BPBD KAB MAGETAN

PELATIHAN PENANGGULANGAN BENCANA, TINGKATKAN KAPASITAS RELAWAN DESTANA MAGETAN

Magetan – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kab Magetan melalui bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan berikan pelatihan peningkatan kapasitas penanggulangan bencana Relawan Desa Tangguh Bencana (DESTANA). Kegiatan yang dilaksanakan di Gazebo Prodi Sanitasi Poltekkes Kemenkes Surabaya Kampus Magetan, ini dilaksanakan selama 3 hari, 27 hingga 29 Agustus 2024.

Pada kegiatan ini, 40 peserta mendapatkan materi dari Fasilitator Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) Kabupaten Magetan mengenai Paradigma penanggulangan bencana, dan Upaya mewujudkan kesiapsiagaan bencana berbasis masyarakat, Konsep mitigasi bencana, Parameter mitigasi, Menyusun rencana mitigasi bencana, Praktik menyusun rencana mitigasi struktural dan non struktural, Teknis menyusun skenario kejadian bencana, Teknis penyusunan alur rencana operasi dan penetapan peran pelaku, Manajemen keposkoan, Praktik manajemen keposkoan hingga Simulasi lapang tanggap darurat bencana.

Dalam sambutannya Plt Kalaksa BPBD Magetan Jaka Risdiyanto, SH, M.Si mengatakan, ketangguhan dalam menghadapi bencana adalah tanggung jawab bersama. Kabupaten Magetan terdapat 30 Destana yang masing-masing masing memiliki relawan penanggulangan bencana, hal itu merupakan sumberdaya manusia yang dapat berperan dalam rangka penanggulangan bencana di kabupaten magetan.

“Ketangguhan bencana adalah urusan bersama, kami berharap agar masyarakat magetan, potensi relawan dan relawan  desa tangguh bencana ikut bertanggungjawab dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana di kabupaten magetan umumnya dan khususnya di desa masing masing.terdapat 30 desa tangguh bencana yang masing masing memiliki relawan penanggulangan bencana, ini merupakan sumberdaya manusia yang dapat berperan dalam rangka penanggulangan bencana di kabupaten magetan.”

Lebih lanjut beliau menambahkan pelatihan peningkatan kapasitas relawan destana dalam penanggulangan bencana sangat penting dan dibutuhkan keseriusan seluruh pihak yang terlibat sehingga dapat menjadi bekal nanti dalam rangka penanggulangan bencana di kabupaten magetan dan di desa masing – masing untuk menekan dampak bencana.

“Kami berharap  saudara dapat mengikuti pelatihan ini dengan sungguh-sungguh semoga bisa menjadi bekal nanti dalam rangka penanggulangan bencana di kabupaten magetan dan di desa masing – masing,” lanjutnya.

BERUNTUNG KEBAKARAN HUTAN GUNUNG LAWU BULAN AGUSTUS 2024 BERHASIL DIPADAMKAN

MAGETAN- Telah terjadi kebakaran hutan di kawasan Gunung Lawu Magetan, Jawa Timur pada Rabu, (21/8/2024) pukul 13.30 WIB. kebakaran hutan ini terjadi tepat di petak 72D masuk kelurahan Sarangan Magetan. Penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan. Laporan dari Pusdalops BPBD Kab Magetan, Jawa Timur tidak ada korban jiwa.

Selain itu, informasi dari Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kab Magetan Eka Wahyudi mengatakan, upaya penanganan kebakaran BPBD Kab. Magetan berkoordinasi dengan instansi terkait guna melakukan upaya pemadaman. Kondisi terkini api telah berhasil dipadamkan pada pukul 15.15 WIB oleh Tim gabungan dari Perhutani, TNI/ Polri dan masyarakat.

Beruntung, upaya sigap dari petugas gabungan Perhutani, TNI/Polri, serta masyarakat setempat berhasil mengendalikan api sebelum merambat lebih luas. Haji Santoso, Asper Lawu Selatan, mengonfirmasi bahwa kebakaran hanya menghanguskan semak dan rumput kering di area seluas 10 x 5 meter.

Mengantisipasi terjadinya kebakaran hutan dan lahan, BPBD Magetan menghimbau kepada masyarakat untuk tidak sembarangan membuang puntung rokok atau membuat perapian di kawasan hutan. Mengingat betapa pentingnya kewaspadaan dan tanggung jawab bersama dalam menjaga kelestarian hutan, terutama di musim kemarau.

TRC-PB BPBD Magetan Lakukan Evakuasi Jenazah Tersengat Listrik Diatas Pohon

Laporan masuk dari warga kepada pusdalops Minggu 18 Agustus 2024 sekitar pukul 06.00 WIB bahwa warga atas nama Bp. Suyadi 60th (saksi) mendengar suara ledakan, lalu menuju lokasi ledakan dan menjumpai warga a/n M (L/43th) berada di atas pohon awar-awar dengan ketinggian ± 8m dalam kondisi tidak sadarkan diri (karena saat di panggil tidak merespon) mengetahui hal itu saksi menghubungi perangkat desa dan selanjutnya dari pihak desa menghubungi Polsek plaosan, BPBD, PLN , dan Puskesmas.

Lokasi kejadian di Jl. Raya Nitikan Sarangan Desa Nitikan RT 2 RW 1 Kecamatan Plaosan Kabupaten Magetan. Pukul 06.40 WIB TRC-PB dan Pusdalops-PB BPBD Kabupaten Magetan sampai ke lokasi kejadian. Pusdalops-PB melakukan koordinasi, kaji cepat dan pendataan di lokasi kejadian dan TRC-PB BPBD bersama TNI/ POLRI dan PLN melakukan evakuasi penurunan jenazah dari atas pohon menggunakan teknik vertical rescue. Pukul 07.40 WIB penanganan selesai dilakukan, selanjutnya jenazah langsung di bawa ke rumah duka untuk diserahkan ke pihak keluarga dan dilakukan pemeriksaan oleh tim inafis dan puskesmas.

BPBD Kabupaten Magetan menghimbau kepada masyarakat agar selalu waspada dan berhati-hati dalam melakukan aktivitas, apabila terdapat kejadian serupa ataupun bencana lainnya dapat menghubungi nomor pelayanan BPBD Kabupaten Magetan.

Sosialisasi Jitupasna Tingkat Desa/ Kelurahan Tahun 2024

BPBD Magetan menyelenggarakan Sosialisasi Pengkajian Kebutuhan Pasca Bencana Tingkat Desa/ Kelurahan Tahun 2024. Kegiatan ini berlangsung di Kantor Desa Ngelang, Kecamatan Kartoharjo pada Kamis, 15 Agustus 2024. Kegiatan yang diselenggarakan Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Magetan merupakan upaya penanggulangan bencana pada tahap pascabencana.

Kasi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi Rahayuningsih, S.Sos mengawali kegiatan dengan menyampaikan laporan kegiatan Sosialisasi Pengkajian Kebutuhan Pasca Bencana Tingkat Desa/ Kelurahan Tahun 2024. Secara umum hasil yang diharapkan dari sosialisasi ini adalah penyamaan persepsi dan kerjasama antara Dinas Instansi terkait dan Pemerintah Desa/Kelurahan dalam Penanganan Pasca Bencana.

Disamping itu, Plt Kalaksa BPBD Magetan Benny Adrian, M.Si menyampaikan dalam sambutan dan pembukaan sosialisasi bahwa pengkajian pasca bencana sangat dibutuhkan untuk pelaksanaan perbaikan infrastruktur yang rusak akibat bencana alam, sehingga perlunya penyamaan persepsi dalam melakukan proses penilaian akibat bencana, analisis dampak dan perkiraan kebutuhan.

Peserta kegiatan ini berjumlah 30 orang terdiri dari Dinas Instansi terkait serta Perangkat Desa, Organisasi Masyarakat, Relawan di Desa Jajar dan Desa Ngelang. Selama satu hari para peserta dibekali materi tentang konsep Jitupasna, perhitungan kerusakan dan kerugian serta kebutuhan pascabencana banjir. Tidak hanya berisikan materi, peserta dilatih dan diajak melakukan diskusi serta memaparkan berdasarkan studi kasus bencana banjir yang terjadi di Desa Jajar dan Desa Ngelang, Kecamatan Kartoharjo.

BPBD Magetan Bentuk Tim Destana Sidomulyo Tangguh Bencana

MAGETAN – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magetan kembali membentukan Desa Tangguh Bencana (DESTANA). Kegiatan ini difasilitasi materi dari Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) Kabupaten Magetan.

Kali ini BPBD Kabupaten Magetan kembali melakukan pembentukan Destana di Desa Sidomulyo, Kecamatan Sidorejo, Kabupaten Magetan, Jawa Timur.

Pembentukan Destana ini dilakukan untuk memperkuat pengetahuan dan kemampuan masyarakat dalam menghadapi bencana, mengingat Desa Sidomulyo merupakan salah satu wilayah yang berada di wilayah lereng Gunung Lawu.

Dalam pembentukan destana ini, Desa Sidomulyo diberikan papan rambu titik kumpul, jalur evakuasi dan mitela bidai p3k sebagai peralatan pendukung dalam pembentukan Destana.

Drs. Benny Adrian, M.Si. selaku Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Magetan dalam sambutannya berharap pembentukan destana ini dapat memperkuat seluruh elemen masyarakat dan dipraktekkan langsung oleh para peserta pelatihan ketika terjadi bencana.

“Saya harap dengan diadakannya pelatihan ini, pengetahuan yang didapat oleh peserta dapat dipraktekkan langsung ketika terjadi bencana. Agar pengetahuan ini juga dapat diteruskan ke keluarga dan masyarakat lain yang belum mengikuti pelatihan” ujar beliau.

Pembentukan Destana ini dilaksanakan di Aula Desa Sidomulyo, yang dilaksanakan selama 4 hari mulia tanggal 5 sampai 8 Agustus 2024 yang dihadiri oleh 50 peserta pelatihan sebagai perwakilan setiap RW, tokoh masyarakat, organisasi desa di Desa Sidomulyo.

Materi yang disampaikan antara lain Kajian Resiko Bencana (KRB), Rencana Penanggulangan Bencana (RPB), Rencana Mitigasi, Pembentukan Forum Destana, Pembentukan Relawan Desa, Menetapkan Sistim Peringatan Dini (SPD), Menetapkan Rencana Evakuasi dan Rencana Kontijensi.

Pada pelatihan ini juga dilakukan gladi lapang simulasi bencana tanah longsor. Hal ini untuk meningkatkan kesiapsiagaan, melatih tindakan evakuasi, mengkoordinasikan respons darurat, memperkuat kerjasama dan meningkatkan kapasitas Destana.

BENTUK TRC-PB MULTISEKTOR MAGETAN, UNTUK LANGKAH KONKRIT DAN TERUKUR DALAM MENENTUKAN KEBIJAKAN PENANGGULANGAN BENCANA

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Magetan bentuk Tim Reaksi Cepat (TRC) Multisektor Kabupaten dan Bimtek selama 3 hari pada tanggal 12-14 Juni 2024 di angkringan bara, desa sumberdodol, kecamatan panekan

Pembentukan tim reaksi cepat penanggulangan bencana multisektor di tingkat kabupaten/ kota merupakan amanat dari peraturan pemerintah republik indonesia nomor 21 tahun 2008 tentang penyelenggaraan penanggulangan bencana serta peraturan daerah kabupaten magetan nomor 9 tahun 2015 tentang penyelenggaraan penanggulangan bencana.

Selain itu, penanggulangan bencana merupakan suatu rangkaian kegiatan yang bersifat preventif, penyelamatan, dan rehabilitatif yang harus diselenggarakan secara koordinatif, komprehensif, serentak, cepat, tepat dan akurat melibatkan lintas sektor sehingga memerlukan koordinasi berbagai instansi terkait dengan penekanan pada kepedulian publik dan mobilisasi masyarakat. Pada saat tanggap darurat bencana terdapat berbagai permasalahan yang sering muncul diantaranya kesulitan koordinasi dan komunikasi di dalam menentukan kebutuhan serta tindakan secara cepat dan tepat.

Oleh karena itu badan penanggulangan bencana daerah kabupaten magetan membentuk dan membuat perencanaan pelaksanaan kegiatan pengembangan kapasitas tim reaksi cepat bencana kabupaten magetan yang terdiri dari dinas/instansi/ lembaga/organisasi kebencanaan terkait dan ditetapkan dengan keputusan kepala daerah. 

Pembukaan pelatihan di buka oleh Plt Kalasa BPBD Magetan Bapak Yok Sujarwadi, S.STP menegaskan pengkajian secara cepat dan tepat terhadap dampak kerusakan sangat dibutuhkan untuk menentukan langkah konkrit dan terukur kepala daerah dalam menentukan kebijakan.


Struktur TRC-PB Multisektor dipimpin oleh sekda Magetan, bersama tim pelindung dan penasehat dengan jajaran Forkopimda, melibatkan jajaran TNI, Polri dan 20 Organisasi Pemerintah Daerah Pemkab Magetan termasuk PLN, Telkom dan Relawan. Dalam bimtek ini Tim Reaksi Cepat Multisektor yang dibentuk dari berbagai  mendapatkan materi tentang pemahaman TRC Multisektor, Tanggap Darurat Bencana, Tahapan Penanganan Darurat Bencana, Pengantar Penetapan Status Darurat dan SKDP, Penyelamatan dan Evakuasi Korban Bencana, Upaya Pemenuhan Kebutuhan Dasar, Pengkajian Cepat, Studi Kasus dan Rencana Tindak Lanjut yang di paparkan oleh narasumber dari Direktorat Fasilitas Penanganan Korban dan Pengungsi BNPB Jakarta.

Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila Tahun 2024 di Lingkungan BPBD Kab. Magetan

Seluruh Pegawai di Lingkungan BPBD Kabupaten Magetan mengikuti Upacara Bendera memperingati Hari Lahir Pancasila pada tanggal 1 Juni 2024. Sebagian upacara di halaman Pemerintah Daerah Kabupaten Magetan, Sebagian lagi di Halaman BPBD Kabupaten Magetan.

Upacara di Halaman kantor BPBD dimulai pada pukul 07.00 WIB.
Bertindak selaku Pemimpin Upacara yaitu Plt. Kepala Pelaksana BPBD Kab. Magetan Bapak Yok Sujarwadi, SSTP dan yang Bertindak selaku Komandan Upacara; Sudarsono.

Pada upacara ini dibacakan sambutan Plt. Bupati Magetan dalam rangka peringatan Hari Lahir Pancasila. Peringatan Hari Lahir Pancasila untuk tahun 2024 mengusung tema “Pancasila Jiwa Pemersatu Bangsa Menuju Indonesia Emas 2045”. Hal ini sebagaimana yang telah dijelaskan dalam Surat Edaran Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Nomor 2 tentang Pedoman Peringatan Hari Lahir Pancasila Tahun 2024.

Tema tersebut bermakna bahwa Pancasila telah menyatukan seluruh bangsa Indonesia dengan segala perbedaannya. Persatuan ini diharapkan dapat menyongsong 100 tahun Indonesia Emas yang maju, mandiri, dan berdaulat.

Masih dari surat edaran yang sama, logo peringatan Hari Lahir Pancasila 2024 tahun ini berupa “Sandra Taru” yang berarti Pohon Persatuan. Logo tersebut mencerminkan gotong royong dan kesetaraan.

Sandra Taru atau Pohon Persatuan diambil dari nilai sila ketiga Pancasila yang bersimbol pohon beringin. Pohon dilambangkan sebagai sumber kehidupan dan menjadi kekuatan bangsa Indonesia.

JALAN TEMBUS – SARANGAN LONGSOR TIDAK ADA KORBAN JIWA

Informasi masuk kepada Pusdalops-PB BPBD Kab. Magetan pada hari Sabtu (20/04) bahwa Hujan intensitas ringan hingga sedang yang turun terus menerus lebih dari 3 jam (Jumat, 19 April 2024) pukul 18.00 WIB s.d 22.00 WIB menyebabkan tebing Jalan Raya Sarangan – Tawang Mangu Kel. Sarangan RT 01 RW 01, Kec. Plaosan, Kab. Magetan longsor dan menimpa 75% badan jalan raya dengan ketinggian -+10m, panjang -+8m, tebal -+2m sehingga mengganggu arus lalu lintas kendaraan R2 maupun R4 dan diberlakukan buka tutup lalu lintas jalan. Selain itu material longsor berupa tanah liat dan batu menimpa kabel milik telkom dan penerangan jalan umum.

Sabtu (20/04) pukul 06.20 WIB TRC-PB BPBD Magetan menuju kelokasi kejadian. Pusdalops-PB melakukan pendataan dan koordinasi penanganan. Pukul 07.00 WIB TRC-PB BPBD Magetan bersama TNI, Polri, DPU Bina Marga Prov Jatim, DPUPR Magetan, Dishub Magetan, DLH Magetan, PMI Magetan, Perangkat Kel Sarangan, Perangkat Kec Plaosan, Telkom Magetan, Potensi Relawan kerjabakti pembersihan material longsor menggunakan alat berat dan manual. Pukul 13.00 WIB kerjabakti penanganan tanah longsor selesai dilakukan dan selanjutnya dilakukan pembersihan, penyemprotan menggunakan air untuk memastikan sisa lumpur tidak membahayakan pengguna jalan.

Dampak dari tanah longsor yang terjadi sekitar pukul 04.00 WIB adalah Tebing jalan dan ladang sayur milik Ibu Warsini Kel. Sarangan RT 01 RW 01 dengan kerugian -+500rb. Tinggi longsoran -+10m, panjang -+8m, dan tebal -+2m. Material longsor menimpa kabel penerangan jalan umum, kabel telkom dan menutup 75% badan jalan dan pada pukul 13.00 WIB Kerjabakti pembersihan material tanah longsor telah selesai dilakukan, arus lalu lintas kembali normal dan kabel yang tertimpa material sudah dapat ditangani oleh petugas.

BPBD Kabupaten Magetan menghimbau kepada masyarakat agar selalu waspada, berhati-hati dampak cuaca ekstrim peralihan musim penghujan ke musim kemarau apabila terdapat kejadian serupa ataupun bencana lainnya dapat menghubungi nomor pelayanan BPBD Kabupaten Magetan.

#SiapUntukSelamat
#BencanaUrusanBersama
#SalamTangguh
#SalamKemanusiaan
#BPBDMagetan