BPBD KAB MAGETAN

BPBD Magetan Bentuk Tim Destana Sidomulyo Tangguh Bencana

MAGETAN – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magetan kembali membentukan Desa Tangguh Bencana (DESTANA). Kegiatan ini difasilitasi materi dari Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) Kabupaten Magetan.

Kali ini BPBD Kabupaten Magetan kembali melakukan pembentukan Destana di Desa Sidomulyo, Kecamatan Sidorejo, Kabupaten Magetan, Jawa Timur.

Pembentukan Destana ini dilakukan untuk memperkuat pengetahuan dan kemampuan masyarakat dalam menghadapi bencana, mengingat Desa Sidomulyo merupakan salah satu wilayah yang berada di wilayah lereng Gunung Lawu.

Dalam pembentukan destana ini, Desa Sidomulyo diberikan papan rambu titik kumpul, jalur evakuasi dan mitela bidai p3k sebagai peralatan pendukung dalam pembentukan Destana.

Drs. Benny Adrian, M.Si. selaku Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Magetan dalam sambutannya berharap pembentukan destana ini dapat memperkuat seluruh elemen masyarakat dan dipraktekkan langsung oleh para peserta pelatihan ketika terjadi bencana.

“Saya harap dengan diadakannya pelatihan ini, pengetahuan yang didapat oleh peserta dapat dipraktekkan langsung ketika terjadi bencana. Agar pengetahuan ini juga dapat diteruskan ke keluarga dan masyarakat lain yang belum mengikuti pelatihan” ujar beliau.

Pembentukan Destana ini dilaksanakan di Aula Desa Sidomulyo, yang dilaksanakan selama 4 hari mulia tanggal 5 sampai 8 Agustus 2024 yang dihadiri oleh 50 peserta pelatihan sebagai perwakilan setiap RW, tokoh masyarakat, organisasi desa di Desa Sidomulyo.

Materi yang disampaikan antara lain Kajian Resiko Bencana (KRB), Rencana Penanggulangan Bencana (RPB), Rencana Mitigasi, Pembentukan Forum Destana, Pembentukan Relawan Desa, Menetapkan Sistim Peringatan Dini (SPD), Menetapkan Rencana Evakuasi dan Rencana Kontijensi.

Pada pelatihan ini juga dilakukan gladi lapang simulasi bencana tanah longsor. Hal ini untuk meningkatkan kesiapsiagaan, melatih tindakan evakuasi, mengkoordinasikan respons darurat, memperkuat kerjasama dan meningkatkan kapasitas Destana.

BENTUK TRC-PB MULTISEKTOR MAGETAN, UNTUK LANGKAH KONKRIT DAN TERUKUR DALAM MENENTUKAN KEBIJAKAN PENANGGULANGAN BENCANA

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Magetan bentuk Tim Reaksi Cepat (TRC) Multisektor Kabupaten dan Bimtek selama 3 hari pada tanggal 12-14 Juni 2024 di angkringan bara, desa sumberdodol, kecamatan panekan

Pembentukan tim reaksi cepat penanggulangan bencana multisektor di tingkat kabupaten/ kota merupakan amanat dari peraturan pemerintah republik indonesia nomor 21 tahun 2008 tentang penyelenggaraan penanggulangan bencana serta peraturan daerah kabupaten magetan nomor 9 tahun 2015 tentang penyelenggaraan penanggulangan bencana.

Selain itu, penanggulangan bencana merupakan suatu rangkaian kegiatan yang bersifat preventif, penyelamatan, dan rehabilitatif yang harus diselenggarakan secara koordinatif, komprehensif, serentak, cepat, tepat dan akurat melibatkan lintas sektor sehingga memerlukan koordinasi berbagai instansi terkait dengan penekanan pada kepedulian publik dan mobilisasi masyarakat. Pada saat tanggap darurat bencana terdapat berbagai permasalahan yang sering muncul diantaranya kesulitan koordinasi dan komunikasi di dalam menentukan kebutuhan serta tindakan secara cepat dan tepat.

Oleh karena itu badan penanggulangan bencana daerah kabupaten magetan membentuk dan membuat perencanaan pelaksanaan kegiatan pengembangan kapasitas tim reaksi cepat bencana kabupaten magetan yang terdiri dari dinas/instansi/ lembaga/organisasi kebencanaan terkait dan ditetapkan dengan keputusan kepala daerah. 

Pembukaan pelatihan di buka oleh Plt Kalasa BPBD Magetan Bapak Yok Sujarwadi, S.STP menegaskan pengkajian secara cepat dan tepat terhadap dampak kerusakan sangat dibutuhkan untuk menentukan langkah konkrit dan terukur kepala daerah dalam menentukan kebijakan.


Struktur TRC-PB Multisektor dipimpin oleh sekda Magetan, bersama tim pelindung dan penasehat dengan jajaran Forkopimda, melibatkan jajaran TNI, Polri dan 20 Organisasi Pemerintah Daerah Pemkab Magetan termasuk PLN, Telkom dan Relawan. Dalam bimtek ini Tim Reaksi Cepat Multisektor yang dibentuk dari berbagai  mendapatkan materi tentang pemahaman TRC Multisektor, Tanggap Darurat Bencana, Tahapan Penanganan Darurat Bencana, Pengantar Penetapan Status Darurat dan SKDP, Penyelamatan dan Evakuasi Korban Bencana, Upaya Pemenuhan Kebutuhan Dasar, Pengkajian Cepat, Studi Kasus dan Rencana Tindak Lanjut yang di paparkan oleh narasumber dari Direktorat Fasilitas Penanganan Korban dan Pengungsi BNPB Jakarta.

Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila Tahun 2024 di Lingkungan BPBD Kab. Magetan

Seluruh Pegawai di Lingkungan BPBD Kabupaten Magetan mengikuti Upacara Bendera memperingati Hari Lahir Pancasila pada tanggal 1 Juni 2024. Sebagian upacara di halaman Pemerintah Daerah Kabupaten Magetan, Sebagian lagi di Halaman BPBD Kabupaten Magetan.

Upacara di Halaman kantor BPBD dimulai pada pukul 07.00 WIB.
Bertindak selaku Pemimpin Upacara yaitu Plt. Kepala Pelaksana BPBD Kab. Magetan Bapak Yok Sujarwadi, SSTP dan yang Bertindak selaku Komandan Upacara; Sudarsono.

Pada upacara ini dibacakan sambutan Plt. Bupati Magetan dalam rangka peringatan Hari Lahir Pancasila. Peringatan Hari Lahir Pancasila untuk tahun 2024 mengusung tema “Pancasila Jiwa Pemersatu Bangsa Menuju Indonesia Emas 2045”. Hal ini sebagaimana yang telah dijelaskan dalam Surat Edaran Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Nomor 2 tentang Pedoman Peringatan Hari Lahir Pancasila Tahun 2024.

Tema tersebut bermakna bahwa Pancasila telah menyatukan seluruh bangsa Indonesia dengan segala perbedaannya. Persatuan ini diharapkan dapat menyongsong 100 tahun Indonesia Emas yang maju, mandiri, dan berdaulat.

Masih dari surat edaran yang sama, logo peringatan Hari Lahir Pancasila 2024 tahun ini berupa “Sandra Taru” yang berarti Pohon Persatuan. Logo tersebut mencerminkan gotong royong dan kesetaraan.

Sandra Taru atau Pohon Persatuan diambil dari nilai sila ketiga Pancasila yang bersimbol pohon beringin. Pohon dilambangkan sebagai sumber kehidupan dan menjadi kekuatan bangsa Indonesia.

BPBD KABUPATEN MAGETAN ADAKAN GLADI LAPANG BENCANA BANJIR AKIBAT LONGSOR BENDUNGAN TELAGA PASIR BERSAMA LINTAS SEKTOR

Magetan 23 Agustus 2023, Giat gladi lapang bencana banjir akibat longsoran bendungan telaga pasir tersebut dilaksanakan di Lapangan Polres Magetan (depan Polsek Kota Magetan) yang diikuti oleh TNI, POLRI, OPD terkait, potensi relawan, perangkat Desa/ kelurahan dan masyarakat dari 13 (tiga belas) Desa/ Kelurahan yang terdampak yang terbagi di 2 Kecamatan yaitu Kecamatan Plaosan dan Magetan dengan total peserta yaitu 260 orang.

Tujuan yang mendasari diadakannya giat tersebut adalah sesuai dengan Rencana Tindak Darurat (RTD) yang dikeluarkan oleh Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo, dan selain itu untuk meminimalisirr kerugian jiwa dan harta benda yang dimungkinkan dapat terjadi akibat keruntuhan Bendungan Telaga Pasir.

Giat simulasi ini dibuka oleh Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Magetan, Bapak Ari Budi Santosa, SH, MM, yang dalam pembukaan tersebut Bapak Kalaksa menyampaikan “bahwasanya sesuai dengan perundang-undangan kebencanaan, Bencana adalah urusan bersama yang tidak dapat dilakukan oleh Pemerintah saja, melainkan melibatkan unsur pentahelix, yaitu pemerintah, masyarakat, akademisi, dunia usaha, dan media.”

Dalam simulasi tersebut diperagakan mulai dari diseminasi informasi peringatan dini, pembentukan Pos Lapangan, evakuasi, penanganan darurat, koordinasi lintas sektor, sampai dengan pemenuhan kebutuhan dasar.

Peringati HKBN 2023 BPBD Kab Magetan Gelar Simulasi Kesiapsiagaan Bencana Gempabumi

Magetan – Badan Nasional Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magetan menggelar simulasi gempa bumi di lingkungan kantor BPBD Kab Magetan yang diikuti oleh Karyawan di Kantor BPBD Kab Magetan pada Rabu, 26 April 2023. Simulasi tersebut memperingati Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional (HKBN) tahun 2023.

Simulasi evakuasi yang dimulai tepat pukul 10.00 WIB ini menggunakan skenario kejadian gempa yang bersumber di Lempengan Sesar. Kegiatan simulasi diawali dengan dibunyikannya sirine sebagai tanda adanya gempa bumi.

Para pegawai BPBD segera berlindung setelah mendengar adanya sirine tanda bahaya. Setelah situasi aman, para pegawai BPBD segera melakukan evakuasi ke halaman terbuka dan aman. Simulasi ini merupakan kegiatan rutin setiap tahun untuk mengajak semua pihak melakukan simulasi kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana.
Mari kenali ancaman bencana, pahami risiko bencana, tingkatkan budaya sadar bencana. Indonesia tangguh bencana dilakukan semua pihak, karena penanggulangan bencana adalah urusan bersama.

Sosialisasi, Komunikasi, Informasi dan Edukasi Kunci Penanggulangan Resiko Bencana

Sebagai salah satu Kabupaten terkecil di Provinsi Jawa Timur namun Kabupaten Magetan memiliki banyak ancaman bencana hidrometeorologi (genangan air, banjir, banjir bandang, puting beliung, hujan es maupun tanah longsor untuk wilayah dataran tinggi). Banyaknya ancaman bencana tersebut masih banyak juga dari masyarakat yang belum memahami adanya ancaman tersebut. Mengetahui dan memahami ancaman risiko bencana yang ada disekitar adalah kunci dari persiapan dalam menghadapi bencana dan upaya menekan kerugian harta, benda bahkan jiwa.

Mengingat pentinya pengurangan resiko bencana, maka diperlukan kolaborasi dari banyak pihak dalam menyampaikan dan mengedukasi masyarakat tentang pengurangan risiko bencana. BPBD Kab Magetan mengadakan Sosialisasi, Komunikasi, Informasi dan Edukasi Penanggulangan Bencana di seluruh Kecamatan di Kab Magetan. Dalam kegiatan ini BPBD Kab Magetan menggandeng banyak pihak seperti DPRD Kab Magetan, DPMD Kab Magetan, Forkopinca Kecamatan dan FPRB Kab Magetan dan dipesertai oleh para Kepala Desa dan perwakilan lembaga desa yang ada di Kecamatan tersebut. Hingga bulan April 2023 14 Kecamatan di Kab Magetan sudah dilakukan giat Sosialisasi, Komunikasi, Informasi dan Edukasi Penanggulangan Bencana.

Tanggungjawab tentang pengurangan risiko bencana adalah tanggungjawab masing-masing orang. Yang terancam, yang tahu, yang tinggal di wilayah risiko bencana adalah masyarakat sendiri, sehingga masyarakat harus mampu menyelamatkan diri sendiri dengan edukasi bencana yang dimiliki. Karena bencana sesungguhnya bukanlah banjir, banjir bandang, puting beliung, hujan es maupun tanah longsor tapi ketidaktahuan akan ancaman bencana yang ada disekitar kita.

Pengetahuan akan kebencanaan tidak diberikan untuk membuat ketakutan dan kepanikan di tengah masyarakat, namun sebagai langkah kesiapsiagaan dan kewaspadaan yang harus diciptakan agar masyarakat dapat hidup harmonis dengan alam.

Melalui kegiatan ini, diharapkan masyarakat dapat merubah apa yang selama ini  dilakukan agar perilaku pengurangan risiko bencana dapat diciptakan secara dua arah, dari dari bawah ke atas dari lingkaran sosial paling kecil yaitu keluarga sampai institusi pemerintahan maupun sebaliknya, karena kunci dari pengurangan risiko bencana adalah edukasi dan komunikasi. Dengan begitu Kab Magetan akan mampu menciptakan budaya sadar bencana melalui ketangguhan masyarakat yang siap untuk selamat dengan mengetahui langkah-langkah pengurangan risiko bencana.

BPBD Kab Magetan Latih Perwakilan Destana pada Jambore Destana Se-Kabupaten Magetan Tahun 2022

Magetan – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kab Magetan melalui bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan berikan pelatihan peningkatan potensi relawan dalam kesiapsiagaan bencana, kepada seluruh perwakilan Desa Tangguh Bencana (Destana) di Kabupaten Magetan pada event Jambore Destana Se-Kabupaten Magetan Tahun 2022.

Kegiatan yang dilaksanakan di Buper Alastuwo, Poncol ini dilaksanakan selama 3 hari, 17 hingga 19 November 2022.

Pada kegiatan ini, 31 peserta mendapatkan materi dari Fasilitator Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) Kabupaten Magetan mengenai karakteristik bencana, pentingnya latihan kesiapsiagaan desa, tindakan yang harus dilakukan ketika terjadi bencana, rencana evakuasi, peringatan dini dan pembagian tugas personil destana.

Disamping itu, peserta juga dilibatkan mengikuti permainan untuk membakar semangat. Pada hari terakhir dilakukan pula praktik lapang dengan skenario tanggap darurat bencana banjir dan tanah longsor.

Dalam sambutannya Kepala BPBD Magetan Ari Budi Santosa, SH, MM mengatakan, Bencana hidrometeorologi yang saat ini mengintai perlu kesadaran, kesiapan dan penanggulangan bencana tingkat desa harus dibangun karena desa yang paling mengetahui wilayah yang beresiko.

“Bencana hidrometeorologi telah banyak menyebabkan dampak kepada Kabupaten sekitar Magetan tidak menutup kemungkinan bisa terjadi di Kabupaten Magetan maka perlu kesadaran, kesiapan dan penanggulangan bencana dari tingkat desa, karena desa yang paling mengetahui wilayah yang beresiko.

Lebih lanjut beliau menambahkan pelatihan penanggulangan bencana yang berkelanjutan, membuat seluruh pihak yang terlibat menjadi terbiasa dan meningkatkan kemampuan sehingga ketika bencana terjadi diharapkan dapat mengurangi dampak bencana.

“Pelatihan dan praktik lapang dengan sekenario tanggap darurat adalah salah satu tahapan yang diperlukan untuk mendapatkan pemahaman apa saja yang harus dilakukan ketika bencana datang,” lanjutnya.

Turut hadir dalam pembukaan pelatihan Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Suparman, S.sos serta Ketua Forum Pengurangan Resiko Bencana Kabupaten Magetan.

 

BPBD Magetan Tingkatkan Kapasitas Tim Fasilitator Destana Internal

Personel Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magetan mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Fasilitator Desa Tangguh Bencana (Destana) yang diselenggarakan oleh Pusat Studi Manajemen Bencana UPN “Veteran” Yogyakarta di ruang rapat kantor BPBD Kabupaten Magetan pada 9 – 16 Agustus 2022. Tim ini menjadi aset berharga untuk pengembangan lembaga dalam bidang kesiapsiagaan bencana.

Dalam sambutannya Sekretaris BPBD Magetan Ardian Hari Nugroho mengatakan, pentingnya fasilitator meningkatkan kapasitas, sehingga dapat menjadi fasilitator yang handal dalam mengantarkan desa tangguh bencana dan mandiri dalam penanggulangan bencana.

“Pendidikan dan pelatihan yang di lakukan hari ini harapannya tidak hanya berhenti dilakukan pada kesempatan ini, seorang fasilitator harus senantiasa mengupgrade atau meningkatkan kapasitas diri, sehingga dapat membentuk destana yang tangguh dalam penanggulangan bencana”

Pada kesempatan yang sama, Suparman selaku Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan mengatakan, moment peningkatan kapasitas ini merupakan moment berharga terlebih diberikan langsung oleh fasilitator dari Pusat Studi Manajemen Bencana UPN “Veteran” Yogyakarta, diharapkan peserta fokus dalam mendengarkan pemaparan materi dari fasilitator.

“saya berharap peserta serius dan fokus dalam proses belajar dikelas, karena moment ini adalah moment berharga karena langsung di fasilitasi oleh Pusat Studi Manajemen Bencana UPN “Veteran” Yogyakarta dan kuota peserta terbatas”

 

Sebanyak 26 peserta terdiri dari 16 Personel BPBD, 6 FPRB Magetan, 1 Destana Genta Genilangit dan 3 Kappala Indonesia, mendapat materi antara lain komunikasi publik dan komponen destana lainnya seperti legislasi, perencanaan, kelembagaan, pendanaan, pengembangan kapasitas, hingga penyelenggaraan penanggulangan bencana.

PEMKAB MAGETAN MENDUKUNG POS PENYEKATAN MOBILITAS HEWAN TERNAK, UPAYA MENEKAN PENYEBARAN PMK

Sebagai upaya menekan pertumbuhan virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak di wilayah Provinsi Jawa Timur, Pemprov Jawa Timur melalui BPBD Jawa Timur melakukan pengetatat mobilitas hewan ternak dengan mendirikan Pos Pengamanan Terpadu Pengendalian Penanganan PMK di titik masuk wilayah Provinsi Jawa Timur.

Adapun hewan ternak dan produk hewan yang termasuk dalam pengendalian posko adalah hewan ternak ruminansia dan babi, serta produk hewan rentan PMK, seperti, daging segar dan kulit.

Kabupaten Magetan termasuk dalam titik masuk wilayah Provinsi Jawa Timur terletak di Kecamatan Plaosan. Pemkab Magetan melalui BPBD Magetan, Disnakan, TNI, Polri, Dishub, Pol PP dan pihak terkait mendukung upaya tersebut.

Hasil laporan tim BPBD Magetan mencatat secara keseluruhan mobilitas hewan. Selama penyekatan berlangsung mulai 5 Juli 2022 hingga 15 Juli 2022 tidak terdapat hewan ternak yang terindikasi PMK.

BPBD Magetan Turut Serta Dalam Pelatihan Pendirian Tenda, MCK Darurat, Dapur Umum dan SAR Lanud Iswahjudi

 

Letak geografis Indonesia yang berada pada empat lempeng besar dunia yang membuat Indonesia sebagai negara yang rawan akan bencana khususnya Kabupaten Magetan, hal tersebut mendasari Lanud Iswahjudi menggelar Pelatihan Pendirian Tenda, MCK Darurat, Dapur Umum dan SAR.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magetan dan Batalyon 463 Kopasgat menjadi narasumber pelatihan yang diikuti oleh 49 orang peserta terdiri dari Anggota TNI Lanud Iswahjudi dan Anggota Saka Dirgantara yang berlangsung Senin (20/6) s.d Rabu (22/6) di Kantor Dispotdirga Lanud Iswahjudi.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magetan mengisi materi teori dan praktik Pendirian Tenda, MCK Darurat dan Dapur Umum.

Pembukaan pelatihan dipimpin oleh Komandan Lanud Iswahjudi Marsma TNI M. Untung Suropati, SE menegaskan kesiapan sumber daya dan aset yang dimiliki merupakan faktor penting dalam penanganan bencana alam, terlebih dalam menangani kejadian – kejadian pasca bencana alam, dimana sumber daya dan aset haruslah dipersiapkan dengan baik karena penanganan pasca bencana alam merupakan penentu bencana tersebut segera teratasi atau tidak, Jelas Marsma Untung.

Dalam pemaparannya Danlanud Iswahjudi juga menjelaskan bahwa pelatihan ini juga sebagai sarana komunikasi dan koordinasi antar stakeholders yang terlibat dalam penanganan bencana, sehingga sumber daya yang ada lebih siap dalam mengahadapi segala kemungkinan bencana yang bisa terjadi dan Lanud Iswahjudi siap mendukung pemerintah daerah Kabupaten Magetan dalam penanggulangan bencana.

Dalam pembukaan pelatihan ini juga turut hadir Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Magetan Bapak Suparman, S.Sos, Kepala Dinas Lanud Iswahjudi serta pejabat Lanud Iswahjudi.