BPBD KAB MAGETAN

PILOT DRONE BPBD MAGETAN MENGIKUTI SERTIFIKASI BRP TAHUN 2022

BPBD Kabupaten Magetan – Sertifikasi Basic Remote Pilot (BRP) FASI Class XLVII Tahun 2022 di Graha Dewanto, Lanud Iswahjudi Madiun selama 2 (dua) hari dimulai pada tanggal 29 Januari 2022 – 30 Januari 2022. Sertifikasi BRP ini diikuti oleh 224 peserta mulai dari jajaran Lanud Iswahjudi, BPBD, Polres, Kodim, PTPN XI, Perwakilan Pemda dan Pemkot serta dari Komunitas Drone Jatim.


Komandan Lanud Iswahjudi Marsma TNI M. Untung Suropati, SE dalam sambutannya yang dibacakan Kadispotdirga Lanud Iswahjudi Kolonel Tek Suprijantono saat pembukaan Sertifikasi BRP Ke 47 ini menyampaikan penggunaan drone saat ini sudah menembus berbagai sektor kehidupan, tidak hanya untuk kepentingan militer namun juga komersil. Sementara itu Paban II/Puanpotdirga Spotdirga Kolonel Pnb R Agung Sasongkojati dalam sambutannya menyampaikan bahwa Pelatihan dan sertifikasi drone ini selain untuk meningkatkan minat kedirgantaraan juga agar masyarakat lebih menguasai pengetahuan keselamatan regulasi pesawat terbang tanpa awak atau drone dan agar masyarakat dapat turut berperan lebih lanjut.


Dalam acara ini diajarkan mengenai dunia aviasi di Indonesia bagi Remote Pilot. Mulai dari regulasi yang berlaku, Aeronautical Decision Making, Basic Aerodynamic Theory, Basic Meteorologi & Weather, Controllable Airspace, hingga Safety Assesment. Untuk mendapatkan lisensi Remote Pilot, peserta juga di uji dalam Online Test dan Flying Procedures/Skill Test dan yang sangat di tekankan dalam sertifikasi ini adalah setiap pilot harus memiliki ijin terbang, agar dapat memperoleh izin terbang drone, harus terlebih dahulu mendaftarkan drone dan remote pilot ke DKUPPU (Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara). Dirjen Hubud (Direktorat Jenderal Perhubungan Udara). Kementerian Perhubungan Republik Indonesia. sehingga dapat mewujudkan dunia penerbangan drone yang aman dan bertanggung jawab.

BNPB Gelar Geladi Sistem Peringatan Dini Banjir & Resmikan Sirine Peringatan Dini Banjir di Ngelang

Kabupaten Magetan merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Timur yang rawan terhadap bencana. BNPB pada tahun 2018 telah menetapkan Kabupaten Magetan menjadi salah satu kabupaten yang memiliki tingkat risiko tinggi terhadap ancaman cuaca ekstrim, banjir, tanah longsor, kebakaran hutan lahan dan kekeringan. Kabupaten Magetan menempati posisi ke-147 dari 514 kabupaten/kota di Indonesia dengan indeks risiko sebesar 160.47 dan posisi ke-6 dari 38 kabupaten/kota di Provinsi Jawa Timur dengan indeks risiko multi ancaman yang relatif tinggi.

Fenomena La Nina yang dapat memicu peningkatan curah hujan masih berlangsung dan diprediksi masih akan terjadi hingga Februari 2022, kondisi ini diprediksi akan menyebabkan peningkatan curah hujan hampir 70% dari curah hujan normal sehingga akan meningkatkan potensi terjadinya bencana hidrometeorologi basah seperti banjir, banjir bandang dan tanah longsor.

Menanggapi hal itu Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui Direktorat Peringatan Dini mengadakan Geladi Sistem Peringatan Dini Bencana Banjir bagi masyarakat Desa Ngelang, Kecamatan Kartoharjo, Kabupaten Magelang, Jawa Timur pada Kamis (9/12).

Melalui geladi ini diuji coba bagaimana mekanisme koordinasi dan diseminasi informasi peringatan dini bisa sampai kepada masyarakat di daerah terdampak. Selain melakukan geladi, BNPB memberikan alat peringatan dini bencana banjir berupa sirine dengan jangkauan suara sejauh 2,5 kilometer, kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magetan yang diperuntukan bagi masyarakat Kab. Magetan yang berada di aliran sungai Bengawan Solo.

Kemudian BNPB juga membentuk Tim Siaga Bencana (TSB) yang merupakan relawan desa tangguh bencana yang berada di desa Ngelang, dengan tugas untuk melakukan tindakan penanganan bencana dari mulai proses penyebaran informasi peringatan dini banjir, evakuasi, logistik, pelayanan kesehatan, data dan kehumasan serta keamanan. (Sumber : BNPB)

KITA HARUS PAHAMI AGAR SIAP UNTUK SELAMAT MENGHADAPI TANAH LONGSOR & BANJIR BANDANG

Kabupaten Magetan memiliki potensi terjadinya bencana tanah longsor dan banjir bandang, #SahabatTangguh sangat penting perlunya memahami langkah-langkah kesiapsiagaan dalam mengantisipasi potensi bencana tanah longsor dan banjir bandang tersebut dan tetap terjaga dari Covid-19 pastinya, mengingat BMKG sebelumnya telah mengeluarkan peringatan dini terkait La Nina yang berpotensi terjadi di Indonesia mulai Oktober 2021 hingga Februari 2022.

Mari kita kenali dan pahami bahaya Potensi Tanah Longsor dan Banjir Bandang pada kawasan yang berpotensi.

Bencana merupakan urusan bersama, demi menyelamatkan diri sendiri, keluarga hingga orang lain.

#SiapUntukSelamat
#BudayaSadarBencana

BPBD MAGETAN EVAKUASI BATU DIAMETER 4M SEBAGAI BENTUK MITIGASI

BPBD Magetan – Hujan intensitas sedang hingga lebat yang mengguyur Dukuh Wonomulyo, Desa Genilangit, Kecamatan Poncol, Kabupaten Magetan selama 3 jam pada hari Rabu, 24 November 2021, mengakibatkan tanah longsor salah satunya di RT 16 RW 03 Dukuh Wonomulyo, Desa Genilangit, Kecamatan Poncol yang menyisakan bongkahan batu besar berdiameter 40 meter diketinggian -+ 40 meter yang posisinya hampir terjatuh.

Kamis, 25 November 2021 pukul 07.00 WIB TRC-PB BPBD Magetan bersama TNI, POLRI, Damkar, Perangkat Desa, Potensi Relawan dan Masyarakat melakukan penurunan batu besar sebagai upaya mitigasi bencana (pengurangan resiko bencana) tanah longsor agar batu tidak jatuh dan menimbulkan korban. 

Tim menggunakan vertical rescue sebagai alat perlindungan diri karena medan bertebing dengan tinggi -+40 meter dengan cara menyemprot air ke tanah yang terdapat disekeliling batu besar menggunakan alkon. Pukul 13.40 WIB batu berhasil di jatuhkan tanpa mengenai 2 rumah warga yang awalnya berpotensi tekena runtuhan batu yang berdiameter 4 meter. 

 

 

BPBD KAB MAGETAN ADAKAN PELATIHAN TIM REAKSI CEPAT (TRC) DAN PUSAT PENGENDALIAN OPERASI (PUSDALOPS)

BPBD Kabupaten Magetan mengadakan Giat Pelatihan Tim Reaksi Cepat (TRC) dan Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) mulai 22 s.d 24 November 2021 yang diselenggarakan dihalaman Kantor BPBD Kabupaten Magetan. Giat ini dibuka langsung oleh Kalaksa BPBD Kabupaten Magetan Ari Budi Santosa.

Pelatihan ini memperdalam materi tentang P3K, Junggle Rescue, Vertical Rescue dan Keposkoan kemudian dilanjut dengan simulasi kejadian bencana. Kesiapan dan kesigapan dalam menghadapi bencana maupun ketika terjadi bencana harus dimiliki oleh setiap personil, mengingat perkembangan teknologi dan perubahan iklim berpotensi meningkatkan terjadinya bencana. Maksud dan tujuan Pelatihan untuk meningkatkan kesiapsiagaan seluruh personil dalam menghadapi bencana alam maupun non alam di Kabupaten Magetan dan mempererat kebersamaan antar personil.

 

Desa Kedung Panji, Kec. Lembeyan, Magetan Pemenang Lomba Destana 2021 Kategori Pratama | Jawa Timur

Setelah melalui proses seleksi yang ketat dan tahapan penilaian yang panjang, pemenang lomba Desa/kelurahan Tangguh Bencana (Destana) akhirnya diumumkan hari ini, Jumat (5/11/2021) Hotel Novotel, Surabaya. Destana merupakan wujud kontribusi masyarakat dalam upaya menyiapkan diri untuk menghadapi potensi bencana yang mungkin terjadi di wilayahnya, mulai proses mitigasi hingga penanganan penyelamatannya.

Penyerahan hadiah tersebut dilangsungkan di sela acara Rakor Penguatan Program Rehabilitasi dan Rekonstruksi (RR) Pasca Bencana yang diikuti Kalaksa BPBD se-Jatim. Selain trofi, pemenang Lomba Destana juga mendapat piagam penghargaan dan uang pembinaan dengan jumlah sesuai kategori masing-masing, yakni, Rp 7,5 juta (Pratama), Rp 10 juta (Madya) dan Rp 15 juta (Utama).

GEMPABUMI TEKTONIK M 2.9 MENGGUNCANG MAGETAN, TIDAK BERPOTENSI TSUNAMI

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magetan, melakukan monitoring pasca gempa tektonik yang mengguncang Kabupaten Magetan atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 18 km Barat Daya Magetan Jawa Timur pada kedalaman 14 km, pada Hari Senin, 1 November 2021 pukul 07:46:35 WIB, seperti yang dilansir dari laman BMKG :

Kejadian dan Parameter Gempabumi: Hari Senin, 1 November 2021 pukul  07:46:35 WIB wilayah Magetan diguncang gempa tektonik. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki parameter dengan magnitudo  M=2.9. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 7.72 LS dan 119.19 BT , atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 18 km Barat Daya Magetan Jawa Timur pada kedalaman 14 km. 

Jenis Gempabumi: Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar.

Dampak Gempabumi: Guncangan gempabumi ini dirasakan di Tawangmangu, Sarangan II MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang). Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. 

Gempabumi Susulan: Hingga hari Senin, 1 November 2021 pukul 09.10 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan ( aftershock ). 

Rekomendasi: Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun  tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yg membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali kedalam rumah. 

Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi (Instagram/Twitter @infoBMKG), website ( http://www.bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id), atau melalui Mobile Apps (IOS dan Android): wrs-bmkg (user pemda ,pwd pemda-bmkg) atau infobmkg.

Sleman, 1 November 2021

Kepala Stageof Sleman

Ikhsan

Monitoring dilakukan di Kelurahan Sarangan, Kabupaten Magetan yang menjadi pusat titik gempa. Dalam monitoring tersebut TRC-PB bersama Perangkat Kelurahan Sarangan, Kabupaten Magetan menginformasikan bahwa tidak terdapat kerusakan materi maupun korban jiwa dalam gempa tersebut. 

Dihimbau kepada masyarakat Kabupaten Magetan tetap waspada terkait La Nina yang berpotensi terjadi di Indonesia mulai Oktober 2021 hingga Februari 2022. La Nina adalah fenomena alam di mana suhu muka laut di Samudera Pasifik bagian tengah turun hingga menjadi lebih dingin daripada biasanya. Salah satu dampaknya adalah dapat menimbulkan beberapa bencana Hidrometeorologi seperti banjir, angin kencang, dan tanah longsor.

 

Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Kabupaten Magetan

Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Kabupaten Magetan yang dibentuk dan disahkan oleh Kalaksa BPBD Kabupaten Magetan pada tanggal 30 September 2021 di halaman Kantor BPBD Magetan pukul 08.00 WIB yang beranggotakan 30 orang dari berbagai instansi pemerintah dan swasta, perguruan tinggi, Media, dunia usaha, potensi relawan organisasi masyarakat, dan unsur masyarakat itu sendiri di Kabupaten Magetan.

Forum Pengurangan Resiko Bencana merupakan forum tempat bertemunya atau wadah tempat berkumpulnya para pihak pemangku kepentingan, baik individu maupun lembaga yang mempunyai perhatian dan kepedulian yang sama terhadap agenda pengurangan resiko bencana di Kabupaten Magetan. Tujuan dari Forum PRB ini salah satunya terbentuknya suatu forum yang mewadahi para pihak yang berkepentingan dalam melakukan advokasi pengurangan risiko bencana di Kabupaten Magetan.

Pada hari Selasa hingga Kamis (2 – 4 November 2021) BPBD Kabupaten Magetan mengadakan giat Pelatihan Manajemen Relawan Bencana untuk seluruh anggota Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) kegiatan tersebut diadakan di Kampus Prodi DIII Kebidanan Kampus Magetan. Diharapkan dengan adanya pelatihan ini, selain dapat memupuk persatuan dan kesatuan antar anggota, pelatihan dasar manajemen bencana tersebut juga bertujuan untuk meningkatkan kompetensi pengetahuan dan keterampilan dalam penanggulangan bencana.

Apel Gelar Pasukan dan Peralatan sebagai Antisipasi Hadapi Bencana Alam Tahun 2021 Kabupaten Magetan

Magetan – Apel Gelar Pasukan dan Peralatan sebagai Antisipasi Hadapi Bencana Alam Tahun 2021 Kabupaten Magetan, Senin (25/10/2021) di Alun-alun Kabupaten Magetan.

Apel Gelar Pasukan dan Peralatan di Pimpin oleh Bupati Kab. Magetan, Bapak Suprawoto, SH, M.Si dan dihadiri oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magetan, TNI, Polri,Dinas Kesehatan, KPH Lawu, Satpol PP, Dinas Perhubungan, Dinas Pekerja Umum, Dinas Sosial, Dinas Perumahan dan Pemukiman, TAGANA, dan Potensi Relawan Kab. Magetan.

Dalam amanatnya, Bupati Magetan membacakan sambutan Gubernur Jawa Timur. Adapun hal-hal yang perlu menjadi penekanan yakni :

  1. Meningkatkan sinergitas antar stakeholder dalam upaya pencegahan, mitigasi, dan meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana alam.
  2. Kepala daerah segera menyusun rencana kontinjensi termasuk penyediaan sarana dan prasarana.
  3. Melaksanakan pendekatan kepada masyarakat berkaitan dengan peran serta dalam menghadapi bencana.
  4. Masing-masing satuan menyiapkan mental dan fisik yang prima serta dilandasi komitmen moral dan disiplin moral yang tinggi serta menghindari ego sektoral dalam penanganan bencana.
  5. Masing-masing daerah menyiapkan lokasi pengungsian dan jalur evakuasi sesuai dengan protokol kesehatan.
  6. Melaksanakan pelatihan secara intens dan terpadu.
  7. Melakukan pengecekan secara intens dan berkala terhadap seluruh peralatan.
  8. Menjaga kesehatan dan tetap berpedoman pada protokol kesehatan.

Pada kesempatannya Bupati Magetan juga menyampaikan bahwa prediksi badai La Nina akan menimbulkan intensitas hujan meningkat sampai dengan 70%. Oleh sebab itu diadakannya Apel Gelar Pasukan dan Peralatan ini sebagai persiapan antisipasi terjadinya banjir dimusim penghujan yang akan datang, selain itu Pemerintah Kab. Magetan juga telah berupaya membuat sudetan saluran air untuk dialirkan ke embung Ringinagung. Selain banjir, potensi tanah longsor di Poncol, Plaosan dan Panekan juga perlu diwaspadai.

Usai sambutan, kegiatan dilanjutkan dengan pengecekan peralatan kebencanaan Badan Penanggulagan Bencana Daerah (BPBD) dan OPD terkait Kabupaten Magetan.

EVAKUASI KORBAN LAKA AIR DI BOGEM KAWEDANAN

Minggu, 8 Agustus 2021 – Pusdalops PB BPBD Kabupaten Magetan mendapat informasi melalui panggilan telepon whatsapp dari Kades Desa Bogem, Kecamatan Kawedanan bahwa terdapat mayat yang mengapung di DAM Beringin Desa Bogem, Kecamatan Kawedanan, Kabupaten Magetan. Saksi G (50Th/L) Alamat Saksi : Ds. Sampung RT 04 RW 02, Kec. Kawedanan, Magetan melihat korban IF (19Th/L) Alamat Korban : Ds. Karangrejo RT 05 RW 02, Kec. Kawedanan, Magetan telah mengapung disungai yang Diduga, korban tenggelam pada saat mandi karena korban keterbelakangan mental dan tidak bisa berenang, akhirnya tenggelam.

 

TRC-PB bersama masyarakat mengevakuasi jasad korban, untuk memastikan identitas dan penyebab kematiannya, dilakukan pemeriksaan tim medis dari puskesmas Kawedanan dan tim Identifikasi Polres Magetan terhadap korban, dengan hasil ditemukan luka babras bagian telinga kiri, pelipis kiri dan tidak ditemukan tanda tanda penganiayaan, selanjutnya dilakukan penyelidikan lebih lanjut oleh pihak berwenang.