BPBD KAB MAGETAN

BPBD KAB MAGETAN ADAKAN PELATIHAN TIM REAKSI CEPAT (TRC) DAN PUSAT PENGENDALIAN OPERASI (PUSDALOPS)

BPBD Kabupaten Magetan mengadakan Giat Pelatihan Tim Reaksi Cepat (TRC) dan Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) mulai 22 s.d 24 November 2021 yang diselenggarakan dihalaman Kantor BPBD Kabupaten Magetan. Giat ini dibuka langsung oleh Kalaksa BPBD Kabupaten Magetan Ari Budi Santosa.

Pelatihan ini memperdalam materi tentang P3K, Junggle Rescue, Vertical Rescue dan Keposkoan kemudian dilanjut dengan simulasi kejadian bencana. Kesiapan dan kesigapan dalam menghadapi bencana maupun ketika terjadi bencana harus dimiliki oleh setiap personil, mengingat perkembangan teknologi dan perubahan iklim berpotensi meningkatkan terjadinya bencana. Maksud dan tujuan Pelatihan untuk meningkatkan kesiapsiagaan seluruh personil dalam menghadapi bencana alam maupun non alam di Kabupaten Magetan dan mempererat kebersamaan antar personil.

 

Desa Kedung Panji, Kec. Lembeyan, Magetan Pemenang Lomba Destana 2021 Kategori Pratama | Jawa Timur

Setelah melalui proses seleksi yang ketat dan tahapan penilaian yang panjang, pemenang lomba Desa/kelurahan Tangguh Bencana (Destana) akhirnya diumumkan hari ini, Jumat (5/11/2021) Hotel Novotel, Surabaya. Destana merupakan wujud kontribusi masyarakat dalam upaya menyiapkan diri untuk menghadapi potensi bencana yang mungkin terjadi di wilayahnya, mulai proses mitigasi hingga penanganan penyelamatannya.

Penyerahan hadiah tersebut dilangsungkan di sela acara Rakor Penguatan Program Rehabilitasi dan Rekonstruksi (RR) Pasca Bencana yang diikuti Kalaksa BPBD se-Jatim. Selain trofi, pemenang Lomba Destana juga mendapat piagam penghargaan dan uang pembinaan dengan jumlah sesuai kategori masing-masing, yakni, Rp 7,5 juta (Pratama), Rp 10 juta (Madya) dan Rp 15 juta (Utama).

GEMPABUMI TEKTONIK M 2.9 MENGGUNCANG MAGETAN, TIDAK BERPOTENSI TSUNAMI

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magetan, melakukan monitoring pasca gempa tektonik yang mengguncang Kabupaten Magetan atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 18 km Barat Daya Magetan Jawa Timur pada kedalaman 14 km, pada Hari Senin, 1 November 2021 pukul 07:46:35 WIB, seperti yang dilansir dari laman BMKG :

Kejadian dan Parameter Gempabumi: Hari Senin, 1 November 2021 pukul  07:46:35 WIB wilayah Magetan diguncang gempa tektonik. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki parameter dengan magnitudo  M=2.9. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 7.72 LS dan 119.19 BT , atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 18 km Barat Daya Magetan Jawa Timur pada kedalaman 14 km. 

Jenis Gempabumi: Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar.

Dampak Gempabumi: Guncangan gempabumi ini dirasakan di Tawangmangu, Sarangan II MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang). Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. 

Gempabumi Susulan: Hingga hari Senin, 1 November 2021 pukul 09.10 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan ( aftershock ). 

Rekomendasi: Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun  tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yg membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali kedalam rumah. 

Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi (Instagram/Twitter @infoBMKG), website ( http://www.bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id), atau melalui Mobile Apps (IOS dan Android): wrs-bmkg (user pemda ,pwd pemda-bmkg) atau infobmkg.

Sleman, 1 November 2021

Kepala Stageof Sleman

Ikhsan

Monitoring dilakukan di Kelurahan Sarangan, Kabupaten Magetan yang menjadi pusat titik gempa. Dalam monitoring tersebut TRC-PB bersama Perangkat Kelurahan Sarangan, Kabupaten Magetan menginformasikan bahwa tidak terdapat kerusakan materi maupun korban jiwa dalam gempa tersebut. 

Dihimbau kepada masyarakat Kabupaten Magetan tetap waspada terkait La Nina yang berpotensi terjadi di Indonesia mulai Oktober 2021 hingga Februari 2022. La Nina adalah fenomena alam di mana suhu muka laut di Samudera Pasifik bagian tengah turun hingga menjadi lebih dingin daripada biasanya. Salah satu dampaknya adalah dapat menimbulkan beberapa bencana Hidrometeorologi seperti banjir, angin kencang, dan tanah longsor.

 

Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Kabupaten Magetan

Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Kabupaten Magetan yang dibentuk dan disahkan oleh Kalaksa BPBD Kabupaten Magetan pada tanggal 30 September 2021 di halaman Kantor BPBD Magetan pukul 08.00 WIB yang beranggotakan 30 orang dari berbagai instansi pemerintah dan swasta, perguruan tinggi, Media, dunia usaha, potensi relawan organisasi masyarakat, dan unsur masyarakat itu sendiri di Kabupaten Magetan.

Forum Pengurangan Resiko Bencana merupakan forum tempat bertemunya atau wadah tempat berkumpulnya para pihak pemangku kepentingan, baik individu maupun lembaga yang mempunyai perhatian dan kepedulian yang sama terhadap agenda pengurangan resiko bencana di Kabupaten Magetan. Tujuan dari Forum PRB ini salah satunya terbentuknya suatu forum yang mewadahi para pihak yang berkepentingan dalam melakukan advokasi pengurangan risiko bencana di Kabupaten Magetan.

Pada hari Selasa hingga Kamis (2 – 4 November 2021) BPBD Kabupaten Magetan mengadakan giat Pelatihan Manajemen Relawan Bencana untuk seluruh anggota Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) kegiatan tersebut diadakan di Kampus Prodi DIII Kebidanan Kampus Magetan. Diharapkan dengan adanya pelatihan ini, selain dapat memupuk persatuan dan kesatuan antar anggota, pelatihan dasar manajemen bencana tersebut juga bertujuan untuk meningkatkan kompetensi pengetahuan dan keterampilan dalam penanggulangan bencana.

Apel Gelar Pasukan dan Peralatan sebagai Antisipasi Hadapi Bencana Alam Tahun 2021 Kabupaten Magetan

Magetan – Apel Gelar Pasukan dan Peralatan sebagai Antisipasi Hadapi Bencana Alam Tahun 2021 Kabupaten Magetan, Senin (25/10/2021) di Alun-alun Kabupaten Magetan.

Apel Gelar Pasukan dan Peralatan di Pimpin oleh Bupati Kab. Magetan, Bapak Suprawoto, SH, M.Si dan dihadiri oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magetan, TNI, Polri,Dinas Kesehatan, KPH Lawu, Satpol PP, Dinas Perhubungan, Dinas Pekerja Umum, Dinas Sosial, Dinas Perumahan dan Pemukiman, TAGANA, dan Potensi Relawan Kab. Magetan.

Dalam amanatnya, Bupati Magetan membacakan sambutan Gubernur Jawa Timur. Adapun hal-hal yang perlu menjadi penekanan yakni :

  1. Meningkatkan sinergitas antar stakeholder dalam upaya pencegahan, mitigasi, dan meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana alam.
  2. Kepala daerah segera menyusun rencana kontinjensi termasuk penyediaan sarana dan prasarana.
  3. Melaksanakan pendekatan kepada masyarakat berkaitan dengan peran serta dalam menghadapi bencana.
  4. Masing-masing satuan menyiapkan mental dan fisik yang prima serta dilandasi komitmen moral dan disiplin moral yang tinggi serta menghindari ego sektoral dalam penanganan bencana.
  5. Masing-masing daerah menyiapkan lokasi pengungsian dan jalur evakuasi sesuai dengan protokol kesehatan.
  6. Melaksanakan pelatihan secara intens dan terpadu.
  7. Melakukan pengecekan secara intens dan berkala terhadap seluruh peralatan.
  8. Menjaga kesehatan dan tetap berpedoman pada protokol kesehatan.

Pada kesempatannya Bupati Magetan juga menyampaikan bahwa prediksi badai La Nina akan menimbulkan intensitas hujan meningkat sampai dengan 70%. Oleh sebab itu diadakannya Apel Gelar Pasukan dan Peralatan ini sebagai persiapan antisipasi terjadinya banjir dimusim penghujan yang akan datang, selain itu Pemerintah Kab. Magetan juga telah berupaya membuat sudetan saluran air untuk dialirkan ke embung Ringinagung. Selain banjir, potensi tanah longsor di Poncol, Plaosan dan Panekan juga perlu diwaspadai.

Usai sambutan, kegiatan dilanjutkan dengan pengecekan peralatan kebencanaan Badan Penanggulagan Bencana Daerah (BPBD) dan OPD terkait Kabupaten Magetan.

EVAKUASI KORBAN LAKA AIR DI BOGEM KAWEDANAN

Minggu, 8 Agustus 2021 – Pusdalops PB BPBD Kabupaten Magetan mendapat informasi melalui panggilan telepon whatsapp dari Kades Desa Bogem, Kecamatan Kawedanan bahwa terdapat mayat yang mengapung di DAM Beringin Desa Bogem, Kecamatan Kawedanan, Kabupaten Magetan. Saksi G (50Th/L) Alamat Saksi : Ds. Sampung RT 04 RW 02, Kec. Kawedanan, Magetan melihat korban IF (19Th/L) Alamat Korban : Ds. Karangrejo RT 05 RW 02, Kec. Kawedanan, Magetan telah mengapung disungai yang Diduga, korban tenggelam pada saat mandi karena korban keterbelakangan mental dan tidak bisa berenang, akhirnya tenggelam.

 

TRC-PB bersama masyarakat mengevakuasi jasad korban, untuk memastikan identitas dan penyebab kematiannya, dilakukan pemeriksaan tim medis dari puskesmas Kawedanan dan tim Identifikasi Polres Magetan terhadap korban, dengan hasil ditemukan luka babras bagian telinga kiri, pelipis kiri dan tidak ditemukan tanda tanda penganiayaan, selanjutnya dilakukan penyelidikan lebih lanjut oleh pihak berwenang.

TANAH LONGSOR 4 KALI DALAM SEHARI

Sabtu, 6 Maret 2021- Akibat Hujan sedang hingga lebat yang terjadi di wilayah Kabupaten Magetan mengakibatkan tanah longsor di 4 titik.
Titik Pertama- Longsor terjadi pada pukul 12.20 WIB di jalan penghubung Kabupaten Magetan dengan Kabupaten Wonogiri tepatnya di Desa Genilangit, Kecamatan Poncol, Kabupaten Magetan. Material longsoran tebing tersebut menutup akses jalan 100% dengan tinggi -/+ 4m dan panjang longsor -/+ 7m.

 

Pukul 13.55 WIB TRC-PB BPBD Kabupaten Magetan bersama TNI, Polri, Potensi Relawan dan Warga Setempat berhasil membersihkan material longsor dan jalan dapat dilalui kembali.

Titik Kedua – Longsor terjadi pada pukul 16.17 WIB, Tebing longsor itu berada di Dukuh Sodan RT 37 RW 04, Desa Plangkrongan, Kecamatan Poncol, Kabupaten Magetan dan menutup 70% jalan penghubung antar desa dengan tinggi longsor -/+ 3m dan lebar -/+ 2m. 

Penanganan yang dilakuakan TRC-PB BPBD Kabupaten Magetan dan Warga  Setempat itu berlangsung hingga pukul 18.12 WIB.

Titik Ketiga dan Keempat – Pusdalops-PB BPBD Magetan Menerima Laporan masuk bahwah terjadi longsor dan menimpa rumah warga a/n Ibu Marni di Dukuh Kopek RT 08 RW 02, Desa Gonggang, Kecamatan Poncol, Kabupaten Magetan dengan tinggi -/+ 6m, tinggi -/+ 4m  dan Longsor yang menutup akses jalan menuju kandang atau pekarangan Pak Bari dan Pak Sarnu Dukuh Beji RT 22 RW 03, Desa Plangkrongan, Kecamatan Poncol, Kabupaten Magetan dengan tinggi -/+ 15m, lebar 5m. 

_Rumah Ibu Marni_

_jalan penghubung_

Hasil Assesment dan kaji cepat Anggota TRC-PB BPBD Kabupaten Magetan bahwa penanganan dilakukan pada esok hari, menginggat cuaca yang dilokasi sedang turun hujan dan memastikan tidak ada korban jiwa kemudian menghimbau agar keluarga yang tinggal di rumah terdampak untuk menjaga jarak aman.

 Minggu, 7 Maret 2021 TRC-PB bersama TNI, Polri, Perangkat Desa, Potensi Relawan dan Warga setempat melakukan giat pembersihan materi longsor dan penyerahan bantuan oleh Ibu Rahayuningsih selaku Kasi Rehabilitasi dan Rekontruksi BPBD Kabupaten Magetan.

Selalu waspada dan berhati-hati ya sob karena bencana dapat terjadi dimanapun dan kapanpun. Jika terjadi hal serupa laporkan kepada kami di (0351) 891111

 

DESA TANGGUH BENCANA KABUPATEN MAGETAN RAIH PENGHARGAAN

Desa Tangguh Bencana (Destana) Kabupaten Magetan Raih Penghargaan sebagai Pemenang Lomba Desa/Kelurahan Tangguh Bencana tingkat Provinsi Jawa Timur ⁣

Penyerahan Kentongan sebagai penghargaan pemenang Lomba Desa/ Kelurahan Tangguh Bencana kategori Utama tingkat Provinsi Jawa Timur oleh BPBD Provinsi Jawa Timur.

Semoga dengan penghargaan yang diberikan dapat memacu masyarakat untuk mewujudkan Kabupaten Magetan yang tangguh bencana.

 

ANGIN PUTING BELIUNG

Hujan lebat hingga sedang disetai angin puting beliung menerjang wilayah Kabupaten Magetan pada Sabtu (16/01/2021) pukul 18.19 WIB tepatnya Desa Banjarejo, Kecamatan Ngariboyo. 

Angin Puting beliung tersebut tidak memakan korban jiwa namun menyebabkan 6 rumah yang mengalami kerusakan terjadi pada atap rumah termasuk 2 pabrik kulit. BPBD Kabupaten Magetan dibantu TNI, Polri dan Masyarakat setempat membersihkan bangunan yang rusak diterjang angin puting beliung.

Minggu (17/01/2021) pagi hari BPBD Kabupaten Magetan memberikan bantuan kepada warga terdampak puting beliung

BENCANA 2020 KABUPATEN MAGETAN

KABUPATEN MAGETAN – Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Magetan (BPBD) mencatat, selama tahun 2020, terjadi 242 kejadian, terdiri dari 74 bencana yang disebabkan alam dan 168 penanganan non alam.

Data tersebut didapat dari register bencana dalam satu tahun yang dicatat oleh Pusdalops-PB BPBD Kabupaten Magetan.

Kejadian ini terjadi dibeberapa wilayah di Kabupaten Magetan. Seperti Tanah Longsor terjadi di Kecamatan Magetan (2 titik), Kecamatan Plaosan (10 titik), Kecamatan Poncol (11 titik), Kecamatan Parang (4 titik), dan Kecamatan Ngariboyo (1 titik) bencana tanah longsor yang terjadi di Kabupaten Magetan sepanjang tahun 2020 tidak menyebabkan korban jiwa namun menyebabkan kerusakan bangunan seperti kandang atau dapur rumah warga. 

Selain itu Bencana Angin Kencang yang menyebabkan pohon tumbang yang menggangu akses jalan raya namun tidak menyebabkan kerusakan bangunan dan korban jiwa ini terjadi 46 kali sepanjang tahun 2020 yang terbagi di beberapa wilayah Kabupaten Magetan, seperti Kecamatan Magetan (12 titik), Kecamatan Plaosan (6 titik), Kecamatan Kawedanan (4 titik), Kecamatan Sidorejo (4 titik), Kecamatan Barat (2 titik), Kecamatan Lembeyan (1 titik), Kecamatan Karas (2 titik), Kecamatan Parang (4 titik), Kecamatan Karangrejo (2 titik), Kecamatan Poncol (1 titik), Kecamatan Panekan (3 titik), Kecamatan Kartoharjo (1 titik), Kecamatan Maospati (1 titik), Kecamatan Bendo (1 titik), Kecamatan Takeran (1 titik), dan Kecamatan Nguntoronadi (1 titik).

Tahun 2020 BPBD Kabupaten Magetan melakukan penanganan Pembasmian Sarang Tawon, Penangkapan Ular Berbisa, dan Evakuasi dengan data dibawah ini :

Penangkapan Ular Berbisa total 14 kali
Kecamatan Magetan (14 kali), Kecamatan Maospati (1 kali), Kecamatan Ngariboyo (4 kali), Kecamatan Sukomoro (1 kali), Kecamatan Karas (1 kali).
Evakuasi total 16 kali
Kecamatan Kawedanan (1 kali), Kecamatan Karas (1 kali), Kecamatan Plaosan (4 kali), Kecamatan Bendo (2 kali), Kecamatan Takeran (1 kali), Kecamatan Sukomoro (1 kali), Kecamatan Nguntoronadi (1 kali), Kecamatan Magetan (2 kali), Kecamatan Sidorejo (1 kali), Kecamatan Kartoharjo (1 kali), Kecamatan Ngariboyo (1 kali).
Pembasmian Sarang Tawon total 138 kali
Kecamatan Plaosan (5 kali), Keamatan Magetan (12 kali), Kecamatan Karas (14 kali), Kecamatan Kawedanan (16 kali), Kecamatan Bendo (13 kali), Kecamatan Ngariboyo (14 kali), Kecamatan Takeran (10 kali), Kecamatan Karangrejo (7 kali), Kecamatan Sukomoro (15 kali), Kecamatan Nguntoronadi (5 kali), Kecamatan Parang (6 kali), Kecamatan Panekan (8 kali), Kecamatan Kartoharjo (3 kali), Kecamatan Maospati (4 kali), Kecamatan Lembeyan (3 kali), Kecamatan Barat (1 kali), Kecamatan Poncol (2 kali).

Dilihat dari jumlah kejadian bencana, tahun 2020 ini terhitung lebih sedikit dibanding dengan tahun 2019 lalu yang mencapai 328 kejadian yg disebabkan alam maupun non alam.