BPBD KAB MAGETAN

BPBD Bersama Damkar Magetan Kolaborasi Evakuasi Sapi Didalam Sumur

BPBD Kabupaten Magetan menerima laporan dari Perangkat Kelurahan Bendo pada Kamis (24/10) pukul 09.15 WIB bahwa terdapat hewan ternak milik Bapak Subagiyo (55th) beralamatkan di Kelurahan Bendo RT 06 RW 02, Kecamatan Bendo, Kabupaten Magetan masuk kedalam sumur miliknya yang berjarak -+10m dari kandang sapi pada pukul 08.00 WIB. Anak sapi usia 3 bulan seberat -+3 kuintal tersebut lepas dari kandang dan masuk kedalam sumur sedalam -+20 meter. Kemudian meminta bantuan BPBD dan Damkar Kabupaten Magetan untuk mengevakuasi anak sapi tersebut.

Kamis (24/10) pukul 10.15 WIB BPBD dan Damkar Magetan menuju lokasi kejadian. Pukul 10.27 WIB BPBD Kabupaten Magetan melakukan evakuasi dengan peralatan Tripot menggunakan metode Vertical Rescue, kemudian sapi diangkat menggukan katrol dari sumur sedalam -+20 meter. Dalam penanganan petugas menggunakan APD lengkap karena terdapat gas beracun didalam sumur. BPBD dibantu oleh Damkar, TNI, Polri, Perangkat Kelurahan Bendo, Potensi Relawan dan Masyarakat.

Pukul 12.00 WIB Sapi berumur 3 bulan dengan berat -+3 kuintal berhasil di evakuasi dengan peralatan Tripot menggunakan metode Vertical Rescue, kemudian sapi diangkat menggukan katrol dari sumur sedalam -+20 meter dalam keadaan mati kemudian diserahkan kepada pemilik untuk dikubur

BPBD Kabupaten Magetan menghimbau kepada masyarakat, agar lebih waspada dan berhati- hati dan menutup bibir sumur atau lubang saluran air lainnya sebagai upaya menghindari kejadian serupa.

DISTRIBUSIKAN BANTUAN KEPADA WARGA TERDAMPAK CUACA EKSTRIM HUJAN DERAS DISERTAI ANGIN KENCANG DI KECAMATAN KARANGREJO

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magetan bersama Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Magetan melakukan distribusi bantuan paket sembako, terpal dan selimut kepada warga terdampak cuaca ekstrim hujan deras disertai angin kencang di Kelurahan Manisrejo dan Kelurahan Karangrejo, Kecamatan Karangrejo, Kabupaten Magetan pada Jumat, 27 September 2024.

BPBD Kabupaten Magetan melakukan koordinasi dengan Dinsos Kabupaten Magetan jumlah terdampak untuk penyerahan bantuan dalam upaya penanganan dampak cuaca ekstrim hujan deras disertai angin kencang.

Cuaca ekstrim hujan deras disertai angin kencang terjadi pada Rabu, 25 September 2024 sekitar pukul 16.00 WIB yang menyebabkan pohon tumbang dan 68 (enam puluh delapan) Bangunan rusak di Kel. Manisrejo, Kec. Karangrejo, antara lain 64 (enam puluh empat) rumah warga rusak ringan hingga sedang, 3 (tiga) fasilitas umum (Gedung sebaguna, Polindes dan Rukan Bhabinkamtibmas) rusak ringan, 1 (satu) warung makam milik warga dan 51 (lima puluh satu) Bangunan rusak Kel. Karangrejo, Kec. Karangrejo, antara lain 48 (empat puluh delapan) rumah warga rusak ringan hingga sedang, 2 (dua) perkantoran (Puskesmas dan Koramil) rusak ringan serta 1 (satu) sekolah (SDN 1 Karangrejo) rusak ringan. Tidak terdapat korban jiwa dan korban mengungsi pada kejadian ini.

BPBD Kabupaten Magetan mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada terhadap protensi bencana cuaca ekstrim peralihan musim penghujan dengan memantau prakiraan cuaca melalui laman BMKG mempersiapkan rencana kesiapsiagaan dan mitigasi bencana dengan memangkas dahan pohon yang berpotensi tumbang, menjaga kebersihan aliran sungai dan daerah resapan air, serta memastikan bangunan memiliki struktur yang kuat.

PENDISTRIBUSIAN AIR BERSIH UNTUK WARGA TERDAMPAK KEKERINGAN DI DESA KUWON, KECAMATAN KARAS

Tidak adanya hujan yang turun di wilayah Magetan Jawa Timur sejak juli 2024. Hal ini membuat sejumlah warga di wilayah kecamatan karas alami kekeringan dan kesulitan air bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, baik itu kebutuhan memasak maupun kebutuhan pembersihan.

Menindaklanjuti peristiwa tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magetan melakukan assessment dan kaji cepat ke lokasi kekeringan dan kesulitan air bersih.

Menurunnya debit air tanah dikarenakan banyak warga yang beralih menggunakan sumur bor, Air Pamsimas tidak bisa menjangkau ke semua warga dikarenakan penampungan air (tower tandon) kurang tinggi, dan Sumur warga kering. Sehingga menyebabkan RT 2 RW 1 sejumlah ± 30 KK, 70 jiwa dan RT 5 RW 2 sejumlah ± 10 KK, 30 Jiwa di Desa Kuwon Kecamatan Karas Kabupaten Magetan terdampak kekeringan dan kesulitan air bersih.

Koordinasi dan kesepakatan bersama dengan Pemdes Kuwon BPBD Kabupaten Magetan memasang tandon penampungan di 3 (tiga) titik untuk dilakukan droping air. Selain itu BPBD Kabupaten Magetan memberikan bantuan 40 jirigen berkapasitas 20 liter dan 40 paket sembako kepada warga terdampak kekeringan dan kesulitan air bersih.

Pada hari Sabtu (14/9) Plt Kalaksa BPBD Kabupaten Magetan Jaka Risdiyanto, SH, M.Si bersama Kasi Kedaruratan dan Logistik Eka Wahyudi, S.Sos meninjau pemberian distribusi air ke wilayah Desa Kuwon Kecamatan Karas Kabupaten Magetan.

Kehadirannya di lokasi tersebut untuk melihat secara langsung dan memastikan bantuan yang diberikan dapat diterima oleh masyarakat dan juga tepat sasaran.

Jumlah distribusi 6000 liter air dengan estimasi kebutuhan 60 liter/jiwa dan akan dibagikan setiap hari hingga sumber air warga terdampak mengalir kembali. Hingga Minggu (15/9) BPBD Kabupaten Magetan telah mendistribusikan 12.000 liter air bersih kepada warga.

BERUNTUNG KEBAKARAN HUTAN GUNUNG LAWU BULAN AGUSTUS 2024 BERHASIL DIPADAMKAN

MAGETAN- Telah terjadi kebakaran hutan di kawasan Gunung Lawu Magetan, Jawa Timur pada Rabu, (21/8/2024) pukul 13.30 WIB. kebakaran hutan ini terjadi tepat di petak 72D masuk kelurahan Sarangan Magetan. Penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan. Laporan dari Pusdalops BPBD Kab Magetan, Jawa Timur tidak ada korban jiwa.

Selain itu, informasi dari Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kab Magetan Eka Wahyudi mengatakan, upaya penanganan kebakaran BPBD Kab. Magetan berkoordinasi dengan instansi terkait guna melakukan upaya pemadaman. Kondisi terkini api telah berhasil dipadamkan pada pukul 15.15 WIB oleh Tim gabungan dari Perhutani, TNI/ Polri dan masyarakat.

Beruntung, upaya sigap dari petugas gabungan Perhutani, TNI/Polri, serta masyarakat setempat berhasil mengendalikan api sebelum merambat lebih luas. Haji Santoso, Asper Lawu Selatan, mengonfirmasi bahwa kebakaran hanya menghanguskan semak dan rumput kering di area seluas 10 x 5 meter.

Mengantisipasi terjadinya kebakaran hutan dan lahan, BPBD Magetan menghimbau kepada masyarakat untuk tidak sembarangan membuang puntung rokok atau membuat perapian di kawasan hutan. Mengingat betapa pentingnya kewaspadaan dan tanggung jawab bersama dalam menjaga kelestarian hutan, terutama di musim kemarau.

TRC-PB BPBD Magetan Lakukan Evakuasi Jenazah Tersengat Listrik Diatas Pohon

Laporan masuk dari warga kepada pusdalops Minggu 18 Agustus 2024 sekitar pukul 06.00 WIB bahwa warga atas nama Bp. Suyadi 60th (saksi) mendengar suara ledakan, lalu menuju lokasi ledakan dan menjumpai warga a/n M (L/43th) berada di atas pohon awar-awar dengan ketinggian ± 8m dalam kondisi tidak sadarkan diri (karena saat di panggil tidak merespon) mengetahui hal itu saksi menghubungi perangkat desa dan selanjutnya dari pihak desa menghubungi Polsek plaosan, BPBD, PLN , dan Puskesmas.

Lokasi kejadian di Jl. Raya Nitikan Sarangan Desa Nitikan RT 2 RW 1 Kecamatan Plaosan Kabupaten Magetan. Pukul 06.40 WIB TRC-PB dan Pusdalops-PB BPBD Kabupaten Magetan sampai ke lokasi kejadian. Pusdalops-PB melakukan koordinasi, kaji cepat dan pendataan di lokasi kejadian dan TRC-PB BPBD bersama TNI/ POLRI dan PLN melakukan evakuasi penurunan jenazah dari atas pohon menggunakan teknik vertical rescue. Pukul 07.40 WIB penanganan selesai dilakukan, selanjutnya jenazah langsung di bawa ke rumah duka untuk diserahkan ke pihak keluarga dan dilakukan pemeriksaan oleh tim inafis dan puskesmas.

BPBD Kabupaten Magetan menghimbau kepada masyarakat agar selalu waspada dan berhati-hati dalam melakukan aktivitas, apabila terdapat kejadian serupa ataupun bencana lainnya dapat menghubungi nomor pelayanan BPBD Kabupaten Magetan.

JALAN TEMBUS – SARANGAN LONGSOR TIDAK ADA KORBAN JIWA

Informasi masuk kepada Pusdalops-PB BPBD Kab. Magetan pada hari Sabtu (20/04) bahwa Hujan intensitas ringan hingga sedang yang turun terus menerus lebih dari 3 jam (Jumat, 19 April 2024) pukul 18.00 WIB s.d 22.00 WIB menyebabkan tebing Jalan Raya Sarangan – Tawang Mangu Kel. Sarangan RT 01 RW 01, Kec. Plaosan, Kab. Magetan longsor dan menimpa 75% badan jalan raya dengan ketinggian -+10m, panjang -+8m, tebal -+2m sehingga mengganggu arus lalu lintas kendaraan R2 maupun R4 dan diberlakukan buka tutup lalu lintas jalan. Selain itu material longsor berupa tanah liat dan batu menimpa kabel milik telkom dan penerangan jalan umum.

Sabtu (20/04) pukul 06.20 WIB TRC-PB BPBD Magetan menuju kelokasi kejadian. Pusdalops-PB melakukan pendataan dan koordinasi penanganan. Pukul 07.00 WIB TRC-PB BPBD Magetan bersama TNI, Polri, DPU Bina Marga Prov Jatim, DPUPR Magetan, Dishub Magetan, DLH Magetan, PMI Magetan, Perangkat Kel Sarangan, Perangkat Kec Plaosan, Telkom Magetan, Potensi Relawan kerjabakti pembersihan material longsor menggunakan alat berat dan manual. Pukul 13.00 WIB kerjabakti penanganan tanah longsor selesai dilakukan dan selanjutnya dilakukan pembersihan, penyemprotan menggunakan air untuk memastikan sisa lumpur tidak membahayakan pengguna jalan.

Dampak dari tanah longsor yang terjadi sekitar pukul 04.00 WIB adalah Tebing jalan dan ladang sayur milik Ibu Warsini Kel. Sarangan RT 01 RW 01 dengan kerugian -+500rb. Tinggi longsoran -+10m, panjang -+8m, dan tebal -+2m. Material longsor menimpa kabel penerangan jalan umum, kabel telkom dan menutup 75% badan jalan dan pada pukul 13.00 WIB Kerjabakti pembersihan material tanah longsor telah selesai dilakukan, arus lalu lintas kembali normal dan kabel yang tertimpa material sudah dapat ditangani oleh petugas.

BPBD Kabupaten Magetan menghimbau kepada masyarakat agar selalu waspada, berhati-hati dampak cuaca ekstrim peralihan musim penghujan ke musim kemarau apabila terdapat kejadian serupa ataupun bencana lainnya dapat menghubungi nomor pelayanan BPBD Kabupaten Magetan.

#SiapUntukSelamat
#BencanaUrusanBersama
#SalamTangguh
#SalamKemanusiaan
#BPBDMagetan

KEBAKARAN GUNUNG BUNGKUK PARANG KABUPATEN MAGETAN

Informasi masuk kepada BPBD Kabupaten Magetan pada Senin (04/09) pukul 18.45 WIB telah terjadi kebakaran Lahan Jati di Gunung Bungkuk masuk wilayah Ds Nglopang – Ds Mategal, Kec Parang, Kab Magetan dengan luas lahan terbakar -/+2 hektar. Titik api mulai terlihat pukul 13.30 WIB di bagian puncak gunung bungkuk dan merembet turun hingga -/+1km kepemukiman warga. Perangkat desa dan warga bersama-sama melakukan pemadaman titik api tersebut hingga padam. Lalu pukul 17.30 WIB terdapat titik api kembali mengarah ke pemukiman -+50m dan 2 titik api di puncak gunung bungkuk.

Senin (04/09) Pukul 19.23 WIB TRC-PB dan Pusdalops-PB BPBD Kabupaten Magetan menuju ke lokasi kejadian. Pusdalops-PB melakukan koordinasi dengan instansi terkait untuk pemadaman api dan pendataan. TRC-PB BPBD, TNI/POLRI, Perangkat Desa Nglopang dan Mategal dan Masyarakat setempat melakukan pemadaman secara manual menggunakan gepyok dan melakukan ilaran agar api tidak merembet. Pukul 20.00 WIB titik api yang mendekati pemukiman dapat dipadamkan, namun 2 titik apik yang berada di puncak gunung masih menyala. TRC-PB dan Pusdalops-PB, TNI/Polri, Perangkat Desa dan Masyarakat standby dan pemantauan karena terkendala medan yang curam.

BPBD Kabupaten Magetan menghimbau kepada masyarakat agar selalu waspada dan berhati-hati apabila membakar sampah kering, membuat perapian di lahan ataupun hutan.

UPAYA MENGATASI PMK KABUPATEN MAGETAN

Kabupaten Magetan – Wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak berkuku genap sudah menyebar. Situs siagapmk.id milik pemerintah mencatat, virus penyakit mulut dan kuku (PMK) sudah menyebar ke 216 kota dan kabupaten memicu kematian ternak sebanyak 1.348 ekor. Sebanyak 237.995 ekor dikabarkan sakit dan 78.244 ekor sembuh. Kemudian terdapat 2.263 ekor ternak yang terpaksa dilakukan pemotongan bersyarat.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Letjen TNI Suharyanto mengatakan, 3 provinsi yaitu Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat jadi provinsi dengan kasus konfirmasi PMK terbanyak.

“Meskipun hanya 19 yang terjangkit PMK, provinsi yang aman harus meningkatkan kewaspadaan. Mungkin masih ada yang belum masuk data ini yang kami prioritaskan,” kata Suharyanto saat membuka Rapat Zoom Koordinasi Penanganan Wabah Penyakit Mulut dan Kuku, Jumat (24/6/2022).

Kabupaten Magetan memiliki total kasus sementara hingga tanggal 24 Juni sebanyak 2.225 ekor, 1009 ekor ternak sembuh, 16 ekor ternak mati dan 10 ekor ternak dilakukan pemotongan bersyarat. Penyakit Mulut Kuku (PMK) menyerang hewan ternak dengan tingkat penularan 90%-100%, dapat menimbulakan dampak kerugian ekonomi yang besar, terkait hal tersebut pemerintah Kabupaten Magetan menetapkan Status Keadaan Darurat Bencana.

Sedangkan langkah-langkah tanggap darurat seperti memonitor lalu lintas hewan dari satu titik ke titik yang lain hingga upaya perawatan tertentu pada hewan yang telah tertular maupun yang belum tertular agar dapat menekan kasus Penyakit Mulut Kuku (PMK) di Kabupaten Magetan. Kabar baiknya vaksinasi bagi hewan yang terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK) sudah tiba di Magetan pada Jumat (24/6/2022). Vaksin Aftopor yang datang berjumlah akan disuntikkan pada sapi yang sehat, dengan dosis 20ml tiap ekor.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magetan turut serta dalam upaya pemerintah menekan kasus Penyakit Mulut Kuku (PMK) dengan mengadakan penyemprotan disinfektan dibeberapa pasar hewan yang ada di Kabupaten Magetan bersama dinas terkait seperti Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magetan.

AKIBAT CUACA EKSTRIM DI WILAYAH MAGETAN 3 POHON TUMBANG DAN RUMAH ROBOH

BPBD Magetan – Hujan Intensitas sedang hingga tinggi Selasa, 01 Februari 2022 sekitar pukul 15.53 WIB yang terjadi di seluruh wilayah Kab. Magetan mengakibatkan dampak dibeberapa titik :
1. Pohon jenis jambu monyet dengan diameter -/+ 30cm tumbang serta dahan trembesi diameter -/+ 15cm patah dan menutup 100% Jalan Raya Bendo tepatnya Desa Belotan, Kecamatan Bendo, Kabupaten Magetan;
2. Dahan pohon jenis jati patah dengan diameter -/+10cm menutup 50% jalan Raya Bendo-Soco tepatnya di Desa Soco, Kecamatan Bendo, Kabupaten Magetan;
3. Penyangga penahan atap rumah milik Bapak Sukarmin (57th) yang dalam tahap pembangunan roboh dan mengakibatkan 1 orang tukang bangunan a/n Bapak Gioso (55th) mengalami patah tulang paha kaki sebelah kanan sehingga dilarikan ke RS Sayidiman Magetan oleh petugas puskesmas ngariboyo untuk dilakukan perawatan lebih lanjut dan 2 orang tukang bangunan a/n Bapak Sukarmin (57th) dan a/n Bapak Joko (44th) mengalami luka ringan, 1 unit mobil dan 3 unit sepeda motor mengalami rusak sedang.

Selasa (01/02) pukul 16.15 WIB Pusdalops-PB melakukan pendataan dampak cuaca ekstrim, TRC-PB BPBD Kab. Magetan bersama TNI, Polri, DPUPR dan warga sekitar melakukan penanganan menggunakan cainshaw. Penanganan selesai pukul 16.43 WIB dan selanjutnya dilakukan pembersihan sehingga akses jalan kembali normal. Pukul 16.22 WIB Pusdalops-PB BPBD Kab. Magetan mendapat informasi bahwa terdapat kejadian rumah roboh, tim dibagi menjadi 2 (dua) untuk menuju lokasi ke 3 (tiga). Pusdalops-PB bersama TRC-PB BPBD Kab. Magetan, TNI, Polri dan Perangkat Desa melakukan asesment di lokasi kejadian. Sesuai kesepakatan bersama, kerja bhakti pembersihan material rumah roboh akan dilaksanakan besok pada hari Rabu (02/02).

BPBD Kabupaten Magetan dalam hal ini terus menghimbau kepada masyarakat agar selalu waspada karena dampak dari musim penghujan masih akan berlangsung hingga Februari 2022 dan apabila terdapat kejadian serupa ataupun lainnya dapat menghubungi nomor pelayanan BPBD Kab. Magetan 0351-891111 atau 081336430086 (whatsapp).

KITA HARUS PAHAMI AGAR SIAP UNTUK SELAMAT MENGHADAPI TANAH LONGSOR & BANJIR BANDANG

Kabupaten Magetan memiliki potensi terjadinya bencana tanah longsor dan banjir bandang, #SahabatTangguh sangat penting perlunya memahami langkah-langkah kesiapsiagaan dalam mengantisipasi potensi bencana tanah longsor dan banjir bandang tersebut dan tetap terjaga dari Covid-19 pastinya, mengingat BMKG sebelumnya telah mengeluarkan peringatan dini terkait La Nina yang berpotensi terjadi di Indonesia mulai Oktober 2021 hingga Februari 2022.

Mari kita kenali dan pahami bahaya Potensi Tanah Longsor dan Banjir Bandang pada kawasan yang berpotensi.

Bencana merupakan urusan bersama, demi menyelamatkan diri sendiri, keluarga hingga orang lain.

#SiapUntukSelamat
#BudayaSadarBencana