BPBD KAB MAGETAN

HUT RI ke-80, BPBD Magetan Gelar Lomba Penuh Semangat dan Kekompakan

Magetan, Jumat 8 Agustus 2025 – Di tengah kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magetan merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80 dengan menggelar berbagai perlombaan seru di halaman kantor. Acara ini bertujuan untuk menumbuhkan semangat kebersamaan dan mengasah keterampilan yang relevan dengan tugas kebencanaan.

Sebanyak 54 karyawan dan karyawati BPBD Magetan dibagi menjadi 6 tim dengan nama-nama yang mencerminkan semangat kerja BPBD: Tangkas, Tanggap, Tangguh, Sigap, Siap, dan Selamat.

Perlombaan yang diadakan pun tidak biasa, semuanya selaras dengan tugas pokok dan fungsi BPBD. Beberapa lomba yang dipertandingkan antara lain:
✅ Merakit Gergaji Mesin: Menguji kecepatan dan ketepatan teknis yang krusial saat membersihkan material bencana.
✅ Membuat Simpul dan Harnes: Melatih keterampilan esensial untuk evakuasi dan penyelamatan.
✅ Estafet Pukul Paku: Menguji fokus dan ketangkasan tangan.
✅ Estafet Tepung: Menguji kekompakan dan kerja sama tim.

Acara ini bukan hanya sekadar perayaan, tetapi juga menjadi ajang untuk mengasah kecepatan, ketangkasan, dan presisi yang sangat dibutuhkan saat bertugas di lapangan. Pemenang lomba akan ditentukan berdasarkan kombinasi kecepatan dan ketepatan dalam menyelesaikan setiap tantangan.

Melalui kegiatan ini, diharapkan semangat juang dan kekompakan tim BPBD Magetan semakin solid dalam menghadapi tantangan kebencanaan di masa depan. Dirgahayu Republik Indonesia ke-80!

Pemerintah Kabupaten Magetan mengadakan Rakor Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan dalam Rangka Menghadapi Musim Kemarau 2025

Rabu, 30 Juli 2025 – Pemerintah Kabupaten Magetan dalam hal ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mengadakan rapat koordinasi pengendalian kebakaran hutan dan lahan yang diselenggarakan di Pendapa Surya Graha. Dalam rakor ini dihadiri oleh Bupati Magetan, Forkopimda, Administratur KPH Lawu DS, Cabdin Kehutanan Wilayah Madiun, Plt Kalaksa BPBD, Kasatpol PP dan Damkar, serta OPD terkait, selain itu juga dihadiri oleh Camat, Kepala Desa/Kelurahan, Babinsa, dan Bhabinkamtibmas yang memiliki wilayah resiko tinggi kebakaran hutan dan lahan.

Pj Sekdakab Magetan Muhtar Wahid menyampaikan, pemerintah daerah perlu mempersiapkan langkah kesiapsiagaan menghadapi bencana kekeringan serta kebakaran hutan dan lahan. dijelaskan juga bahwa di Kabupaten Magetan terdapat hutan rakyat yang masuk di 29 Desa/ Kelurahan yang tersebar di Kecamatan Lembeyan, Parang, Poncol, Plaosan, Panekan, Sidorejo, Kawedanan, dan Ngariboyo yang harus mendapat perhatian.

Administratur KPH Lawu DS, Adi Nugroho, menyampaikan terkait kebakaran hutan ini menjadi bagian tanggung jawab kita semua, karena kebakaran yang ada menjadi isu nasional sehingga kita bisa melihat dampak kebakaran ini luar biasa untuk kita semua. Ekosistem terganggu, serta juga membahayakan kesehatan manusia.

Bupati Magetan Nanik Endang Rusminiarti mengatakan, “Kita patut bersyukur bahwa Kabupaten Magetan memiliki banyak sumber mata air serta kandungan air bawah tanah yang cukup, sehingga mengurangi potensi terjadinya bencana kekeringan. Oleh karena itu anugerah ini harus dan wajib kita pelihara dengan cara menjaga kelestarian alam serta bijak dalam menggunakan air agar ketersediaan air terjaga dan terbebas dari bencana kekeringan.

BPBD Kabupaten Magetan mengikuti kegiatan Gelar Peralatan Penanggulangan Bencana di Kebun Raya Purwodadi, Kabupaten Pasuruan yang diselenggaran oleh BPBD Provinsi Jawa Timur

Gelar Peralatan Penanggulangan Bencana berlangsung selama 4 hari, yang digelar pada tanggal 20-23 Juli 2025 dengan bertajuk “Sinergi Penanggulangan Bencana Wujudkan Jawa Timur Menuju Gerbang Baru Nusantara”, kegiatan ini menjadi simbol keseriusan Jatim sebagai provinsi strategis yang siap siaga. “Kami ingin memastikan bahwa seluruh daerah di Jawa Timur, dari pesisir hingga pegunungan, memiliki kesiapsiagaan yang merata dan mampu bergerak cepat saat bencana terjadi. Ini bukan hanya soal alat, tapi juga soal mindset dan sinergi,” tegas Gatot Soebroto, Kepala Pelaksana BPBD Jawa Timur.

Kegiatan Gelar Peralatan Penanggulangan bencana diikuti oleh 37 Kota/Kabupaten se-Jawa Timur dan diadakan beberapa lomba diantaranya pendirian tenda, yel-yel, pemasangan chain saw, penataan logistik dan vertical rescue serta navigasi darat. Badan Penanggulangan Becana Daerah (BPBD) Kabupaten Magetan berhasil membawa pulang hadiah juara 3 Partisipan Teraktif. Piagam penghargaan diterima langsung oleh Bapak Plt. Kepala Pelaksana (Kalaksa), Bapak Suwito, AP., M.Si.

Plt Kalaksa BPBD Magetan Jadi Narasumber Penguatan Kapasitas Destana oleh FPRB Magetan dan Prodi Kebidanan Poltekkes Kemenkes Surabaya

Magetan – Plt Kalaksa BPBD Kabupaten Magetan, Bapak Suwito, AP., M.Si., hadir sebagai narasumber dalam kegiatan Penguatan Kapasitas Desa Tangguh Bencana (Destana) yang diselenggarakan oleh Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Kabupaten Magetan bekerja sama dengan Program Studi Kebidanan Poltekkes Kemenkes Surabaya Kampus Magetan, pada Sabtu, 5 Juli 2025, bertempat di Aula Prodi Kebidanan Kampus Magetan.

Kegiatan ini diikuti oleh perwakilan 5 (lima) anggota Desa Tangguh Bencana di Kabupaten Magetan, sebagai bagian dari upaya peningkatan pemahaman dan kapasitas dalam menghadapi potensi bencana di tingkat desa. Saat ini, Magetan memiliki 31 Destana aktif yang tersebar di 11 kecamatan.

Dalam sesi pemaparannya, Plt Kalaksa BPBD Magetan menyampaikan materi mengenai peran strategis Destana dalam mewujudkan desa yang tangguh bencana. Beliau menekankan pentingnya keterlibatan aktif masyarakat, koordinasi lintas sektor, serta integrasi program penanggulangan bencana ke dalam rencana pembangunan desa.

“Kunci utama dalam membangun desa tangguh bencana adalah sinergi dan kemandirian. Destana harus menjadi ujung tombak dalam kesiapsiagaan, mitigasi, dan respon cepat terhadap ancaman bencana yang mungkin terjadi,” tegasnya.

Kegiatan ini juga menghadirkan narasumber lain, seperti Prof. Dr. Heru Santoso W.N., Dosen Poltekkes Kemenkes Surabaya Kampus Magetan yang memandu FGD dan pengisian kuisioner Penilaian Ketangguhan Desa, serta Ibu Titik dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Magetan, yang membahas teknis prioritas pemanfaatan Dana Desa untuk penanggulangan bencana.

Melalui kegiatan ini, diharapkan Desa Tangguh Bencana di Kabupaten Magetan semakin mampu menyusun langkah-langkah konkret dalam menghadapi risiko bencana serta memperkuat ketangguhan masyarakat secara mandiri dan berkelanjutan.

BPBD Kabupaten Magetan Gelar Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila 2025

Magetan – Dalam rangka memperingati Hari Lahir Pancasila  2025 pada Senin, 2 Juni 2025, seluruh pegawai di lingkungan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magetan melaksanakan upacara bendera dengan pakaian adat di halaman Kantor BPBD Kabupaten Magetan. Upacara dimulai tepat pukul 07.00 WIB dan berlangsung dengan khidmat.

Bertindak selaku Pemimpin Upacara yaitu Sekretaris BPBD Kabupaten Magetan, Bapak Ardian Hari Nugroho, S.H. Upacara ini menjadi momentum penting untuk merefleksikan nilai-nilai luhur Pancasila yang menjadi dasar dan panduan kehidupan berbangsa dan bernegara.

Dalam upacara tersebut, juga dibacakan sambutan dari Plt. Bupati Magetan dalam rangka peringatan Hari Lahir Pancasila. Pada tahun ini, peringatan Hari Lahir Pancasila mengusung tema “Memperkokoh Ideologi Pancasila Menuju Indonesia Raya”. Tema tersebut mengajak seluruh elemen bangsa untuk meneguhkan kembali komitmen terhadap Pancasila sebagai dasar negara, sekaligus memperkuat semangat persatuan dalam menghadapi tantangan global, dinamika zaman, dan perbedaan pandangan di tengah masyarakat.

Masih berdasarkan surat edaran resmi, logo peringatan Hari Lahir Pancasila tahun 2025 mengangkat simbol “Garuda Niskala Hema”, yang mengandung makna mendalam. Garuda melambangkan kekuatan dan kemuliaan bangsa, “Niskala” berarti kokoh dan kuat sebagai lambang kemenangan, sedangkan “Hema” berarti emas yang melambangkan keberhasilan dan kejayaan. Logo ini menggambarkan Pancasila sebagai ideologi yang telah mengakar kuat dalam jiwa dan perilaku bangsa Indonesia, baik secara sadar maupun tidak.

Melalui peringatan ini, BPBD Kabupaten Magetan berharap nilai-nilai Pancasila terus menjadi pedoman dalam menjalankan tugas, termasuk dalam pelayanan kebencanaan, demi terciptanya masyarakat yang tangguh, bersatu, dan berdaya saing dalam menghadapi segala tantangan.

BPBD Kabupaten Magetan Laksanakan Edukasi Bencana di CFD dengan Mobil Edukasi Bencana (MODENA)

Magetan, 18 Mei 2025 — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magetan kembali menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang kebencanaan melalui kegiatan edukasi bencana yang dilaksanakan pada hari Minggu di area Car Free Day (CFD) Magetan.

Kegiatan ini menggunakan fasilitas Mobil Edukasi Bencana (MODENA) sebagai media pembelajaran yang interaktif dan menarik bagi masyarakat, khususnya anak-anak dan keluarga yang hadir di CFD. Melalui MODENA, pengunjung mendapatkan informasi penting mengenai jenis-jenis bencana, cara mitigasi, serta langkah-langkah penyelamatan diri saat terjadi bencana.

Acara ini dipandu langsung oleh Plt Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Magetan, Bapak Suwito, AP, M.Si, bersama tim yang terdiri dari karyawan dan karyawati BPBD Magetan. Mereka aktif memberikan penjelasan, membagikan brosur guna memperkuat pemahaman tentang pentingnya kesiapsiagaan.

BPBD Magetan berharap, melalui kegiatan ini, masyarakat semakin sadar akan potensi bencana di sekitar dan mampu bersikap sigap serta tanggap dalam menghadapi situasi darurat. Edukasi ini juga merupakan bagian dari upaya BPBD dalam membangun budaya sadar bencana di Kabupaten Magetan.

Peringati HKB 2025, BPBD Magetan Gelar Rapat Koordinasi Jaringan Komunikasi Relawan Se-Kabupaten

Magetan – Dalam rangka memperingati Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) tahun 2025 yang jatuh pada Sabtu, 26 April 2025, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magetan menyelenggarakan Rapat Koordinasi Jaringan Komunikasi Potensi Relawan Penanggulangan Bencana Se-Kabupaten Magetan. Kegiatan ini berlangsung di halaman Kantor BPBD Kabupaten Magetan dengan dihadiri berbagai unsur relawan dan instansi terkait.

Rapat dipimpin langsung oleh Plt. Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Magetan, Bapak Suwito, AP., M.Si. Turut hadir dalam kesempatan tersebut Kepala Dinas Sosial, perwakilan Damkar, serta seluruh potensi relawan dari berbagai organisasi kebencanaan yang tersebar di wilayah Kabupaten Magetan.

Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat jaringan komunikasi dan koordinasi antarrelawan dalam menghadapi situasi darurat bencana, sekaligus meningkatkan sinergi antarinstansi dalam rangka mempercepat respons serta pemulihan pascabencana.

Dalam sambutannya, Bapak Suwito menegaskan pentingnya membangun kesiapsiagaan bersama. “Bencana tidak bisa diprediksi kapan datangnya. Maka dari itu, kesiapsiagaan harus dibangun sejak dini dengan memperkuat jaringan komunikasi, mengenali ancaman bencana di sekitar, serta memahami risiko yang ada,” ujarnya.

Melalui rapat ini, BPBD Magetan juga mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk meningkatkan budaya sadar bencana. Kesadaran ini dapat menjadi pondasi kuat untuk menyelamatkan lebih banyak nyawa, melindungi harta benda, serta mempercepat proses pemulihan saat bencana terjadi.

Hari Kesiapsiagaan Bencana 2025 menjadi momentum penting bagi semua pihak untuk bersatu, saling mendukung, dan memperkuat kapasitas dalam menghadapi ancaman bencana secara lebih terstruktur dan terkoordinasi.

Semarak HKB 2025, BPBD Magetan Ajak Destana dan Sekolah Gelar Simulasi Mandiri

Magetan – Peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) tahun 2025 disambut semarak oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magetan dengan mengajak seluruh elemen masyarakat, khususnya Desa Tangguh Bencana (Destana) dan satuan pendidikan, untuk melaksanakan simulasi mandiri penyelamatan diri saat terjadi bencana.

Melalui himbauan resmi, BPBD Magetan menekankan pentingnya keterlibatan aktif masyarakat dalam membangun budaya siaga bencana. Tidak hanya berfokus pada fase tanggap darurat, BPBD juga menyoroti pentingnya aspek kesiapsiagaan sebagai langkah awal dalam meminimalkan risiko dan dampak bencana.

“Kesiapsiagaan harus dimulai dari komunitas terkecil, termasuk desa dan sekolah. Dengan melaksanakan simulasi mandiri, masyarakat akan lebih terlatih dan siap dalam menghadapi situasi darurat,” ujar Kepala BPBD Magetan.

Sebagai bentuk partisipasi aktif dalam peringatan HKB 2025, Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops-PB) BPBD Magetan mencatat sebanyak 7 (tujuh) Destana telah mengirimkan video dokumentasi proses simulasi mandiri di wilayah masing-masing. Jumlah ini menjadi rekor partisipasi terbanyak dalam perayaan HKB yang pernah dilaksanakan di Kabupaten Magetan.

Simulasi yang dilakukan secara mandiri ini mencakup berbagai skenario bencana seperti gempa bumi, tanah longsor, hingga kebakaran. Selain meningkatkan kapasitas warga, kegiatan ini juga menjadi sarana evaluasi terhadap kesiapan sarana dan prasarana penanggulangan bencana di tingkat lokal.

Melalui peringatan HKB 2025, BPBD Magetan berharap semangat gotong royong dan kesadaran akan pentingnya kesiapsiagaan terus tumbuh di tengah masyarakat. Dengan masyarakat yang siaga, risiko bencana dapat ditekan dan korban jiwa dapat diminimalkan.

Semarak HKB 2025, BPBD Magetan Gelar Simulasi Bencana di Dua Sekolah

Magetan – Dalam rangka memperingati Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) tahun 2025, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magetan menggelar simulasi bencana di dua satuan pendidikan, yakni MI Al Hidayah Desa Gonggang Kecamatan Poncol dan SMA Negeri 3 Magetan, pada Sabtu (26/4/2025).

 

Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat peran Kelompok Siaga Bencana Sekolah (KSBS) serta mendukung pemenuhan indikator Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB), sebagai bagian dari upaya mewujudkan budaya sadar bencana sejak dini di lingkungan sekolah.

Dalam simulasi ini, para siswa dan guru mendapatkan materi edukatif seputar kesiapsiagaan menghadapi bencana, termasuk langkah-langkah evakuasi dan penyelamatan diri. Materi disampaikan langsung oleh tim dari BPBD Magetan yang juga memandu jalannya simulasi secara langsung dan interaktif.

“Kegiatan ini tidak hanya menjadi bagian dari peringatan HKB, tetapi juga merupakan bentuk komitmen kami dalam membangun kesadaran dan kapasitas masyarakat, khususnya pelajar, dalam menghadapi potensi bencana di wilayahnya,” ujar salah satu pemateri dari BPBD Magetan.

Antusiasme peserta terlihat tinggi selama kegiatan berlangsung. Para siswa aktif mengikuti seluruh rangkaian simulasi, mulai dari sesi teori hingga praktik evakuasi di lingkungan sekolah masing-masing.

Melalui pelaksanaan simulasi ini, diharapkan setiap sekolah mampu mengembangkan sistem tanggap darurat yang efektif dan meningkatkan kesiapsiagaan seluruh elemen sekolah terhadap potensi bencana yang dapat terjadi kapan saja.

BPBD Magetan Laksanakan Pembentukan Destana dan Peringatan HKB 2025 di Desa Kleco Kecamatan Bendo

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magetan melaksanakan kegiatan Pembentukan Desa Tangguh Bencana (Destana) sekaligus memperingati Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) 2025 di Desa Kleco, Kecamatan Bendo.

Kegiatan Destana dilaksanakan selama tiga hari, yaitu pada tanggal 23, 24, dan 26 April 2025. Pada puncak acara tanggal 26 April 2025, bertepatan dengan peringatan HKB, BPBD Magetan bersama masyarakat Desa Kleco menggelar simulasi bencana angin puting beliung, mengingat bencana tersebut merupakan salah satu ancaman utama di wilayah Desa Kleco.

Kegiatan ini diikuti oleh perwakilan dari setiap RW, tokoh masyarakat, serta organisasi desa setempat. Materi pelatihan dan simulasi disampaikan oleh narasumber dari Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Kabupaten Magetan.

Dalam kesempatan tersebut, hadir pula Bapak Plt Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Magetan, Suwito, AP., M.Si, yang memberikan dukungan penuh terhadap penguatan kapasitas masyarakat dalam menghadapi bencana.

Melalui kegiatan ini, diharapkan masyarakat Desa Kleco semakin siap dan sigap dalam menghadapi potensi bencana di masa depan