BPBD KAB MAGETAN

BPBD Magetan Lakukan Pembersihan dan Pengecekan EWS di Wilayah Kecamatan Poncol

Magetan, 4 November 2025 – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magetan melalui Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan melaksanakan kegiatan pembersihan dan pengecekan rutin alat Early Warning System (EWS) di wilayah Kecamatan Poncol pada Selasa (4/11).

Kegiatan dilakukan di tiga titik lokasi, yaitu Desa Gonggang, Kecamatan Poncol, satu unit EWS Tanah Longsor. Desa Cileng, Kecamatan Poncol, dengan satu unit EWS Tanah Longsor. Kelurahan Sarangan, Kecamatan Plaosan dengan satu unit EWS Tanah Longsor.

Pengecekan ini dilakukan untuk memastikan seluruh perangkat EWS berfungsi optimal dalam menghadapi potensi bencana pada musim penghujan yang rawan bencana hidrometeorologi, seperti tanah longsor, banjir, dan banjir bandang.

Hasil dari pengecekan menunjukkan bahwa EWS di Desa Cileng dan Desa Gonggang masih berfungsi dengan baik, namun EWS di Kelurahan Sarangan baterai lemah, kondisi tidak mengisi. Tim juga melakukan pembersihan area sekitar alat agar tidak terhalang oleh kotoran atau vegetasi tumbuhan yang dapat mengganggu kinerja sensor.

Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Magetan, Suparman S,sos menyampaikan bahwa kegiatan pengecekan EWS ini merupakan bagian dari upaya kesiapsiagaan dan pengurangan risiko bencana.

“Kami memastikan seluruh sistem peringatan dini tetap berfungsi dengan baik, apabila dalam pengecekan terdapat kerusakan bisa ditindaklanjuti dengan segera. BPBD Magetan akan terus melakukan pengecekan secara berkala di seluruh titik EWS yang tersebar di beberapa kecamatan, sebagai persiapanan menghadapi musim penghujan.” ujarnya.

BPBD Kabupaten Magetan mencatat terdapat 11 unit EWS yang tersebar di wilayah rawan bencana, meliputi Kecamatan Poncol, Plaosan, dan Kartoharjo. Kesebelas alat tersebut terdiri dari EWS Banjir, Banjir Bandang, dan Tanah Longsor.

Melalui kegiatan ini, BPBD Kabupaten Magetan berharap sistem peringatan dini di seluruh wilayah dapat berfungsi maksimal sehingga masyarakat dapat segera melakukan langkah antisipatif saat terjadi potensi bencana.

BPBD Kabupaten Magetan mengimbau masyarakat agar turut menjaga fasilitas EWS yang telah terpasang dan segera melaporkan kepada BPBD apabila ditemukan kerusakan atau gangguan pada alat tersebut.

BPBD Magetan Laksanakan Koordinasi Pascabencana Cuaca Ekstrem di Tiga Lokasi

Magetan, Selasa (4/11/2025) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magetan melalui Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi melaksanakan kegiatan koordinasi pascabencana cuaca ekstrem di beberapa wilayah terdampak, Selasa (4/11).
Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari kejadian cuaca ekstrem hujan dengan intensitas tinggi hingga sedang disertai angin yang terjadi pada akhir Oktober lalu.

Cuaca ekstrem pada Rabu (22/10/2025) menyebabkan bagian dapur rumah warga roboh di Desa Plangkrongan, Kecamatan Plaosan. Peristiwa serupa juga terjadi pada Kamis (23/10/2025), di mana tanah longsor menyebabkan kandang dan tembok kamar mandi rumah warga jebol. Sementara itu di Kelurahan Alastuwo, Kecamatan Poncol, terjadi tanah longsor yang mengakibatkan talud rumah longsor dan mengancam bangunan di atasnya.

Sebelumnya, BPBD Magetan telah menyalurkan bantuan kebutuhan mendesak berupa terpal untuk mengantisipasi longsor susulan dan bantuan kebutuhan mendesak lain seperti makanan siap saji, selimut dan peralatan kebersihan. Berdasarkan hasil pendataan, penghuni rumah masih dapat menempati bangunan mereka dengan kondisi aman sementara waktu.

Dalam kegiatan monitoring dan koordinasi lapangan bersama perangkat desa, tim dari Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Magetan merencanakan pemberian bantuan material bangunan seperti batu belah, batako, semen, dan pasir. Bantuan tersebut diharapkan dapat mendukung proses rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana agar rumah warga terdampak kembali layak huni.

Kegiatan ini dipimpin oleh Kepala Seksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Magetan, Rahayuningsih, S.Sos dengan melibatkan perangkat desa setempat untuk memastikan proses pendataan dan penyaluran bantuan berjalan tepat sasaran.

“BPBD Magetan berkomitmen untuk terus hadir membantu masyarakat terdampak bencana, agar mereka dapat segera memulihkan kondisi tempat tinggalnya secara aman dan berkelanjutan,” ujarnya.

BPBD Kabupaten Magetan juga menghimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi, terutama tanah longsor dan angin kencang, mengingat intensitas hujan di wilayah Magetan mulai meningkat pada awal November ini.

BPBD Magetan Menghadiri Rapat Lintas Instansi Terkait Pemasangan Bronjong Sungai di Desa Mantren

MAGETAN – BPBD Kabupaten Magetan melalui Bidang Kedaruratan dan Logistik (KL) menghadiri rapat lintas dinas dan instansi secara bersamaan akan dilaksanakan peninjauan lokasi terkait rencana pemasangan bronjong sungai di Desa Mantren, Kecamatan Karangrejo, pada Selasa (4/11/2025).
Kegiatan ini dihadiri oleh Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Magetan Eka Wahyudi, S.Sos, bersama perwakilan dari Dinas Pekerjaan Umum (PU) Magetan, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo, Polsek Karangrejo, dan Koramil Karangrejo.

Peninjauan lapangan dilaksanakan untuk menindaklanjuti dan mengetahui kondisi tebing sungai di Desa Mantren yang mengalami longsor. Longsor tersebut mengakibatkan sebagian tebing sungai mengalami kerusakan cukup parah dan mengancam dua rumah warga di sekitar lokasi.
Sebagai langkah mitigasi bencana, BPBD Magetan bersama instansi terkait menyusun rencana pemasangan bronjong penahan tebing guna mencegah kerusakan lebih lanjut.

Dalam rapat tersebut disepakati bahwa bronjong dan material batu akan disediakan oleh BPBD Magetan serta BBWS Bengawan Solo, sementara itu alat berat (bego) dan peralatan teknis lainnya akan didukung oleh Dinas PU Magetan.
Langkah kolaboratif ini diharapkan dapat mempercepat proses perbaikkan tebing sungai dan meminimalisir potensi bencana yang dapat berdampak pada permukiman warga.

“Melalui sinergi antar lintas instansi ini, diharapkan upaya penanganan longsor dapat berjalan efektif dan berkelanjutan. BPBD Magetan terus berkomitmen melakukan langkah-langkah mitigasi untuk melindungi masyarakat dari ancaman bencana,” ujar Eka Wahyudi, S.Sos, Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Magetan.

BPBD Magetan akan terus memantau perkembangan kondisi di lapangan dan memastikan seluruh proses penanganan berjalan sesuai standar keselamatan. Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen BPBD dalam memperkuat upaya pencegahan dan kesiapsiagaan terhadap potensi bencana di wilayah Kabupaten Magetan.

BPBD Kabupaten Magetan Kukuhkan Saka Pramuka Rintisan Penanggulangan Bencana Masa Bakti 2025–2028

Sabtu, 11 Oktober 2025 — BPBD Kabupaten Magetan melaksanakan Pengukuhan Satuan Karya (Saka) Pramuka Rintisan Penanggulangan Bencana Masa Bakti 2025–2028. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari satu malam, diawali dengan perkemahan di kawasan Telaga Wahyu, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, pada Jumat, 10 Oktober 2025.

Sebanyak 26 anggota yang terdiri dari karyawan dan karyawati BPBD Kabupaten Magetan secara resmi dikukuhkan sebagai Pengurus Saka Pramuka Penanggulangan Bencana Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Magetan. Pengukuhan dilakukan oleh Ketua Harian Kwarcab Magetan, Saif Muchlissun, S.Sos., M.M.

Pembentukan Saka Pramuka Rintisan Penanggulangan Bencana ini menjadi langkah strategis dalam memperkuat peran generasi muda, khususnya anggota Pramuka, dalam upaya pengurangan risiko dan mitigasi bencana di Kabupaten Magetan.
Melalui kegiatan ini diharapkan lahir kader-kader muda yang tangguh, sigap, dan peduli terhadap lingkungan sekitar.
Manfaat dan Peran Saka Pramuka dalam Penanggulangan Bencana:

1. Meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan bencana dikalangan pelajar
2. Menumbuhkan jiwa kepemimpinan, kedisiplinan, dan tanggung jawab sosial dalam menghadapi situasi darurat.
3. Menjadi mitra strategis BPBD dalam penyebarluasan informasi kebencanaan kepada masyarakat.
4. Mendorong budaya tangguh bencana di lingkungan sekolah dan masyarakat.
5. Memperkuat jejaring relawan muda yang siap membantu dalam kegiatan tanggap darurat dan rehabilitasi pascabencana.

Dengan terbentuknya Saka Pramuka Rintisan Penanggulangan Bencana ini, diharapkan Magetan semakin tangguh dalam menghadapi berbagai potensi ancaman bencana, serta mampu mewujudkan generasi muda yang siaga, peduli, dan berdaya guna untuk kemanusiaan.

HUT RI ke-80, BPBD Magetan Gelar Lomba Penuh Semangat dan Kekompakan

Magetan, Jumat 8 Agustus 2025 – Di tengah kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magetan merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80 dengan menggelar berbagai perlombaan seru di halaman kantor. Acara ini bertujuan untuk menumbuhkan semangat kebersamaan dan mengasah keterampilan yang relevan dengan tugas kebencanaan.

Sebanyak 54 karyawan dan karyawati BPBD Magetan dibagi menjadi 6 tim dengan nama-nama yang mencerminkan semangat kerja BPBD: Tangkas, Tanggap, Tangguh, Sigap, Siap, dan Selamat.

Perlombaan yang diadakan pun tidak biasa, semuanya selaras dengan tugas pokok dan fungsi BPBD. Beberapa lomba yang dipertandingkan antara lain:
✅ Merakit Gergaji Mesin: Menguji kecepatan dan ketepatan teknis yang krusial saat membersihkan material bencana.
✅ Membuat Simpul dan Harnes: Melatih keterampilan esensial untuk evakuasi dan penyelamatan.
✅ Estafet Pukul Paku: Menguji fokus dan ketangkasan tangan.
✅ Estafet Tepung: Menguji kekompakan dan kerja sama tim.

Acara ini bukan hanya sekadar perayaan, tetapi juga menjadi ajang untuk mengasah kecepatan, ketangkasan, dan presisi yang sangat dibutuhkan saat bertugas di lapangan. Pemenang lomba akan ditentukan berdasarkan kombinasi kecepatan dan ketepatan dalam menyelesaikan setiap tantangan.

Melalui kegiatan ini, diharapkan semangat juang dan kekompakan tim BPBD Magetan semakin solid dalam menghadapi tantangan kebencanaan di masa depan. Dirgahayu Republik Indonesia ke-80!

Pemerintah Kabupaten Magetan mengadakan Rakor Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan dalam Rangka Menghadapi Musim Kemarau 2025

Rabu, 30 Juli 2025 – Pemerintah Kabupaten Magetan dalam hal ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mengadakan rapat koordinasi pengendalian kebakaran hutan dan lahan yang diselenggarakan di Pendapa Surya Graha. Dalam rakor ini dihadiri oleh Bupati Magetan, Forkopimda, Administratur KPH Lawu DS, Cabdin Kehutanan Wilayah Madiun, Plt Kalaksa BPBD, Kasatpol PP dan Damkar, serta OPD terkait, selain itu juga dihadiri oleh Camat, Kepala Desa/Kelurahan, Babinsa, dan Bhabinkamtibmas yang memiliki wilayah resiko tinggi kebakaran hutan dan lahan.

Pj Sekdakab Magetan Muhtar Wahid menyampaikan, pemerintah daerah perlu mempersiapkan langkah kesiapsiagaan menghadapi bencana kekeringan serta kebakaran hutan dan lahan. dijelaskan juga bahwa di Kabupaten Magetan terdapat hutan rakyat yang masuk di 29 Desa/ Kelurahan yang tersebar di Kecamatan Lembeyan, Parang, Poncol, Plaosan, Panekan, Sidorejo, Kawedanan, dan Ngariboyo yang harus mendapat perhatian.

Administratur KPH Lawu DS, Adi Nugroho, menyampaikan terkait kebakaran hutan ini menjadi bagian tanggung jawab kita semua, karena kebakaran yang ada menjadi isu nasional sehingga kita bisa melihat dampak kebakaran ini luar biasa untuk kita semua. Ekosistem terganggu, serta juga membahayakan kesehatan manusia.

Bupati Magetan Nanik Endang Rusminiarti mengatakan, “Kita patut bersyukur bahwa Kabupaten Magetan memiliki banyak sumber mata air serta kandungan air bawah tanah yang cukup, sehingga mengurangi potensi terjadinya bencana kekeringan. Oleh karena itu anugerah ini harus dan wajib kita pelihara dengan cara menjaga kelestarian alam serta bijak dalam menggunakan air agar ketersediaan air terjaga dan terbebas dari bencana kekeringan.

BPBD Kabupaten Magetan mengikuti kegiatan Gelar Peralatan Penanggulangan Bencana di Kebun Raya Purwodadi, Kabupaten Pasuruan yang diselenggaran oleh BPBD Provinsi Jawa Timur

Gelar Peralatan Penanggulangan Bencana berlangsung selama 4 hari, yang digelar pada tanggal 20-23 Juli 2025 dengan bertajuk “Sinergi Penanggulangan Bencana Wujudkan Jawa Timur Menuju Gerbang Baru Nusantara”, kegiatan ini menjadi simbol keseriusan Jatim sebagai provinsi strategis yang siap siaga. “Kami ingin memastikan bahwa seluruh daerah di Jawa Timur, dari pesisir hingga pegunungan, memiliki kesiapsiagaan yang merata dan mampu bergerak cepat saat bencana terjadi. Ini bukan hanya soal alat, tapi juga soal mindset dan sinergi,” tegas Gatot Soebroto, Kepala Pelaksana BPBD Jawa Timur.

Kegiatan Gelar Peralatan Penanggulangan bencana diikuti oleh 37 Kota/Kabupaten se-Jawa Timur dan diadakan beberapa lomba diantaranya pendirian tenda, yel-yel, pemasangan chain saw, penataan logistik dan vertical rescue serta navigasi darat. Badan Penanggulangan Becana Daerah (BPBD) Kabupaten Magetan berhasil membawa pulang hadiah juara 3 Partisipan Teraktif. Piagam penghargaan diterima langsung oleh Bapak Plt. Kepala Pelaksana (Kalaksa), Bapak Suwito, AP., M.Si.

Plt Kalaksa BPBD Magetan Jadi Narasumber Penguatan Kapasitas Destana oleh FPRB Magetan dan Prodi Kebidanan Poltekkes Kemenkes Surabaya

Magetan – Plt Kalaksa BPBD Kabupaten Magetan, Bapak Suwito, AP., M.Si., hadir sebagai narasumber dalam kegiatan Penguatan Kapasitas Desa Tangguh Bencana (Destana) yang diselenggarakan oleh Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Kabupaten Magetan bekerja sama dengan Program Studi Kebidanan Poltekkes Kemenkes Surabaya Kampus Magetan, pada Sabtu, 5 Juli 2025, bertempat di Aula Prodi Kebidanan Kampus Magetan.

Kegiatan ini diikuti oleh perwakilan 5 (lima) anggota Desa Tangguh Bencana di Kabupaten Magetan, sebagai bagian dari upaya peningkatan pemahaman dan kapasitas dalam menghadapi potensi bencana di tingkat desa. Saat ini, Magetan memiliki 31 Destana aktif yang tersebar di 11 kecamatan.

Dalam sesi pemaparannya, Plt Kalaksa BPBD Magetan menyampaikan materi mengenai peran strategis Destana dalam mewujudkan desa yang tangguh bencana. Beliau menekankan pentingnya keterlibatan aktif masyarakat, koordinasi lintas sektor, serta integrasi program penanggulangan bencana ke dalam rencana pembangunan desa.

“Kunci utama dalam membangun desa tangguh bencana adalah sinergi dan kemandirian. Destana harus menjadi ujung tombak dalam kesiapsiagaan, mitigasi, dan respon cepat terhadap ancaman bencana yang mungkin terjadi,” tegasnya.

Kegiatan ini juga menghadirkan narasumber lain, seperti Prof. Dr. Heru Santoso W.N., Dosen Poltekkes Kemenkes Surabaya Kampus Magetan yang memandu FGD dan pengisian kuisioner Penilaian Ketangguhan Desa, serta Ibu Titik dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Magetan, yang membahas teknis prioritas pemanfaatan Dana Desa untuk penanggulangan bencana.

Melalui kegiatan ini, diharapkan Desa Tangguh Bencana di Kabupaten Magetan semakin mampu menyusun langkah-langkah konkret dalam menghadapi risiko bencana serta memperkuat ketangguhan masyarakat secara mandiri dan berkelanjutan.

BPBD Kabupaten Magetan Gelar Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila 2025

Magetan – Dalam rangka memperingati Hari Lahir Pancasila  2025 pada Senin, 2 Juni 2025, seluruh pegawai di lingkungan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magetan melaksanakan upacara bendera dengan pakaian adat di halaman Kantor BPBD Kabupaten Magetan. Upacara dimulai tepat pukul 07.00 WIB dan berlangsung dengan khidmat.

Bertindak selaku Pemimpin Upacara yaitu Sekretaris BPBD Kabupaten Magetan, Bapak Ardian Hari Nugroho, S.H. Upacara ini menjadi momentum penting untuk merefleksikan nilai-nilai luhur Pancasila yang menjadi dasar dan panduan kehidupan berbangsa dan bernegara.

Dalam upacara tersebut, juga dibacakan sambutan dari Plt. Bupati Magetan dalam rangka peringatan Hari Lahir Pancasila. Pada tahun ini, peringatan Hari Lahir Pancasila mengusung tema “Memperkokoh Ideologi Pancasila Menuju Indonesia Raya”. Tema tersebut mengajak seluruh elemen bangsa untuk meneguhkan kembali komitmen terhadap Pancasila sebagai dasar negara, sekaligus memperkuat semangat persatuan dalam menghadapi tantangan global, dinamika zaman, dan perbedaan pandangan di tengah masyarakat.

Masih berdasarkan surat edaran resmi, logo peringatan Hari Lahir Pancasila tahun 2025 mengangkat simbol “Garuda Niskala Hema”, yang mengandung makna mendalam. Garuda melambangkan kekuatan dan kemuliaan bangsa, “Niskala” berarti kokoh dan kuat sebagai lambang kemenangan, sedangkan “Hema” berarti emas yang melambangkan keberhasilan dan kejayaan. Logo ini menggambarkan Pancasila sebagai ideologi yang telah mengakar kuat dalam jiwa dan perilaku bangsa Indonesia, baik secara sadar maupun tidak.

Melalui peringatan ini, BPBD Kabupaten Magetan berharap nilai-nilai Pancasila terus menjadi pedoman dalam menjalankan tugas, termasuk dalam pelayanan kebencanaan, demi terciptanya masyarakat yang tangguh, bersatu, dan berdaya saing dalam menghadapi segala tantangan.

BPBD Kabupaten Magetan Laksanakan Edukasi Bencana di CFD dengan Mobil Edukasi Bencana (MODENA)

Magetan, 18 Mei 2025 — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magetan kembali menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang kebencanaan melalui kegiatan edukasi bencana yang dilaksanakan pada hari Minggu di area Car Free Day (CFD) Magetan.

Kegiatan ini menggunakan fasilitas Mobil Edukasi Bencana (MODENA) sebagai media pembelajaran yang interaktif dan menarik bagi masyarakat, khususnya anak-anak dan keluarga yang hadir di CFD. Melalui MODENA, pengunjung mendapatkan informasi penting mengenai jenis-jenis bencana, cara mitigasi, serta langkah-langkah penyelamatan diri saat terjadi bencana.

Acara ini dipandu langsung oleh Plt Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Magetan, Bapak Suwito, AP, M.Si, bersama tim yang terdiri dari karyawan dan karyawati BPBD Magetan. Mereka aktif memberikan penjelasan, membagikan brosur guna memperkuat pemahaman tentang pentingnya kesiapsiagaan.

BPBD Magetan berharap, melalui kegiatan ini, masyarakat semakin sadar akan potensi bencana di sekitar dan mampu bersikap sigap serta tanggap dalam menghadapi situasi darurat. Edukasi ini juga merupakan bagian dari upaya BPBD dalam membangun budaya sadar bencana di Kabupaten Magetan.