BPBD KAB MAGETAN

BPBD Magetan Terima Kunjungan Kerja BPBD Situbondo dalam Studi Tiru Penanganan Bencana Hidrometeorologi

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magetan menerima kunjungan kerja dari BPBD Kabupaten Situbondo dalam rangka studi tiru penanganan bencana hidrometeorologi. Kunjungan yang dilaksanakan pada hari Minggu, 17 November 2024 ini dihadiri oleh Kepala Pelaksana BPBD Situbondo (Kalaksa) beserta staf dan jajaran, yang ingin mempelajari lebih lanjut mengenai kesiapsiagaan dan respons penanganan bencana di wilayah Kabupaten Magetan.

Kunjungan ini bertujuan untuk mempererat hubungan antarinstansi penanggulangan bencana daerah dan saling berbagi pengalaman serta strategi dalam menghadapi bencana alam, khususnya bencana hidrometeorologi yang sering terjadi di wilayah Magetan. Dalam kesempatan tersebut, BPBD Magetan memberikan pemaparan mengenai berbagai upaya yang telah dilakukan dalam penanggulangan bencana, termasuk program mitigasi, manajemen bencana, serta sistem peringatan dini yang diterapkan.

Kegiatan ini juga diisi dengan sesi diskusi dan tanya jawab, di mana kedua pihak dapat saling bertukar ide dan pengalaman terkait penanganan bencana. BPBD Situbondo pun menyampaikan rencana mereka untuk meningkatkan sistem kesiapsiagaan dan penanggulangan bencana di daerah mereka dengan dukungan informasi yang didapatkan selama kunjungan ini.

Kedua pihak berharap kegiatan ini dapat membawa manfaat besar dalam meningkatkan efektivitas penanggulangan bencana di masing-masing daerah.

#siapuntukselamat
#budayasadarbencana
#bencanaurusanbersama
#bpbdmagetan
#bpbdsitubondo

RAPAT KOORDINASI ANTISIPASI ANCAMAN BENCANA HIDROMETEOROLOGI DAN EVALUASI PENANGANAN BENCANA KEKERINGAN SERTA KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) selenggarakan Rapat Koordinasi Evaluasi Penanganan Kekeringan dan Karhutla serta Antisipasi Menghadapi Ancaman Bencana Hidrometeorologi Tahun 2024.
Hadir dalam rapat tersebut perwakilan dari BBWS, PDAM, TNI/ POLRI, DPUPR, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, DAMKAR, DISHUB, DISKOMINFO dan beberapa OPD terkait serta perwakilan Kecamatan yang rawan bencana.

Dalam rapat tersebut membahas tentang tindaklanjut penanganan dampak kekeringan di Desa Kuwon, Kecamatan Karas dan dampak karhutla yang masih dominan terjadi di kawasan lereng pegunungan di wilayah Kabupaten Magetan. Selain itu dalam rapat tersebut juga membahas agenda terkait antisipasi dan kesiapan Pemerintah Daerah dalam menghadapi ancaman bencana hidrometeorologi yang saat ini sedang dihadapi dan menjadi perhatian khusus dari masyarakat.

Pada akhir kesempatan Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia, Jaka Risdiyanto, SH, M.Si selaku Plt. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magetan menekankan pentingnya ada solusi jangka panjang untuk mengatasi dampak kekeringan di Desa Kuwon, pemberian edukasi kepada masyarakat yang tinggal di kawasan lereng pegunungan untuk mencegah terjadinya karhutla, perampingan pohon yang membahayakan guna melindungi pengguna jalan serta berbagai upaya mitigasi struktural yang dapat memperkuat infrastruktur sehingga bisa mencegah dan mengurangi risiko terjadinya bencana khususnya di wilayah Kabupaten Magetan.

BPBD Bersama Damkar Magetan Kolaborasi Evakuasi Sapi Didalam Sumur

BPBD Kabupaten Magetan menerima laporan dari Perangkat Kelurahan Bendo pada Kamis (24/10) pukul 09.15 WIB bahwa terdapat hewan ternak milik Bapak Subagiyo (55th) beralamatkan di Kelurahan Bendo RT 06 RW 02, Kecamatan Bendo, Kabupaten Magetan masuk kedalam sumur miliknya yang berjarak -+10m dari kandang sapi pada pukul 08.00 WIB. Anak sapi usia 3 bulan seberat -+3 kuintal tersebut lepas dari kandang dan masuk kedalam sumur sedalam -+20 meter. Kemudian meminta bantuan BPBD dan Damkar Kabupaten Magetan untuk mengevakuasi anak sapi tersebut.

Kamis (24/10) pukul 10.15 WIB BPBD dan Damkar Magetan menuju lokasi kejadian. Pukul 10.27 WIB BPBD Kabupaten Magetan melakukan evakuasi dengan peralatan Tripot menggunakan metode Vertical Rescue, kemudian sapi diangkat menggukan katrol dari sumur sedalam -+20 meter. Dalam penanganan petugas menggunakan APD lengkap karena terdapat gas beracun didalam sumur. BPBD dibantu oleh Damkar, TNI, Polri, Perangkat Kelurahan Bendo, Potensi Relawan dan Masyarakat.

Pukul 12.00 WIB Sapi berumur 3 bulan dengan berat -+3 kuintal berhasil di evakuasi dengan peralatan Tripot menggunakan metode Vertical Rescue, kemudian sapi diangkat menggukan katrol dari sumur sedalam -+20 meter dalam keadaan mati kemudian diserahkan kepada pemilik untuk dikubur

BPBD Kabupaten Magetan menghimbau kepada masyarakat, agar lebih waspada dan berhati- hati dan menutup bibir sumur atau lubang saluran air lainnya sebagai upaya menghindari kejadian serupa.

DISTRIBUSIKAN BANTUAN KEPADA WARGA TERDAMPAK CUACA EKSTRIM HUJAN DERAS DISERTAI ANGIN KENCANG DI KECAMATAN KARANGREJO

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magetan bersama Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Magetan melakukan distribusi bantuan paket sembako, terpal dan selimut kepada warga terdampak cuaca ekstrim hujan deras disertai angin kencang di Kelurahan Manisrejo dan Kelurahan Karangrejo, Kecamatan Karangrejo, Kabupaten Magetan pada Jumat, 27 September 2024.

BPBD Kabupaten Magetan melakukan koordinasi dengan Dinsos Kabupaten Magetan jumlah terdampak untuk penyerahan bantuan dalam upaya penanganan dampak cuaca ekstrim hujan deras disertai angin kencang.

Cuaca ekstrim hujan deras disertai angin kencang terjadi pada Rabu, 25 September 2024 sekitar pukul 16.00 WIB yang menyebabkan pohon tumbang dan 68 (enam puluh delapan) Bangunan rusak di Kel. Manisrejo, Kec. Karangrejo, antara lain 64 (enam puluh empat) rumah warga rusak ringan hingga sedang, 3 (tiga) fasilitas umum (Gedung sebaguna, Polindes dan Rukan Bhabinkamtibmas) rusak ringan, 1 (satu) warung makam milik warga dan 51 (lima puluh satu) Bangunan rusak Kel. Karangrejo, Kec. Karangrejo, antara lain 48 (empat puluh delapan) rumah warga rusak ringan hingga sedang, 2 (dua) perkantoran (Puskesmas dan Koramil) rusak ringan serta 1 (satu) sekolah (SDN 1 Karangrejo) rusak ringan. Tidak terdapat korban jiwa dan korban mengungsi pada kejadian ini.

BPBD Kabupaten Magetan mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada terhadap protensi bencana cuaca ekstrim peralihan musim penghujan dengan memantau prakiraan cuaca melalui laman BMKG mempersiapkan rencana kesiapsiagaan dan mitigasi bencana dengan memangkas dahan pohon yang berpotensi tumbang, menjaga kebersihan aliran sungai dan daerah resapan air, serta memastikan bangunan memiliki struktur yang kuat.

PENDISTRIBUSIAN AIR BERSIH UNTUK WARGA TERDAMPAK KEKERINGAN DI DESA KUWON, KECAMATAN KARAS

Tidak adanya hujan yang turun di wilayah Magetan Jawa Timur sejak juli 2024. Hal ini membuat sejumlah warga di wilayah kecamatan karas alami kekeringan dan kesulitan air bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, baik itu kebutuhan memasak maupun kebutuhan pembersihan.

Menindaklanjuti peristiwa tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magetan melakukan assessment dan kaji cepat ke lokasi kekeringan dan kesulitan air bersih.

Menurunnya debit air tanah dikarenakan banyak warga yang beralih menggunakan sumur bor, Air Pamsimas tidak bisa menjangkau ke semua warga dikarenakan penampungan air (tower tandon) kurang tinggi, dan Sumur warga kering. Sehingga menyebabkan RT 2 RW 1 sejumlah ± 30 KK, 70 jiwa dan RT 5 RW 2 sejumlah ± 10 KK, 30 Jiwa di Desa Kuwon Kecamatan Karas Kabupaten Magetan terdampak kekeringan dan kesulitan air bersih.

Koordinasi dan kesepakatan bersama dengan Pemdes Kuwon BPBD Kabupaten Magetan memasang tandon penampungan di 3 (tiga) titik untuk dilakukan droping air. Selain itu BPBD Kabupaten Magetan memberikan bantuan 40 jirigen berkapasitas 20 liter dan 40 paket sembako kepada warga terdampak kekeringan dan kesulitan air bersih.

Pada hari Sabtu (14/9) Plt Kalaksa BPBD Kabupaten Magetan Jaka Risdiyanto, SH, M.Si bersama Kasi Kedaruratan dan Logistik Eka Wahyudi, S.Sos meninjau pemberian distribusi air ke wilayah Desa Kuwon Kecamatan Karas Kabupaten Magetan.

Kehadirannya di lokasi tersebut untuk melihat secara langsung dan memastikan bantuan yang diberikan dapat diterima oleh masyarakat dan juga tepat sasaran.

Jumlah distribusi 6000 liter air dengan estimasi kebutuhan 60 liter/jiwa dan akan dibagikan setiap hari hingga sumber air warga terdampak mengalir kembali. Hingga Minggu (15/9) BPBD Kabupaten Magetan telah mendistribusikan 12.000 liter air bersih kepada warga.

PELATIHAN PENANGGULANGAN BENCANA, TINGKATKAN KAPASITAS RELAWAN DESTANA MAGETAN

Magetan – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kab Magetan melalui bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan berikan pelatihan peningkatan kapasitas penanggulangan bencana Relawan Desa Tangguh Bencana (DESTANA). Kegiatan yang dilaksanakan di Gazebo Prodi Sanitasi Poltekkes Kemenkes Surabaya Kampus Magetan, ini dilaksanakan selama 3 hari, 27 hingga 29 Agustus 2024.

Pada kegiatan ini, 40 peserta mendapatkan materi dari Fasilitator Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) Kabupaten Magetan mengenai Paradigma penanggulangan bencana, dan Upaya mewujudkan kesiapsiagaan bencana berbasis masyarakat, Konsep mitigasi bencana, Parameter mitigasi, Menyusun rencana mitigasi bencana, Praktik menyusun rencana mitigasi struktural dan non struktural, Teknis menyusun skenario kejadian bencana, Teknis penyusunan alur rencana operasi dan penetapan peran pelaku, Manajemen keposkoan, Praktik manajemen keposkoan hingga Simulasi lapang tanggap darurat bencana.

Dalam sambutannya Plt Kalaksa BPBD Magetan Jaka Risdiyanto, SH, M.Si mengatakan, ketangguhan dalam menghadapi bencana adalah tanggung jawab bersama. Kabupaten Magetan terdapat 30 Destana yang masing-masing masing memiliki relawan penanggulangan bencana, hal itu merupakan sumberdaya manusia yang dapat berperan dalam rangka penanggulangan bencana di kabupaten magetan.

“Ketangguhan bencana adalah urusan bersama, kami berharap agar masyarakat magetan, potensi relawan dan relawan  desa tangguh bencana ikut bertanggungjawab dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana di kabupaten magetan umumnya dan khususnya di desa masing masing.terdapat 30 desa tangguh bencana yang masing masing memiliki relawan penanggulangan bencana, ini merupakan sumberdaya manusia yang dapat berperan dalam rangka penanggulangan bencana di kabupaten magetan.”

Lebih lanjut beliau menambahkan pelatihan peningkatan kapasitas relawan destana dalam penanggulangan bencana sangat penting dan dibutuhkan keseriusan seluruh pihak yang terlibat sehingga dapat menjadi bekal nanti dalam rangka penanggulangan bencana di kabupaten magetan dan di desa masing – masing untuk menekan dampak bencana.

“Kami berharap  saudara dapat mengikuti pelatihan ini dengan sungguh-sungguh semoga bisa menjadi bekal nanti dalam rangka penanggulangan bencana di kabupaten magetan dan di desa masing – masing,” lanjutnya.

BERUNTUNG KEBAKARAN HUTAN GUNUNG LAWU BULAN AGUSTUS 2024 BERHASIL DIPADAMKAN

MAGETAN- Telah terjadi kebakaran hutan di kawasan Gunung Lawu Magetan, Jawa Timur pada Rabu, (21/8/2024) pukul 13.30 WIB. kebakaran hutan ini terjadi tepat di petak 72D masuk kelurahan Sarangan Magetan. Penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan. Laporan dari Pusdalops BPBD Kab Magetan, Jawa Timur tidak ada korban jiwa.

Selain itu, informasi dari Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kab Magetan Eka Wahyudi mengatakan, upaya penanganan kebakaran BPBD Kab. Magetan berkoordinasi dengan instansi terkait guna melakukan upaya pemadaman. Kondisi terkini api telah berhasil dipadamkan pada pukul 15.15 WIB oleh Tim gabungan dari Perhutani, TNI/ Polri dan masyarakat.

Beruntung, upaya sigap dari petugas gabungan Perhutani, TNI/Polri, serta masyarakat setempat berhasil mengendalikan api sebelum merambat lebih luas. Haji Santoso, Asper Lawu Selatan, mengonfirmasi bahwa kebakaran hanya menghanguskan semak dan rumput kering di area seluas 10 x 5 meter.

Mengantisipasi terjadinya kebakaran hutan dan lahan, BPBD Magetan menghimbau kepada masyarakat untuk tidak sembarangan membuang puntung rokok atau membuat perapian di kawasan hutan. Mengingat betapa pentingnya kewaspadaan dan tanggung jawab bersama dalam menjaga kelestarian hutan, terutama di musim kemarau.

TRC-PB BPBD Magetan Lakukan Evakuasi Jenazah Tersengat Listrik Diatas Pohon

Laporan masuk dari warga kepada pusdalops Minggu 18 Agustus 2024 sekitar pukul 06.00 WIB bahwa warga atas nama Bp. Suyadi 60th (saksi) mendengar suara ledakan, lalu menuju lokasi ledakan dan menjumpai warga a/n M (L/43th) berada di atas pohon awar-awar dengan ketinggian ± 8m dalam kondisi tidak sadarkan diri (karena saat di panggil tidak merespon) mengetahui hal itu saksi menghubungi perangkat desa dan selanjutnya dari pihak desa menghubungi Polsek plaosan, BPBD, PLN , dan Puskesmas.

Lokasi kejadian di Jl. Raya Nitikan Sarangan Desa Nitikan RT 2 RW 1 Kecamatan Plaosan Kabupaten Magetan. Pukul 06.40 WIB TRC-PB dan Pusdalops-PB BPBD Kabupaten Magetan sampai ke lokasi kejadian. Pusdalops-PB melakukan koordinasi, kaji cepat dan pendataan di lokasi kejadian dan TRC-PB BPBD bersama TNI/ POLRI dan PLN melakukan evakuasi penurunan jenazah dari atas pohon menggunakan teknik vertical rescue. Pukul 07.40 WIB penanganan selesai dilakukan, selanjutnya jenazah langsung di bawa ke rumah duka untuk diserahkan ke pihak keluarga dan dilakukan pemeriksaan oleh tim inafis dan puskesmas.

BPBD Kabupaten Magetan menghimbau kepada masyarakat agar selalu waspada dan berhati-hati dalam melakukan aktivitas, apabila terdapat kejadian serupa ataupun bencana lainnya dapat menghubungi nomor pelayanan BPBD Kabupaten Magetan.

Sosialisasi Jitupasna Tingkat Desa/ Kelurahan Tahun 2024

BPBD Magetan menyelenggarakan Sosialisasi Pengkajian Kebutuhan Pasca Bencana Tingkat Desa/ Kelurahan Tahun 2024. Kegiatan ini berlangsung di Kantor Desa Ngelang, Kecamatan Kartoharjo pada Kamis, 15 Agustus 2024. Kegiatan yang diselenggarakan Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Magetan merupakan upaya penanggulangan bencana pada tahap pascabencana.

Kasi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi Rahayuningsih, S.Sos mengawali kegiatan dengan menyampaikan laporan kegiatan Sosialisasi Pengkajian Kebutuhan Pasca Bencana Tingkat Desa/ Kelurahan Tahun 2024. Secara umum hasil yang diharapkan dari sosialisasi ini adalah penyamaan persepsi dan kerjasama antara Dinas Instansi terkait dan Pemerintah Desa/Kelurahan dalam Penanganan Pasca Bencana.

Disamping itu, Plt Kalaksa BPBD Magetan Benny Adrian, M.Si menyampaikan dalam sambutan dan pembukaan sosialisasi bahwa pengkajian pasca bencana sangat dibutuhkan untuk pelaksanaan perbaikan infrastruktur yang rusak akibat bencana alam, sehingga perlunya penyamaan persepsi dalam melakukan proses penilaian akibat bencana, analisis dampak dan perkiraan kebutuhan.

Peserta kegiatan ini berjumlah 30 orang terdiri dari Dinas Instansi terkait serta Perangkat Desa, Organisasi Masyarakat, Relawan di Desa Jajar dan Desa Ngelang. Selama satu hari para peserta dibekali materi tentang konsep Jitupasna, perhitungan kerusakan dan kerugian serta kebutuhan pascabencana banjir. Tidak hanya berisikan materi, peserta dilatih dan diajak melakukan diskusi serta memaparkan berdasarkan studi kasus bencana banjir yang terjadi di Desa Jajar dan Desa Ngelang, Kecamatan Kartoharjo.