BPBD KAB MAGETAN

MENYEMARAKKAN HKB 2022, DESA NGELANG KECAMATAN KARTOHARJO SIAP SELAMAT DARI BENCANA BANJIR

Hujan yang berlangsung dengan intensitas tinggi selama 7 jam yang terjadi di wilayah Kecamatan Kartoharjo, Selasa (26/4) pukul 09.30 WIB membuat air sungai sidodai Desa Ngelang meluap pada level waspada.

Ketua Tim Siaga Bencana (TSB) Desa Ngelang mengerakkan TIM TSB dan berkoordinasi dengan Kepala Desa Ngelang untuk langkah yang diambil kemudian menginformasikan kepada Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops) Badan Penangggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magetan melalui radio HT terkait peningkatan air sungai sidodadi dan untuk meningkatkan status dari normal ke status waspada.

Dari informasi tersebut, Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magetan membunyikan Early Warning Sistem (EWS) Banjir dan meningkatkan status dari normal menjadi waspada. kemudian Tim Siaga Bencana (TSB) Desa Ngelang memberikan himbauan kepada warga desa agar bersiap dan mengamankan barang berhaga namun tetap tenang dan jangan panik.

Gambaran dari peristiwa di atas adalah rangkaian dari simulasi kesiapsiagaan warga Desa Ngelang, Kecamatan Kartoharjo menghadapi bencana banjir dalam kegiatan peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) 2022 bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magetan.

Kegiatan HKB 2022 ini digelar secara serentak di seluruh Indonesia tentunya Kabupaten Magetan. Kegiatan yang diperingati setiap tanggal 26 April dilakukan sebagai upaya meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengetahuan dan pemahaman resiko bencana, menumbuhkan budaya sadar bencana serta melatih ketrampilan cara-cara yang tepat dalam menyelamatkan diri.

Menurut ketua TIM Pelaksana HKB 2022 Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magetan sekaligus Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Suparman, dari hasil penilaian tingkat ancaman bencana banjir di Kabupaten Magetan yang menunjukkan hasil bahwa potensi ancaman banjir cukup tinggi di Desa Ngelang, Kecamatan Kartoharjo, Kabupaten Magetan. Sehingga dari hasil tersebut dilakukan upaya peningkatan kapasitas kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi Bencana Banjir.

“Potensi ancaman Bencana Banjir di Desa Ngelang cukup tinggi ketika terjadi musim penghujan,” jelas Suparman Selasa (26/4)

Dalam hal ini, Suparman berharap diselenggarakannya kegiatan ini dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait pentingnya sadar bencana dan langkah yang dilakukan ketika bencana terjadi.

“Dengan demikian diharapkan Gladi ini dapat membuat masyarakat lebih siap untuk selamat saat terjadi bencana yang tidak kita inginkan,” kata Suparman.

Dalam Kegiatan ini diikuti dan dilaksanakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magetan, Perangkat Desa Ngelang dan Tim Siaga Bencana (TSB) Desa Ngelang.

PERINGATI HARI KARTINI 2022, SELURUH KARYAWAN KARYAWATI BPBD MAGETAN PAKAI PAKAIAN ADAT

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magetan, memperingati Hari Kartini 2022 yang jatuh bersamaan bulan Ramadhan dengan menggunakan pakaian adat ketika bekerja pada Kamis (21/04/2022)

Peringatan hari lahir pahlawan wanita yang diperingati seluruh bangsa Indonesia sejak 1964 silam ini untuk memperingati dan menghormati perjuangan RA Kartini mewujudkan persamaan hak antara laki-laki dan wanita dalam berbagai aspek, khususnya di bidang pendidikan.

Kalaksa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magetan Ari Budi Santosa menegaskan dan memberikan himbauan kepada karyawan karyawati BPBD agar memakai pakaian adat saat peringatan Hari Kartini. Tujuannya adalah sebagai penguat karakter cinta tanah air, yang nantinya semangat itu dapat terwujud dalam menjalankan pekerjaan kemanusiaan dalam penaggulangan bencana di Kabupaten Magetan. Terlihat pada hari itu semua karyawan karyawati memakai pakaian adat tanpa terkecuali. “Memakai pakaian adat pada peringatan Hari Kartini merupakan penguat karakter cinta tanah air,” ujar Ari Budi Santosa.

BPBD Kabupaten Magetan Melakukan Memonitoring Rutin Fungsi Alat Early Warning System (EWS)

Mengingat wilayah Kabupaten Magetan yang rawan akan bencana Pemerintah Kabupaten Magetan melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magetan memasang alat Early Warning System (EWS) Banjir dan Tanah Longsor di daerah yang memiliki kerawanan, antara lain Desa Gonggang Kec Poncol 2 EWS Tanah Longsor, Kel Sarangan Kec Plaosan 2 EWS Tanah Longsor, Desa Ngancar Kec Plaosan 1 EWS Tanah Longsor, Desa Dadi Kec Plaosan 1 EWS Banjir dan 1 EWS Tanah Longsor, Desa Jajar Kec Kartoharjo 1 EWS Banjir, Desa Genilangit Kec Poncol 1 EWS Longsor, Desa Ngelang Kec Kartoharjo 1 EWS Banjir.

Pemasangan EWS yang sejak tahun 2014 telah dilakukan ini, sebagai upaya untuk meningkatkan kewaspadaan masyarakat saat keadaan berpotensi bencana sehingga dapat mengurangi korban dampak bencana.

Kamis, 31 Maret 2022 Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kab Magetan, Suparman S,sos menyampaikan pengecekan sebagai upaya dan memastikan fungsi alat EWS, apakah masih berfungsi untuk memberikan informasi peringatan dini ketika Tanah Longsor dan Banjir terjadi.

“Setelah kita pantau dan mengecek, InsyaAllah semua masih berfungsi dengan baik,” ungkapnya.

Selain itu kata Suparman, juga memastikan bagaimana tentang fungsi sirene EWS yang tersebar di 10 titik di Kabupaten Magetan, apakah berbunyi atau tidak.

“Biasanya berfungsi, karena setiap bulannya, sirene ini dibunyikan semua aktif dan berbunyi semuanya,” ujar Suparman.

Kemudian pihaknya juga memastikan, bagaimana standar operasional prosedur (SOP) pelaksanaan apabila bencana tersebut terjadi.

“Itu yang kita pastikan, bagaimana kinerja alat masih berfungsi dengan baik, alur koordinasi, hingga pesan kesiapsiagaan terhadap bencana tersampaikan hingga ke masyarakat”

LIBATKAN UNSUR PENTAHELIX BPBD GELAR MITIGASI DI LERENG GUNUNG LAWU

 

Sebagai garda pencegahan dan penanggulangan bencana, BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) mengadakan giat mitigasi atau pencegahan  bencana alam dengan menanam 600 bibit buah seperti kelengkeng, durian, jambu, dan alpukat dilereng gunung lawu tepatnya di Wonomulyo Genilangit, Kecamatan Poncol, Kabupaten Magetan. Selain penanaman bibit buah acara ini juga mensosialisasikan tentang pentingnya peran hutan dan pohon bagi lingkungan juga memberikan pemahaman dan edukasi agar tak sembarang dalam melakukan penebangan pohon secara ilegal kepada masyarakat. Giat penananam bibit yang digelar dengan melibatkan unsur pentahelix ini sebagai respons atas arahan Presiden Joko Widoo saat Rakornas PB tentang mitigasi berbasis vegetasi.

Giat yang diselenggarakan oleh BPBD Jatim dan turut hadir juga dalam kegiatan ini, Tim Dharma Wanita Persatuan (DWP) BPBD Jatim dan DWP BPBD Kabupaten Magetan, Komisi  E DPRD Jatim, Jasa Tirta 1, PDAM Magetan, Dinas DLH, Forkopimca, LSM, Perangkat Desa, Komunitas Suku Bengi Surabaya, Komunitas BARA (Bibit Asli Nusantara) Magetan dan Relawan Perempuan Magetan.

Workshop Penyiar, Reporter, dan Public Speaking

BPBD Kabupaten Magetan yang diwakili oleh anggota Pusdalops-PB mengikuti Workshop Penyiar, Reporter, dan Public Speaking yang diadakan oleh Radio Swara Sarangan Indah (RASI FM) di Ruang Humas – SMK Yosonegoro Magetan.

Acara dibuka oleh Bapak Bupati Magetan Dr, Drs, H Suprawoto, SH, M.Si, dan juga turut dihadiri oleh tamu undangan Kepala Dinas Kominfo, Kepala Stasiun Rasi FM, dan Direktur PT. BPRS Magetan. Dalam acara workshop yang digelar tanggal 4 hingga 5 Maret 2022 ini memberikan ilmu-ilmu seputar broadcasting, mulai dari menulis naskah berita, sampai dengan bagaimana cara menyampaikan berita kepada masyarakat. Selain itu dalam kesempatan ini juga diberikan ilmu tentang Public Speaking, yaitu ketrampilan berbahasa didepan publik yang baik dan benar agar mudah dipahami dan diterima oleh penerima berita.

AKIBAT CUACA EKSTRIM DI WILAYAH MAGETAN 3 POHON TUMBANG DAN RUMAH ROBOH

BPBD Magetan – Hujan Intensitas sedang hingga tinggi Selasa, 01 Februari 2022 sekitar pukul 15.53 WIB yang terjadi di seluruh wilayah Kab. Magetan mengakibatkan dampak dibeberapa titik :
1. Pohon jenis jambu monyet dengan diameter -/+ 30cm tumbang serta dahan trembesi diameter -/+ 15cm patah dan menutup 100% Jalan Raya Bendo tepatnya Desa Belotan, Kecamatan Bendo, Kabupaten Magetan;
2. Dahan pohon jenis jati patah dengan diameter -/+10cm menutup 50% jalan Raya Bendo-Soco tepatnya di Desa Soco, Kecamatan Bendo, Kabupaten Magetan;
3. Penyangga penahan atap rumah milik Bapak Sukarmin (57th) yang dalam tahap pembangunan roboh dan mengakibatkan 1 orang tukang bangunan a/n Bapak Gioso (55th) mengalami patah tulang paha kaki sebelah kanan sehingga dilarikan ke RS Sayidiman Magetan oleh petugas puskesmas ngariboyo untuk dilakukan perawatan lebih lanjut dan 2 orang tukang bangunan a/n Bapak Sukarmin (57th) dan a/n Bapak Joko (44th) mengalami luka ringan, 1 unit mobil dan 3 unit sepeda motor mengalami rusak sedang.

Selasa (01/02) pukul 16.15 WIB Pusdalops-PB melakukan pendataan dampak cuaca ekstrim, TRC-PB BPBD Kab. Magetan bersama TNI, Polri, DPUPR dan warga sekitar melakukan penanganan menggunakan cainshaw. Penanganan selesai pukul 16.43 WIB dan selanjutnya dilakukan pembersihan sehingga akses jalan kembali normal. Pukul 16.22 WIB Pusdalops-PB BPBD Kab. Magetan mendapat informasi bahwa terdapat kejadian rumah roboh, tim dibagi menjadi 2 (dua) untuk menuju lokasi ke 3 (tiga). Pusdalops-PB bersama TRC-PB BPBD Kab. Magetan, TNI, Polri dan Perangkat Desa melakukan asesment di lokasi kejadian. Sesuai kesepakatan bersama, kerja bhakti pembersihan material rumah roboh akan dilaksanakan besok pada hari Rabu (02/02).

BPBD Kabupaten Magetan dalam hal ini terus menghimbau kepada masyarakat agar selalu waspada karena dampak dari musim penghujan masih akan berlangsung hingga Februari 2022 dan apabila terdapat kejadian serupa ataupun lainnya dapat menghubungi nomor pelayanan BPBD Kab. Magetan 0351-891111 atau 081336430086 (whatsapp).

PILOT DRONE BPBD MAGETAN MENGIKUTI SERTIFIKASI BRP TAHUN 2022

BPBD Kabupaten Magetan – Sertifikasi Basic Remote Pilot (BRP) FASI Class XLVII Tahun 2022 di Graha Dewanto, Lanud Iswahjudi Madiun selama 2 (dua) hari dimulai pada tanggal 29 Januari 2022 – 30 Januari 2022. Sertifikasi BRP ini diikuti oleh 224 peserta mulai dari jajaran Lanud Iswahjudi, BPBD, Polres, Kodim, PTPN XI, Perwakilan Pemda dan Pemkot serta dari Komunitas Drone Jatim.


Komandan Lanud Iswahjudi Marsma TNI M. Untung Suropati, SE dalam sambutannya yang dibacakan Kadispotdirga Lanud Iswahjudi Kolonel Tek Suprijantono saat pembukaan Sertifikasi BRP Ke 47 ini menyampaikan penggunaan drone saat ini sudah menembus berbagai sektor kehidupan, tidak hanya untuk kepentingan militer namun juga komersil. Sementara itu Paban II/Puanpotdirga Spotdirga Kolonel Pnb R Agung Sasongkojati dalam sambutannya menyampaikan bahwa Pelatihan dan sertifikasi drone ini selain untuk meningkatkan minat kedirgantaraan juga agar masyarakat lebih menguasai pengetahuan keselamatan regulasi pesawat terbang tanpa awak atau drone dan agar masyarakat dapat turut berperan lebih lanjut.


Dalam acara ini diajarkan mengenai dunia aviasi di Indonesia bagi Remote Pilot. Mulai dari regulasi yang berlaku, Aeronautical Decision Making, Basic Aerodynamic Theory, Basic Meteorologi & Weather, Controllable Airspace, hingga Safety Assesment. Untuk mendapatkan lisensi Remote Pilot, peserta juga di uji dalam Online Test dan Flying Procedures/Skill Test dan yang sangat di tekankan dalam sertifikasi ini adalah setiap pilot harus memiliki ijin terbang, agar dapat memperoleh izin terbang drone, harus terlebih dahulu mendaftarkan drone dan remote pilot ke DKUPPU (Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara). Dirjen Hubud (Direktorat Jenderal Perhubungan Udara). Kementerian Perhubungan Republik Indonesia. sehingga dapat mewujudkan dunia penerbangan drone yang aman dan bertanggung jawab.

BNPB Gelar Geladi Sistem Peringatan Dini Banjir & Resmikan Sirine Peringatan Dini Banjir di Ngelang

Kabupaten Magetan merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Timur yang rawan terhadap bencana. BNPB pada tahun 2018 telah menetapkan Kabupaten Magetan menjadi salah satu kabupaten yang memiliki tingkat risiko tinggi terhadap ancaman cuaca ekstrim, banjir, tanah longsor, kebakaran hutan lahan dan kekeringan. Kabupaten Magetan menempati posisi ke-147 dari 514 kabupaten/kota di Indonesia dengan indeks risiko sebesar 160.47 dan posisi ke-6 dari 38 kabupaten/kota di Provinsi Jawa Timur dengan indeks risiko multi ancaman yang relatif tinggi.

Fenomena La Nina yang dapat memicu peningkatan curah hujan masih berlangsung dan diprediksi masih akan terjadi hingga Februari 2022, kondisi ini diprediksi akan menyebabkan peningkatan curah hujan hampir 70% dari curah hujan normal sehingga akan meningkatkan potensi terjadinya bencana hidrometeorologi basah seperti banjir, banjir bandang dan tanah longsor.

Menanggapi hal itu Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui Direktorat Peringatan Dini mengadakan Geladi Sistem Peringatan Dini Bencana Banjir bagi masyarakat Desa Ngelang, Kecamatan Kartoharjo, Kabupaten Magelang, Jawa Timur pada Kamis (9/12).

Melalui geladi ini diuji coba bagaimana mekanisme koordinasi dan diseminasi informasi peringatan dini bisa sampai kepada masyarakat di daerah terdampak. Selain melakukan geladi, BNPB memberikan alat peringatan dini bencana banjir berupa sirine dengan jangkauan suara sejauh 2,5 kilometer, kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magetan yang diperuntukan bagi masyarakat Kab. Magetan yang berada di aliran sungai Bengawan Solo.

Kemudian BNPB juga membentuk Tim Siaga Bencana (TSB) yang merupakan relawan desa tangguh bencana yang berada di desa Ngelang, dengan tugas untuk melakukan tindakan penanganan bencana dari mulai proses penyebaran informasi peringatan dini banjir, evakuasi, logistik, pelayanan kesehatan, data dan kehumasan serta keamanan. (Sumber : BNPB)