BPBD KAB MAGETAN

PERINGATI HARI KARTINI 2022, SELURUH KARYAWAN KARYAWATI BPBD MAGETAN PAKAI PAKAIAN ADAT

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magetan, memperingati Hari Kartini 2022 yang jatuh bersamaan bulan Ramadhan dengan menggunakan pakaian adat ketika bekerja pada Kamis (21/04/2022)

Peringatan hari lahir pahlawan wanita yang diperingati seluruh bangsa Indonesia sejak 1964 silam ini untuk memperingati dan menghormati perjuangan RA Kartini mewujudkan persamaan hak antara laki-laki dan wanita dalam berbagai aspek, khususnya di bidang pendidikan.

Kalaksa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magetan Ari Budi Santosa menegaskan dan memberikan himbauan kepada karyawan karyawati BPBD agar memakai pakaian adat saat peringatan Hari Kartini. Tujuannya adalah sebagai penguat karakter cinta tanah air, yang nantinya semangat itu dapat terwujud dalam menjalankan pekerjaan kemanusiaan dalam penaggulangan bencana di Kabupaten Magetan. Terlihat pada hari itu semua karyawan karyawati memakai pakaian adat tanpa terkecuali. “Memakai pakaian adat pada peringatan Hari Kartini merupakan penguat karakter cinta tanah air,” ujar Ari Budi Santosa.

BPBD Kabupaten Magetan Melakukan Memonitoring Rutin Fungsi Alat Early Warning System (EWS)

Mengingat wilayah Kabupaten Magetan yang rawan akan bencana Pemerintah Kabupaten Magetan melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magetan memasang alat Early Warning System (EWS) Banjir dan Tanah Longsor di daerah yang memiliki kerawanan, antara lain Desa Gonggang Kec Poncol 2 EWS Tanah Longsor, Kel Sarangan Kec Plaosan 2 EWS Tanah Longsor, Desa Ngancar Kec Plaosan 1 EWS Tanah Longsor, Desa Dadi Kec Plaosan 1 EWS Banjir dan 1 EWS Tanah Longsor, Desa Jajar Kec Kartoharjo 1 EWS Banjir, Desa Genilangit Kec Poncol 1 EWS Longsor, Desa Ngelang Kec Kartoharjo 1 EWS Banjir.

Pemasangan EWS yang sejak tahun 2014 telah dilakukan ini, sebagai upaya untuk meningkatkan kewaspadaan masyarakat saat keadaan berpotensi bencana sehingga dapat mengurangi korban dampak bencana.

Kamis, 31 Maret 2022 Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kab Magetan, Suparman S,sos menyampaikan pengecekan sebagai upaya dan memastikan fungsi alat EWS, apakah masih berfungsi untuk memberikan informasi peringatan dini ketika Tanah Longsor dan Banjir terjadi.

“Setelah kita pantau dan mengecek, InsyaAllah semua masih berfungsi dengan baik,” ungkapnya.

Selain itu kata Suparman, juga memastikan bagaimana tentang fungsi sirene EWS yang tersebar di 10 titik di Kabupaten Magetan, apakah berbunyi atau tidak.

“Biasanya berfungsi, karena setiap bulannya, sirene ini dibunyikan semua aktif dan berbunyi semuanya,” ujar Suparman.

Kemudian pihaknya juga memastikan, bagaimana standar operasional prosedur (SOP) pelaksanaan apabila bencana tersebut terjadi.

“Itu yang kita pastikan, bagaimana kinerja alat masih berfungsi dengan baik, alur koordinasi, hingga pesan kesiapsiagaan terhadap bencana tersampaikan hingga ke masyarakat”

LIBATKAN UNSUR PENTAHELIX BPBD GELAR MITIGASI DI LERENG GUNUNG LAWU

 

Sebagai garda pencegahan dan penanggulangan bencana, BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) mengadakan giat mitigasi atau pencegahan  bencana alam dengan menanam 600 bibit buah seperti kelengkeng, durian, jambu, dan alpukat dilereng gunung lawu tepatnya di Wonomulyo Genilangit, Kecamatan Poncol, Kabupaten Magetan. Selain penanaman bibit buah acara ini juga mensosialisasikan tentang pentingnya peran hutan dan pohon bagi lingkungan juga memberikan pemahaman dan edukasi agar tak sembarang dalam melakukan penebangan pohon secara ilegal kepada masyarakat. Giat penananam bibit yang digelar dengan melibatkan unsur pentahelix ini sebagai respons atas arahan Presiden Joko Widoo saat Rakornas PB tentang mitigasi berbasis vegetasi.

Giat yang diselenggarakan oleh BPBD Jatim dan turut hadir juga dalam kegiatan ini, Tim Dharma Wanita Persatuan (DWP) BPBD Jatim dan DWP BPBD Kabupaten Magetan, Komisi  E DPRD Jatim, Jasa Tirta 1, PDAM Magetan, Dinas DLH, Forkopimca, LSM, Perangkat Desa, Komunitas Suku Bengi Surabaya, Komunitas BARA (Bibit Asli Nusantara) Magetan dan Relawan Perempuan Magetan.

Workshop Penyiar, Reporter, dan Public Speaking

BPBD Kabupaten Magetan yang diwakili oleh anggota Pusdalops-PB mengikuti Workshop Penyiar, Reporter, dan Public Speaking yang diadakan oleh Radio Swara Sarangan Indah (RASI FM) di Ruang Humas – SMK Yosonegoro Magetan.

Acara dibuka oleh Bapak Bupati Magetan Dr, Drs, H Suprawoto, SH, M.Si, dan juga turut dihadiri oleh tamu undangan Kepala Dinas Kominfo, Kepala Stasiun Rasi FM, dan Direktur PT. BPRS Magetan. Dalam acara workshop yang digelar tanggal 4 hingga 5 Maret 2022 ini memberikan ilmu-ilmu seputar broadcasting, mulai dari menulis naskah berita, sampai dengan bagaimana cara menyampaikan berita kepada masyarakat. Selain itu dalam kesempatan ini juga diberikan ilmu tentang Public Speaking, yaitu ketrampilan berbahasa didepan publik yang baik dan benar agar mudah dipahami dan diterima oleh penerima berita.

PILOT DRONE BPBD MAGETAN MENGIKUTI SERTIFIKASI BRP TAHUN 2022

BPBD Kabupaten Magetan – Sertifikasi Basic Remote Pilot (BRP) FASI Class XLVII Tahun 2022 di Graha Dewanto, Lanud Iswahjudi Madiun selama 2 (dua) hari dimulai pada tanggal 29 Januari 2022 – 30 Januari 2022. Sertifikasi BRP ini diikuti oleh 224 peserta mulai dari jajaran Lanud Iswahjudi, BPBD, Polres, Kodim, PTPN XI, Perwakilan Pemda dan Pemkot serta dari Komunitas Drone Jatim.


Komandan Lanud Iswahjudi Marsma TNI M. Untung Suropati, SE dalam sambutannya yang dibacakan Kadispotdirga Lanud Iswahjudi Kolonel Tek Suprijantono saat pembukaan Sertifikasi BRP Ke 47 ini menyampaikan penggunaan drone saat ini sudah menembus berbagai sektor kehidupan, tidak hanya untuk kepentingan militer namun juga komersil. Sementara itu Paban II/Puanpotdirga Spotdirga Kolonel Pnb R Agung Sasongkojati dalam sambutannya menyampaikan bahwa Pelatihan dan sertifikasi drone ini selain untuk meningkatkan minat kedirgantaraan juga agar masyarakat lebih menguasai pengetahuan keselamatan regulasi pesawat terbang tanpa awak atau drone dan agar masyarakat dapat turut berperan lebih lanjut.


Dalam acara ini diajarkan mengenai dunia aviasi di Indonesia bagi Remote Pilot. Mulai dari regulasi yang berlaku, Aeronautical Decision Making, Basic Aerodynamic Theory, Basic Meteorologi & Weather, Controllable Airspace, hingga Safety Assesment. Untuk mendapatkan lisensi Remote Pilot, peserta juga di uji dalam Online Test dan Flying Procedures/Skill Test dan yang sangat di tekankan dalam sertifikasi ini adalah setiap pilot harus memiliki ijin terbang, agar dapat memperoleh izin terbang drone, harus terlebih dahulu mendaftarkan drone dan remote pilot ke DKUPPU (Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara). Dirjen Hubud (Direktorat Jenderal Perhubungan Udara). Kementerian Perhubungan Republik Indonesia. sehingga dapat mewujudkan dunia penerbangan drone yang aman dan bertanggung jawab.

BNPB Gelar Geladi Sistem Peringatan Dini Banjir & Resmikan Sirine Peringatan Dini Banjir di Ngelang

Kabupaten Magetan merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Timur yang rawan terhadap bencana. BNPB pada tahun 2018 telah menetapkan Kabupaten Magetan menjadi salah satu kabupaten yang memiliki tingkat risiko tinggi terhadap ancaman cuaca ekstrim, banjir, tanah longsor, kebakaran hutan lahan dan kekeringan. Kabupaten Magetan menempati posisi ke-147 dari 514 kabupaten/kota di Indonesia dengan indeks risiko sebesar 160.47 dan posisi ke-6 dari 38 kabupaten/kota di Provinsi Jawa Timur dengan indeks risiko multi ancaman yang relatif tinggi.

Fenomena La Nina yang dapat memicu peningkatan curah hujan masih berlangsung dan diprediksi masih akan terjadi hingga Februari 2022, kondisi ini diprediksi akan menyebabkan peningkatan curah hujan hampir 70% dari curah hujan normal sehingga akan meningkatkan potensi terjadinya bencana hidrometeorologi basah seperti banjir, banjir bandang dan tanah longsor.

Menanggapi hal itu Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui Direktorat Peringatan Dini mengadakan Geladi Sistem Peringatan Dini Bencana Banjir bagi masyarakat Desa Ngelang, Kecamatan Kartoharjo, Kabupaten Magelang, Jawa Timur pada Kamis (9/12).

Melalui geladi ini diuji coba bagaimana mekanisme koordinasi dan diseminasi informasi peringatan dini bisa sampai kepada masyarakat di daerah terdampak. Selain melakukan geladi, BNPB memberikan alat peringatan dini bencana banjir berupa sirine dengan jangkauan suara sejauh 2,5 kilometer, kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magetan yang diperuntukan bagi masyarakat Kab. Magetan yang berada di aliran sungai Bengawan Solo.

Kemudian BNPB juga membentuk Tim Siaga Bencana (TSB) yang merupakan relawan desa tangguh bencana yang berada di desa Ngelang, dengan tugas untuk melakukan tindakan penanganan bencana dari mulai proses penyebaran informasi peringatan dini banjir, evakuasi, logistik, pelayanan kesehatan, data dan kehumasan serta keamanan. (Sumber : BNPB)

BPBD KAB MAGETAN ADAKAN PELATIHAN TIM REAKSI CEPAT (TRC) DAN PUSAT PENGENDALIAN OPERASI (PUSDALOPS)

BPBD Kabupaten Magetan mengadakan Giat Pelatihan Tim Reaksi Cepat (TRC) dan Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) mulai 22 s.d 24 November 2021 yang diselenggarakan dihalaman Kantor BPBD Kabupaten Magetan. Giat ini dibuka langsung oleh Kalaksa BPBD Kabupaten Magetan Ari Budi Santosa.

Pelatihan ini memperdalam materi tentang P3K, Junggle Rescue, Vertical Rescue dan Keposkoan kemudian dilanjut dengan simulasi kejadian bencana. Kesiapan dan kesigapan dalam menghadapi bencana maupun ketika terjadi bencana harus dimiliki oleh setiap personil, mengingat perkembangan teknologi dan perubahan iklim berpotensi meningkatkan terjadinya bencana. Maksud dan tujuan Pelatihan untuk meningkatkan kesiapsiagaan seluruh personil dalam menghadapi bencana alam maupun non alam di Kabupaten Magetan dan mempererat kebersamaan antar personil.

 

Desa Kedung Panji, Kec. Lembeyan, Magetan Pemenang Lomba Destana 2021 Kategori Pratama | Jawa Timur

Setelah melalui proses seleksi yang ketat dan tahapan penilaian yang panjang, pemenang lomba Desa/kelurahan Tangguh Bencana (Destana) akhirnya diumumkan hari ini, Jumat (5/11/2021) Hotel Novotel, Surabaya. Destana merupakan wujud kontribusi masyarakat dalam upaya menyiapkan diri untuk menghadapi potensi bencana yang mungkin terjadi di wilayahnya, mulai proses mitigasi hingga penanganan penyelamatannya.

Penyerahan hadiah tersebut dilangsungkan di sela acara Rakor Penguatan Program Rehabilitasi dan Rekonstruksi (RR) Pasca Bencana yang diikuti Kalaksa BPBD se-Jatim. Selain trofi, pemenang Lomba Destana juga mendapat piagam penghargaan dan uang pembinaan dengan jumlah sesuai kategori masing-masing, yakni, Rp 7,5 juta (Pratama), Rp 10 juta (Madya) dan Rp 15 juta (Utama).

Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Kabupaten Magetan

Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Kabupaten Magetan yang dibentuk dan disahkan oleh Kalaksa BPBD Kabupaten Magetan pada tanggal 30 September 2021 di halaman Kantor BPBD Magetan pukul 08.00 WIB yang beranggotakan 30 orang dari berbagai instansi pemerintah dan swasta, perguruan tinggi, Media, dunia usaha, potensi relawan organisasi masyarakat, dan unsur masyarakat itu sendiri di Kabupaten Magetan.

Forum Pengurangan Resiko Bencana merupakan forum tempat bertemunya atau wadah tempat berkumpulnya para pihak pemangku kepentingan, baik individu maupun lembaga yang mempunyai perhatian dan kepedulian yang sama terhadap agenda pengurangan resiko bencana di Kabupaten Magetan. Tujuan dari Forum PRB ini salah satunya terbentuknya suatu forum yang mewadahi para pihak yang berkepentingan dalam melakukan advokasi pengurangan risiko bencana di Kabupaten Magetan.

Pada hari Selasa hingga Kamis (2 – 4 November 2021) BPBD Kabupaten Magetan mengadakan giat Pelatihan Manajemen Relawan Bencana untuk seluruh anggota Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) kegiatan tersebut diadakan di Kampus Prodi DIII Kebidanan Kampus Magetan. Diharapkan dengan adanya pelatihan ini, selain dapat memupuk persatuan dan kesatuan antar anggota, pelatihan dasar manajemen bencana tersebut juga bertujuan untuk meningkatkan kompetensi pengetahuan dan keterampilan dalam penanggulangan bencana.

Apel Gelar Pasukan dan Peralatan sebagai Antisipasi Hadapi Bencana Alam Tahun 2021 Kabupaten Magetan

Magetan – Apel Gelar Pasukan dan Peralatan sebagai Antisipasi Hadapi Bencana Alam Tahun 2021 Kabupaten Magetan, Senin (25/10/2021) di Alun-alun Kabupaten Magetan.

Apel Gelar Pasukan dan Peralatan di Pimpin oleh Bupati Kab. Magetan, Bapak Suprawoto, SH, M.Si dan dihadiri oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magetan, TNI, Polri,Dinas Kesehatan, KPH Lawu, Satpol PP, Dinas Perhubungan, Dinas Pekerja Umum, Dinas Sosial, Dinas Perumahan dan Pemukiman, TAGANA, dan Potensi Relawan Kab. Magetan.

Dalam amanatnya, Bupati Magetan membacakan sambutan Gubernur Jawa Timur. Adapun hal-hal yang perlu menjadi penekanan yakni :

  1. Meningkatkan sinergitas antar stakeholder dalam upaya pencegahan, mitigasi, dan meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana alam.
  2. Kepala daerah segera menyusun rencana kontinjensi termasuk penyediaan sarana dan prasarana.
  3. Melaksanakan pendekatan kepada masyarakat berkaitan dengan peran serta dalam menghadapi bencana.
  4. Masing-masing satuan menyiapkan mental dan fisik yang prima serta dilandasi komitmen moral dan disiplin moral yang tinggi serta menghindari ego sektoral dalam penanganan bencana.
  5. Masing-masing daerah menyiapkan lokasi pengungsian dan jalur evakuasi sesuai dengan protokol kesehatan.
  6. Melaksanakan pelatihan secara intens dan terpadu.
  7. Melakukan pengecekan secara intens dan berkala terhadap seluruh peralatan.
  8. Menjaga kesehatan dan tetap berpedoman pada protokol kesehatan.

Pada kesempatannya Bupati Magetan juga menyampaikan bahwa prediksi badai La Nina akan menimbulkan intensitas hujan meningkat sampai dengan 70%. Oleh sebab itu diadakannya Apel Gelar Pasukan dan Peralatan ini sebagai persiapan antisipasi terjadinya banjir dimusim penghujan yang akan datang, selain itu Pemerintah Kab. Magetan juga telah berupaya membuat sudetan saluran air untuk dialirkan ke embung Ringinagung. Selain banjir, potensi tanah longsor di Poncol, Plaosan dan Panekan juga perlu diwaspadai.

Usai sambutan, kegiatan dilanjutkan dengan pengecekan peralatan kebencanaan Badan Penanggulagan Bencana Daerah (BPBD) dan OPD terkait Kabupaten Magetan.