 

TRC-PB bersama masyarakat mengevakuasi jasad korban, untuk memastikan identitas dan penyebab kematiannya, dilakukan pemeriksaan tim medis dari puskesmas Kawedanan dan tim Identifikasi Polres Magetan terhadap korban, dengan hasil ditemukan luka babras bagian telinga kiri, pelipis kiri dan tidak ditemukan tanda tanda penganiayaan, selanjutnya dilakukan penyelidikan lebih lanjut oleh pihak berwenang.

DESA TANGGUH BENCANA KABUPATEN MAGETAN RAIH PENGHARGAAN

Desa Tangguh Bencana (Destana) Kabupaten Magetan Raih Penghargaan sebagai Pemenang Lomba Desa/Kelurahan Tangguh Bencana tingkat Provinsi Jawa Timur ⁣

Penyerahan Kentongan sebagai penghargaan pemenang Lomba Desa/ Kelurahan Tangguh Bencana kategori Utama tingkat Provinsi Jawa Timur oleh BPBD Provinsi Jawa Timur.

Semoga dengan penghargaan yang diberikan dapat memacu masyarakat untuk mewujudkan Kabupaten Magetan yang tangguh bencana.

 

ANGIN PUTING BELIUNG

Hujan lebat hingga sedang disetai angin puting beliung menerjang wilayah Kabupaten Magetan pada Sabtu (16/01/2021) pukul 18.19 WIB tepatnya Desa Banjarejo, Kecamatan Ngariboyo. 

Angin Puting beliung tersebut tidak memakan korban jiwa namun menyebabkan 6 rumah yang mengalami kerusakan terjadi pada atap rumah termasuk 2 pabrik kulit. BPBD Kabupaten Magetan dibantu TNI, Polri dan Masyarakat setempat membersihkan bangunan yang rusak diterjang angin puting beliung.

Minggu (17/01/2021) pagi hari BPBD Kabupaten Magetan memberikan bantuan kepada warga terdampak puting beliung

BENCANA 2020 KABUPATEN MAGETAN

KABUPATEN MAGETAN – Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Magetan (BPBD) mencatat, selama tahun 2020, terjadi 242 kejadian, terdiri dari 74 bencana yang disebabkan alam dan 168 penanganan non alam.

Data tersebut didapat dari register bencana dalam satu tahun yang dicatat oleh Pusdalops-PB BPBD Kabupaten Magetan.

Kejadian ini terjadi dibeberapa wilayah di Kabupaten Magetan. Seperti Tanah Longsor terjadi di Kecamatan Magetan (2 titik), Kecamatan Plaosan (10 titik), Kecamatan Poncol (11 titik), Kecamatan Parang (4 titik), dan Kecamatan Ngariboyo (1 titik) bencana tanah longsor yang terjadi di Kabupaten Magetan sepanjang tahun 2020 tidak menyebabkan korban jiwa namun menyebabkan kerusakan bangunan seperti kandang atau dapur rumah warga. 

Selain itu Bencana Angin Kencang yang menyebabkan pohon tumbang yang menggangu akses jalan raya namun tidak menyebabkan kerusakan bangunan dan korban jiwa ini terjadi 46 kali sepanjang tahun 2020 yang terbagi di beberapa wilayah Kabupaten Magetan, seperti Kecamatan Magetan (12 titik), Kecamatan Plaosan (6 titik), Kecamatan Kawedanan (4 titik), Kecamatan Sidorejo (4 titik), Kecamatan Barat (2 titik), Kecamatan Lembeyan (1 titik), Kecamatan Karas (2 titik), Kecamatan Parang (4 titik), Kecamatan Karangrejo (2 titik), Kecamatan Poncol (1 titik), Kecamatan Panekan (3 titik), Kecamatan Kartoharjo (1 titik), Kecamatan Maospati (1 titik), Kecamatan Bendo (1 titik), Kecamatan Takeran (1 titik), dan Kecamatan Nguntoronadi (1 titik).

Tahun 2020 BPBD Kabupaten Magetan melakukan penanganan Pembasmian Sarang Tawon, Penangkapan Ular Berbisa, dan Evakuasi dengan data dibawah ini :

Penangkapan Ular Berbisa total 14 kali
Kecamatan Magetan (14 kali), Kecamatan Maospati (1 kali), Kecamatan Ngariboyo (4 kali), Kecamatan Sukomoro (1 kali), Kecamatan Karas (1 kali).
Evakuasi total 16 kali
Kecamatan Kawedanan (1 kali), Kecamatan Karas (1 kali), Kecamatan Plaosan (4 kali), Kecamatan Bendo (2 kali), Kecamatan Takeran (1 kali), Kecamatan Sukomoro (1 kali), Kecamatan Nguntoronadi (1 kali), Kecamatan Magetan (2 kali), Kecamatan Sidorejo (1 kali), Kecamatan Kartoharjo (1 kali), Kecamatan Ngariboyo (1 kali).
Pembasmian Sarang Tawon total 138 kali
Kecamatan Plaosan (5 kali), Keamatan Magetan (12 kali), Kecamatan Karas (14 kali), Kecamatan Kawedanan (16 kali), Kecamatan Bendo (13 kali), Kecamatan Ngariboyo (14 kali), Kecamatan Takeran (10 kali), Kecamatan Karangrejo (7 kali), Kecamatan Sukomoro (15 kali), Kecamatan Nguntoronadi (5 kali), Kecamatan Parang (6 kali), Kecamatan Panekan (8 kali), Kecamatan Kartoharjo (3 kali), Kecamatan Maospati (4 kali), Kecamatan Lembeyan (3 kali), Kecamatan Barat (1 kali), Kecamatan Poncol (2 kali).

Dilihat dari jumlah kejadian bencana, tahun 2020 ini terhitung lebih sedikit dibanding dengan tahun 2019 lalu yang mencapai 328 kejadian yg disebabkan alam maupun non alam.

 

Bimbingan Teknis Pengkajian Kebutuhan Pasca Bencana (Jitupasna) Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Magetan

Kamis, 12 November 2020 giat Bimbingan Teknis Pengkajian Kebutuhan Pasca Bencana (Jitupasna) yang dilaksanakan di Kantor Kecamatam Karangrejo, giat tersebut dibuka oleh Sekretaris BPBD Kab. Magetan Bapak Ardian Hari Nugroho, SH.

Pelatihan ini dilaksanakan guna menambah wawasan dan pengetahuan tentang bagaimana cara melakukan kajian kebutuhan pasca bencana di lokasi bencana, Karena ketangguhan tidak hanya dibutuhkan pada saat terjadi bencana, tapi juga penanganan yang tepat dan pemulihan pasca bencana. Pelatihan ini diikuti oleh perwakilan aparatur desa se-kecamatan Karangrejo, perwakilan Polsek kecamatan Karangrejo dan perwakilan Koramil kecamatan Karangrejo serta karyawan/karyawati BPBD Kabupaten Magetan.

Giat Pelatihan Relawan Desa Tangguh Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magetan

Giat Pelatihan Relawan Desa Tangguh Bencana Kabupaten Magetan, giat yang diselenggarakan di Kantor BPBD Kab. Magetan mulai tanggal 12 s.d. 14 Nopember 2020 giat ini bertujuan untuk membangun masyarakat yang tagguh dan mandiri dalam menghadapi bencana.

Giat tersebut diikuti oleh perwakilan relawan dari 9 Destana, perwakilan dari 4 Perguruan Tinggi di Magetan, serta perwakilan dari TRC-PB BPBD Kabupaten Magetan.

Giat yg akan berjalan selama 3 hari tersebut dibuka oleh Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Magetan Bapak Ari Budi Santosa, SH, MM. Dalam sambutan pada saat pembukaan giat ini, bapak Kalaksa berpesan bahwa Bencana itu urusan Bersama, dan Relawan yang mengikuti pelatihan ini juga berperan dalam Penanggulangan Bencana di Kabupaten Magetan.