BPBD KAB MAGETAN

BPBD MAGETAN EVAKUASI BATU DIAMETER 4M SEBAGAI BENTUK MITIGASI

BPBD Magetan – Hujan intensitas sedang hingga lebat yang mengguyur Dukuh Wonomulyo, Desa Genilangit, Kecamatan Poncol, Kabupaten Magetan selama 3 jam pada hari Rabu, 24 November 2021, mengakibatkan tanah longsor salah satunya di RT 16 RW 03 Dukuh Wonomulyo, Desa Genilangit, Kecamatan Poncol yang menyisakan bongkahan batu besar berdiameter 40 meter diketinggian -+ 40 meter yang posisinya hampir terjatuh.

Kamis, 25 November 2021 pukul 07.00 WIB TRC-PB BPBD Magetan bersama TNI, POLRI, Damkar, Perangkat Desa, Potensi Relawan dan Masyarakat melakukan penurunan batu besar sebagai upaya mitigasi bencana (pengurangan resiko bencana) tanah longsor agar batu tidak jatuh dan menimbulkan korban. 

Tim menggunakan vertical rescue sebagai alat perlindungan diri karena medan bertebing dengan tinggi -+40 meter dengan cara menyemprot air ke tanah yang terdapat disekeliling batu besar menggunakan alkon. Pukul 13.40 WIB batu berhasil di jatuhkan tanpa mengenai 2 rumah warga yang awalnya berpotensi tekena runtuhan batu yang berdiameter 4 meter. 

 

 

Desa Kedung Panji, Kec. Lembeyan, Magetan Pemenang Lomba Destana 2021 Kategori Pratama | Jawa Timur

Setelah melalui proses seleksi yang ketat dan tahapan penilaian yang panjang, pemenang lomba Desa/kelurahan Tangguh Bencana (Destana) akhirnya diumumkan hari ini, Jumat (5/11/2021) Hotel Novotel, Surabaya. Destana merupakan wujud kontribusi masyarakat dalam upaya menyiapkan diri untuk menghadapi potensi bencana yang mungkin terjadi di wilayahnya, mulai proses mitigasi hingga penanganan penyelamatannya.

Penyerahan hadiah tersebut dilangsungkan di sela acara Rakor Penguatan Program Rehabilitasi dan Rekonstruksi (RR) Pasca Bencana yang diikuti Kalaksa BPBD se-Jatim. Selain trofi, pemenang Lomba Destana juga mendapat piagam penghargaan dan uang pembinaan dengan jumlah sesuai kategori masing-masing, yakni, Rp 7,5 juta (Pratama), Rp 10 juta (Madya) dan Rp 15 juta (Utama).

GEMPABUMI TEKTONIK M 2.9 MENGGUNCANG MAGETAN, TIDAK BERPOTENSI TSUNAMI

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magetan, melakukan monitoring pasca gempa tektonik yang mengguncang Kabupaten Magetan atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 18 km Barat Daya Magetan Jawa Timur pada kedalaman 14 km, pada Hari Senin, 1 November 2021 pukul 07:46:35 WIB, seperti yang dilansir dari laman BMKG :

Kejadian dan Parameter Gempabumi: Hari Senin, 1 November 2021 pukul  07:46:35 WIB wilayah Magetan diguncang gempa tektonik. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki parameter dengan magnitudo  M=2.9. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 7.72 LS dan 119.19 BT , atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 18 km Barat Daya Magetan Jawa Timur pada kedalaman 14 km. 

Jenis Gempabumi: Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar.

Dampak Gempabumi: Guncangan gempabumi ini dirasakan di Tawangmangu, Sarangan II MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang). Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. 

Gempabumi Susulan: Hingga hari Senin, 1 November 2021 pukul 09.10 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan ( aftershock ). 

Rekomendasi: Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun  tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yg membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali kedalam rumah. 

Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi (Instagram/Twitter @infoBMKG), website ( http://www.bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id), atau melalui Mobile Apps (IOS dan Android): wrs-bmkg (user pemda ,pwd pemda-bmkg) atau infobmkg.

Sleman, 1 November 2021

Kepala Stageof Sleman

Ikhsan

Monitoring dilakukan di Kelurahan Sarangan, Kabupaten Magetan yang menjadi pusat titik gempa. Dalam monitoring tersebut TRC-PB bersama Perangkat Kelurahan Sarangan, Kabupaten Magetan menginformasikan bahwa tidak terdapat kerusakan materi maupun korban jiwa dalam gempa tersebut. 

Dihimbau kepada masyarakat Kabupaten Magetan tetap waspada terkait La Nina yang berpotensi terjadi di Indonesia mulai Oktober 2021 hingga Februari 2022. La Nina adalah fenomena alam di mana suhu muka laut di Samudera Pasifik bagian tengah turun hingga menjadi lebih dingin daripada biasanya. Salah satu dampaknya adalah dapat menimbulkan beberapa bencana Hidrometeorologi seperti banjir, angin kencang, dan tanah longsor.

 

Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Kabupaten Magetan

Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Kabupaten Magetan yang dibentuk dan disahkan oleh Kalaksa BPBD Kabupaten Magetan pada tanggal 30 September 2021 di halaman Kantor BPBD Magetan pukul 08.00 WIB yang beranggotakan 30 orang dari berbagai instansi pemerintah dan swasta, perguruan tinggi, Media, dunia usaha, potensi relawan organisasi masyarakat, dan unsur masyarakat itu sendiri di Kabupaten Magetan.

Forum Pengurangan Resiko Bencana merupakan forum tempat bertemunya atau wadah tempat berkumpulnya para pihak pemangku kepentingan, baik individu maupun lembaga yang mempunyai perhatian dan kepedulian yang sama terhadap agenda pengurangan resiko bencana di Kabupaten Magetan. Tujuan dari Forum PRB ini salah satunya terbentuknya suatu forum yang mewadahi para pihak yang berkepentingan dalam melakukan advokasi pengurangan risiko bencana di Kabupaten Magetan.

Pada hari Selasa hingga Kamis (2 – 4 November 2021) BPBD Kabupaten Magetan mengadakan giat Pelatihan Manajemen Relawan Bencana untuk seluruh anggota Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) kegiatan tersebut diadakan di Kampus Prodi DIII Kebidanan Kampus Magetan. Diharapkan dengan adanya pelatihan ini, selain dapat memupuk persatuan dan kesatuan antar anggota, pelatihan dasar manajemen bencana tersebut juga bertujuan untuk meningkatkan kompetensi pengetahuan dan keterampilan dalam penanggulangan bencana.

Apel Gelar Pasukan dan Peralatan sebagai Antisipasi Hadapi Bencana Alam Tahun 2021 Kabupaten Magetan

Magetan – Apel Gelar Pasukan dan Peralatan sebagai Antisipasi Hadapi Bencana Alam Tahun 2021 Kabupaten Magetan, Senin (25/10/2021) di Alun-alun Kabupaten Magetan.

Apel Gelar Pasukan dan Peralatan di Pimpin oleh Bupati Kab. Magetan, Bapak Suprawoto, SH, M.Si dan dihadiri oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magetan, TNI, Polri,Dinas Kesehatan, KPH Lawu, Satpol PP, Dinas Perhubungan, Dinas Pekerja Umum, Dinas Sosial, Dinas Perumahan dan Pemukiman, TAGANA, dan Potensi Relawan Kab. Magetan.

Dalam amanatnya, Bupati Magetan membacakan sambutan Gubernur Jawa Timur. Adapun hal-hal yang perlu menjadi penekanan yakni :

  1. Meningkatkan sinergitas antar stakeholder dalam upaya pencegahan, mitigasi, dan meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana alam.
  2. Kepala daerah segera menyusun rencana kontinjensi termasuk penyediaan sarana dan prasarana.
  3. Melaksanakan pendekatan kepada masyarakat berkaitan dengan peran serta dalam menghadapi bencana.
  4. Masing-masing satuan menyiapkan mental dan fisik yang prima serta dilandasi komitmen moral dan disiplin moral yang tinggi serta menghindari ego sektoral dalam penanganan bencana.
  5. Masing-masing daerah menyiapkan lokasi pengungsian dan jalur evakuasi sesuai dengan protokol kesehatan.
  6. Melaksanakan pelatihan secara intens dan terpadu.
  7. Melakukan pengecekan secara intens dan berkala terhadap seluruh peralatan.
  8. Menjaga kesehatan dan tetap berpedoman pada protokol kesehatan.

Pada kesempatannya Bupati Magetan juga menyampaikan bahwa prediksi badai La Nina akan menimbulkan intensitas hujan meningkat sampai dengan 70%. Oleh sebab itu diadakannya Apel Gelar Pasukan dan Peralatan ini sebagai persiapan antisipasi terjadinya banjir dimusim penghujan yang akan datang, selain itu Pemerintah Kab. Magetan juga telah berupaya membuat sudetan saluran air untuk dialirkan ke embung Ringinagung. Selain banjir, potensi tanah longsor di Poncol, Plaosan dan Panekan juga perlu diwaspadai.

Usai sambutan, kegiatan dilanjutkan dengan pengecekan peralatan kebencanaan Badan Penanggulagan Bencana Daerah (BPBD) dan OPD terkait Kabupaten Magetan.