BPBD KAB MAGETAN

BPBD Magetan Tingkatkan Kapasitas Tim Fasilitator Destana Internal

Personel Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magetan mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Fasilitator Desa Tangguh Bencana (Destana) yang diselenggarakan oleh Pusat Studi Manajemen Bencana UPN “Veteran” Yogyakarta di ruang rapat kantor BPBD Kabupaten Magetan pada 9 – 16 Agustus 2022. Tim ini menjadi aset berharga untuk pengembangan lembaga dalam bidang kesiapsiagaan bencana.

Dalam sambutannya Sekretaris BPBD Magetan Ardian Hari Nugroho mengatakan, pentingnya fasilitator meningkatkan kapasitas, sehingga dapat menjadi fasilitator yang handal dalam mengantarkan desa tangguh bencana dan mandiri dalam penanggulangan bencana.

“Pendidikan dan pelatihan yang di lakukan hari ini harapannya tidak hanya berhenti dilakukan pada kesempatan ini, seorang fasilitator harus senantiasa mengupgrade atau meningkatkan kapasitas diri, sehingga dapat membentuk destana yang tangguh dalam penanggulangan bencana”

Pada kesempatan yang sama, Suparman selaku Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan mengatakan, moment peningkatan kapasitas ini merupakan moment berharga terlebih diberikan langsung oleh fasilitator dari Pusat Studi Manajemen Bencana UPN “Veteran” Yogyakarta, diharapkan peserta fokus dalam mendengarkan pemaparan materi dari fasilitator.

“saya berharap peserta serius dan fokus dalam proses belajar dikelas, karena moment ini adalah moment berharga karena langsung di fasilitasi oleh Pusat Studi Manajemen Bencana UPN “Veteran” Yogyakarta dan kuota peserta terbatas”

 

Sebanyak 26 peserta terdiri dari 16 Personel BPBD, 6 FPRB Magetan, 1 Destana Genta Genilangit dan 3 Kappala Indonesia, mendapat materi antara lain komunikasi publik dan komponen destana lainnya seperti legislasi, perencanaan, kelembagaan, pendanaan, pengembangan kapasitas, hingga penyelenggaraan penanggulangan bencana.

SAKIP

SAKIP adalah Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan, dimana sistem ini merupakan integrasi dari sistem perencanaan, sistem penganggaran dan sistem pelaporan kinerja, yang selaras dengan pelaksanaan sistem akuntabilitas keuangan. Dalam hal ini, setiap organisasi diwajibkan mencatat dan melaporkan setiap penggunaan keuangan negara serta kesesuaiannya dengan ketentuan yang berlaku

SAKIP merupakan amanat Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja instansi  Pemerintah dimana didalamnya disebutkan mewajibkan setiap Instansi Pemerintah sebagai unsur penyelenggara Pemerintah untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok, dipandang perlu adanya pelaporan akuntabilitas kinerja instansi Pemerintah

 

 

PEMKAB MAGETAN MENDUKUNG POS PENYEKATAN MOBILITAS HEWAN TERNAK, UPAYA MENEKAN PENYEBARAN PMK

Sebagai upaya menekan pertumbuhan virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak di wilayah Provinsi Jawa Timur, Pemprov Jawa Timur melalui BPBD Jawa Timur melakukan pengetatat mobilitas hewan ternak dengan mendirikan Pos Pengamanan Terpadu Pengendalian Penanganan PMK di titik masuk wilayah Provinsi Jawa Timur.

Adapun hewan ternak dan produk hewan yang termasuk dalam pengendalian posko adalah hewan ternak ruminansia dan babi, serta produk hewan rentan PMK, seperti, daging segar dan kulit.

Kabupaten Magetan termasuk dalam titik masuk wilayah Provinsi Jawa Timur terletak di Kecamatan Plaosan. Pemkab Magetan melalui BPBD Magetan, Disnakan, TNI, Polri, Dishub, Pol PP dan pihak terkait mendukung upaya tersebut.

Hasil laporan tim BPBD Magetan mencatat secara keseluruhan mobilitas hewan. Selama penyekatan berlangsung mulai 5 Juli 2022 hingga 15 Juli 2022 tidak terdapat hewan ternak yang terindikasi PMK.

UPAYA MENGATASI PMK KABUPATEN MAGETAN

Kabupaten Magetan – Wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak berkuku genap sudah menyebar. Situs siagapmk.id milik pemerintah mencatat, virus penyakit mulut dan kuku (PMK) sudah menyebar ke 216 kota dan kabupaten memicu kematian ternak sebanyak 1.348 ekor. Sebanyak 237.995 ekor dikabarkan sakit dan 78.244 ekor sembuh. Kemudian terdapat 2.263 ekor ternak yang terpaksa dilakukan pemotongan bersyarat.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Letjen TNI Suharyanto mengatakan, 3 provinsi yaitu Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat jadi provinsi dengan kasus konfirmasi PMK terbanyak.

“Meskipun hanya 19 yang terjangkit PMK, provinsi yang aman harus meningkatkan kewaspadaan. Mungkin masih ada yang belum masuk data ini yang kami prioritaskan,” kata Suharyanto saat membuka Rapat Zoom Koordinasi Penanganan Wabah Penyakit Mulut dan Kuku, Jumat (24/6/2022).

Kabupaten Magetan memiliki total kasus sementara hingga tanggal 24 Juni sebanyak 2.225 ekor, 1009 ekor ternak sembuh, 16 ekor ternak mati dan 10 ekor ternak dilakukan pemotongan bersyarat. Penyakit Mulut Kuku (PMK) menyerang hewan ternak dengan tingkat penularan 90%-100%, dapat menimbulakan dampak kerugian ekonomi yang besar, terkait hal tersebut pemerintah Kabupaten Magetan menetapkan Status Keadaan Darurat Bencana.

Sedangkan langkah-langkah tanggap darurat seperti memonitor lalu lintas hewan dari satu titik ke titik yang lain hingga upaya perawatan tertentu pada hewan yang telah tertular maupun yang belum tertular agar dapat menekan kasus Penyakit Mulut Kuku (PMK) di Kabupaten Magetan. Kabar baiknya vaksinasi bagi hewan yang terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK) sudah tiba di Magetan pada Jumat (24/6/2022). Vaksin Aftopor yang datang berjumlah akan disuntikkan pada sapi yang sehat, dengan dosis 20ml tiap ekor.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magetan turut serta dalam upaya pemerintah menekan kasus Penyakit Mulut Kuku (PMK) dengan mengadakan penyemprotan disinfektan dibeberapa pasar hewan yang ada di Kabupaten Magetan bersama dinas terkait seperti Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magetan.

BPBD Magetan Turut Serta Dalam Pelatihan Pendirian Tenda, MCK Darurat, Dapur Umum dan SAR Lanud Iswahjudi

 

Letak geografis Indonesia yang berada pada empat lempeng besar dunia yang membuat Indonesia sebagai negara yang rawan akan bencana khususnya Kabupaten Magetan, hal tersebut mendasari Lanud Iswahjudi menggelar Pelatihan Pendirian Tenda, MCK Darurat, Dapur Umum dan SAR.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magetan dan Batalyon 463 Kopasgat menjadi narasumber pelatihan yang diikuti oleh 49 orang peserta terdiri dari Anggota TNI Lanud Iswahjudi dan Anggota Saka Dirgantara yang berlangsung Senin (20/6) s.d Rabu (22/6) di Kantor Dispotdirga Lanud Iswahjudi.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magetan mengisi materi teori dan praktik Pendirian Tenda, MCK Darurat dan Dapur Umum.

Pembukaan pelatihan dipimpin oleh Komandan Lanud Iswahjudi Marsma TNI M. Untung Suropati, SE menegaskan kesiapan sumber daya dan aset yang dimiliki merupakan faktor penting dalam penanganan bencana alam, terlebih dalam menangani kejadian – kejadian pasca bencana alam, dimana sumber daya dan aset haruslah dipersiapkan dengan baik karena penanganan pasca bencana alam merupakan penentu bencana tersebut segera teratasi atau tidak, Jelas Marsma Untung.

Dalam pemaparannya Danlanud Iswahjudi juga menjelaskan bahwa pelatihan ini juga sebagai sarana komunikasi dan koordinasi antar stakeholders yang terlibat dalam penanganan bencana, sehingga sumber daya yang ada lebih siap dalam mengahadapi segala kemungkinan bencana yang bisa terjadi dan Lanud Iswahjudi siap mendukung pemerintah daerah Kabupaten Magetan dalam penanggulangan bencana.

Dalam pembukaan pelatihan ini juga turut hadir Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Magetan Bapak Suparman, S.Sos, Kepala Dinas Lanud Iswahjudi serta pejabat Lanud Iswahjudi.

 

PELATIHAN POTENSI RELAWAN KABUPATEN MAGETAN

Kabupaten Magetan – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magetan melalui bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan (PK) mengelar Pelatihan Potensi Relawan Bencana Kamis (2/6) di Tanah Lapang Desa Balegondo, Kecamatan Ngariboyo yang diikuti 25 relawan yang tergabung dalam komunitas relawan kebencanaan di Kabupaten Magetan.

Pelatihan tersebut dalam rangka peningkatan kapasitas kemampuan dan keterampilan relawan penanggulangan bencana untuk menciptakan penanganan bencana dengan cepat dan tepat sehingga dapat meminimalisir terjadinya korban menginggat Kabupaten Magetan terletak pada wilayah yang berpotensi bencana.

Dalam paparannya Ari Budi Santosa selaku Kalaksa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magetan mengatakan, relawan sebagai salah satu ujung tombak dalam penanggulangan bencana.

“Kami mengapresiasi kegiatan pelatihan relawan dalam penanggulangan bencana, karena peran relawan dapat menjadi ujung tombak dalam penanggulangan bencana,” kata Ari saat pembukaan Pelatihan Potensi Relawan Bencana.

Lebih lanjut Ari Budi Santosa berharap setelah mengikuti pelatihan, para relawan dapat berbagi pengetahuan kebencaan ini pada orang disekitarnya, sehingga semakin meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat desa. 

“Harapannya ada keberlanjutan baik dalam aktivitas maupun pengembangan kapasitas relawan yang sudah terbentuk, berujung pada meningkatnya kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana,” tuturnya.

Kegiatan ini berlangsung pada Kamis (2/6) hingga Sabtu (4/6), dengan agenda pemberian materi oleh BPBD Kabupaten Magetan, Dinsos, PMI dan Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) Kabupaten Magetan.

BPBD Kabupaten Magetan Turut Dukung Pos Pantau Arus Mudik Balik Lebaran 1443 H

Magetan – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magetan turut serta mendukung Pos Pemantauan (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) BNPB sektor Jawa Timur melakukan pengawasan disiplin protokol kesehatan (prokes) para pemudik di tengah arus mudik dan balik lebaran Idulfitri 1443 H, sejak Selasa (26/4) hingga Minggu (8/5).

 

Pada wilayah Provinsi Jawa Timur (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) BNPB mengaktifkan pos pemantauan protokol kesehatan (prokes) di beberapa titik, seperti di Pelabuhan Ketapang, rest area Ngawi-Kertosono Km597 B, Kertosono-Mojokerto Km726 B dan Gempol-Pasuruan Km66 B, Ngawi-Kertosono Km625 A dan Kertosono-Mojokerto Km725 A.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magetan menjangkauan pelayanan untuk memantau prokes dari Ngawi-Kertosono Km597 B melakukan pengawasan disiplin protokol kesehatan (prokes) para pemudik di tengah arus balik lebaran.Sementara itu, pantauan dilapangan sepanjang pos pantau dibuka termonitor arus lalu lintas tol ramai lancar untuk kedua arah, baik arus mudik dan balik. Tidak hanya dari arah barat (Jakarta), tetapi juga dari timur (Surabaya) tampak pemudik menggunakan rest area dan Hasil laporan tim dilapangan mencatat secara keseluruhan tingkat kepatuhan warga dalam penerapan prokes sangat baik.

Selain Penjagaan di Rest Area, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magetan juga mengikuti giat pengamanan perbatas di Cemorosewu dan rutin melakukan monitoring di tempat-tempat wisata yang berada di Kabupaten Magetan untuk memastikan kedisplinan dalam protokol kesehatan (prokes) untuk menciptakan mudik dan libur lebaran aman Covid-19.